Sebanyak 3 jenis pesawat milik PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dipamerkan pada acara The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA '13) Langkawi, Malaysia. Bahkan tiga negara sudah datang langsung dan berminat kembali membeli pesawat buatan PT DI.
"Kita pamerkan di LIMA 2013 ini ada 3 unit pesawat, ada CN295 aircraft Service, ada C212 400, ada CN235-200 dan CN235 ASW," kata Vice Presiden Corporate Communication PT DI, Sonni Saleh Ibrahim, ditemui diacara LIMA '13, Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Selain itu ada 1 unit CN295 yang saat ini dimiliki oleh TNI-AU juga terparkir di hangggar Bandara Internasional Langkawi. "Kita pamerkan CN295 tersebut, karena banyak peminatnya, salah satunya Malaysia yang sebelumnya sudah punya 8 unit," kata Sonni.
Disela-sela pameran, beberapa negara yang berkunjung ke booth PT DI mengungkapkan ketertarikannya kembali untuk membeli pesawat buatan Indonesia tersebut. Selain Malaysia, ada pula Uni Emirat Arab dan Filipina.
"UEA sebelumnya juga sudah beli 6 pesawat dari kami, dari pembicaraan, mereka tertarik membeli lagi, Malaysia juga, selain beli pesawat baru, dia ingin memperbaruhi teknologi CN235 yang sudah beberapa tahun lalu dibeli," tandasnya.
Pesawat CN235-200 Buatan PT DI Anti Peluru
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) membuat pesawat khusus VIP untuk Perdana Menteri Malaysia, Korea Selatan dan Pakistan berkapasitas 10 orang. Pesawat CN235-200 dirancang anti peluru demi pertimbangan keamanan pemimpin negara.
"Pesawat yang kami buat khusus untuk VIP dari CN235-200 merupakan pesawat anti peluru," kata Vice President Corporate Communication PT DI, Sonni Soleh Ibrahim ketika ditemui disela pameran pesawat 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Dengan teknologi ini, maka para penumpang pesawat terjaga dari serangan senjati api. "Anti senjata api, kalau ada yang tembak dari luar, peluru tidak akan mengenai para penumpang di dalamnya," ucap Sonni.
Mengapa Presiden Indonesia tidak pakai pesawat CN 235-200?
"Ya saya tidak tahu. Tapi bisa dilihat saja kalau Presiden ke luar kota bawa berapa orang? Sementara pesawat ini cuma muat 10 penumpang, ya alasannya sih katanya seperti itu," tandas Sonni.
Turki Punya Pesawat Anti Kapal Selam Buatan PT DI, RI Malah Tak Punya
Turki ternyata memiliki salah satu pesawat canggih buatan Indonesia yakni CN235 ASW yang diciptakan untuk mendeteksi kapal selam. CN235 ASW merupakan kependekan dari Anti-Submarine Warfare.
CN-235 Anti-Submarine Warfare Milik AU Turki |
"Turki itu punya pesawat buatan kita yang diciptakan untuk anti kapal selam," kata Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia, Sonni Ibrahim, ketika ditemui disela acara The 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Dikatakan Sonni, pesawat tersebut memang didesain khusus untuk anti kapal selam karena memiliki dua buah torpedo.
"CN235 ASW ini memiliki sonar dan radar yang bisa mendeteksi keberadaan kapal selam musuh, ketika terdeteksi musuh di dalam laut, dari atas pesawat torpedo dijatuhkan dan dibelakang torpedo ada parutnya, setelah jatuh ke laut torpedo langsung mengejar musuh karena juga memiliki radar di dalamnya," ungkap Sonni.
Selain itu, Turki juga punya pesawat buatan PT DI jenis CN235 yang tidak memiliki torpedo.
"CN235 yang biasa juga beberapa dimiliki Turki, Malaysia juga ada, ini yang tanpa rudal, tapi kegunaanya untuk mendeteksi keberadaan musuh, CN235 ini seperti komando, menentukan target musuh dimana, berapa pasukan yang perlu dibawa, pesawat jenis apa yang digunakan untuk menyerang," jelas Sonni.
Namun sayangnya, negara seluas Indonesia dan produknya dibuat sendiri di dalam negeri, tetapi tidak ada satu pun jenis CN235 ASW yang dimiliki Indonesia. "Indonesia belum punya," tandas Sonni.
PM Malaysia Kunjungi Pesawat Buatan PT DI
Perdana Menteri Malaysia (PM) Najib Razak disela-sela acara pameran pesawat di Langkawi Malaysia menyempatkan datang ke booth PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Selama ini Negeri Jiran tersebut sudah sejak lama menjadi pelanggan PT DI.
"Oh ini ya pesawat barunya, bagus," ucap Nazib ketika datang ke Booth PT DI di acara pameran pesawat The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace Exibhition (LIMA '13) Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Sebelumnya juga beberapa petinggi Tentara Diraja Malaysia juga berkunjung khusus ke pesawat CN295 yang terparkir di hanggar Bandara Langkawi Malaysia. Pesawat CN 295 merupakan produk terbaru yang merupakan kerjasama PT DI dengan Airbus Military, Spanyol.
Menurut Vice President Logistics & Customer Support Division PT DI Mula W. Wangsaputra, Malaysia sudah sejak lama menggunakan produk-produk pesawat buatan PT DI. "Untuk CN235 saja mereka sudah punya 6," ucap Mula.
Mula bercerita di tengah kesulitan keuangan yang sempat membuat PT DI kolaps, pihak Malaysia rela menghapuskan pinalti sebesar US$ 3 juta, terkait keterlambatan pengiriman pesawat.
"Dulu waktu kita krisis, kita sempat tidak mampu menyelesaikan pengerjaan 2 pesawat dari 6 pesawat yang dipesan oleh Malaysia tepat waktu. Dan itu sesuai kontrak kita kena pinalti US$ 3 juta, namun setelah merayu, Malaysia bersedia menghapuskan denda sebanyak itu," tandas Mula.
PM Malaysia, Pakistan & Korsel Pakai Pesawat Made in Bandung, Bagaimana Indonesia?
Pesawat buatan Indonesia sangat diperhitungkan kualitasnya oleh negara lain. Buktinya pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia yaitu CN235-220 digunakan oleh para pemimpin negara sebagai pesawat VIP.
"Kita punya pesawat CN235-220 itu pesawat multi missions platfrom, bisa untuk pribadi, maritime patrol, kargo dan lainnya," ucap Vice President Logistics & Costumer Support Division PT Dirgantara Indonesia, Mula W. Wangsaputra kepada detikFinance ditemui di The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace (LIMA '13) Langkawi, Malaysia, Selasa (26/3/2013).
Salah satu bukti bahwa produk PT DI berkualitas yakni pesawat CN 235-220 digunakan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Presiden Korea Selatan dan Pakistan. "PM-nya Malaysia pakai, Korea Selatan pakai, Pakistan pakai punya kita juga," ucap Mula.
Pesawat CN235-220 dipesan oleh mereka untuk dijadikan pesawat VIP. "Jadi pesawat ini digunakan para pemimpin negara tersebut untuk pergi dinas di dalam negaranya sendiri," katanya.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Source :
membanggakan, sekaligus ironi...
BalasHapusternyata PT. DI, menguasai teknologi anti sub marine, kenapa TNI kita sibuk membeli halikopter anti sub marine ya bukan mengakuisisi CN295 ASW ???? kenapa presiden kita tidak menggunakan CN295 200 ya ??? Katanya harus cinta produk dalam negeri, bangsa yang aneh
BalasHapuskalo helikopter anti sub marine memang dibutuhkan karena bisa diluncurkan langsung dari kapal yg ada heli pad-nya, jadi gk usah nunggu pesawat lagi kalo ketemu KS, tapi kalo untuk pesawat ke presidenan yaa??!! Alasannya juga dipaksain, anah aja kunjungan kepresidenan kok istri sama mentrinya banyak banget yg ikut, emang ngapain bu pres, mau arisan disana?
HapusPesawat lebih untuk keperluan strategis pak, dalam hal ini kita sudah ada boeing 737 surveiller, nomad dst dst.
HapusHelicopter lebih untuk kepentingan taksis, bisa untuk OTH sang kapal bila menembakkan peluru kendali misalnya. penusupan pasukan dst dst.
mungkin supaya bisa mark-up yee.., (maaf..,ini pendapat pribadi)
HapusUdah.. Buat piring terbang aj.. Bisa terbang dan juga bisa nyelam seperti piring..
BalasHapussaya heran negara indonesia menyuruh kita mencintai produk negara sendiri tapi kok produk kita tdk dipakai...malahan negara lain yang pakai..kalau ingin mencintai produk kita maka pemerintah dulu yang memberi contoh terhadap masyarakat...malahan pemerintah lebih bangga pakai produk negara lain..buktinya berbondong-bondong beli produk negara lain...dan merasa bangga kalau pakai produk negara lain
BalasHapusterimakasih gan atas infonya tolong visit balik ya gan
BalasHapusterimakasih telah berkunjung, segera meluncur menuju http://tectonic-trick.blogspot.com/
Hapussalam
ih wow ih wow ih woowwwwwwww
BalasHapusbikin ketawa ni, kehabisan kata-kata sudah saya
kenapa barometer kekuatan senjata kok ditulisnya dikagumi malysia .... coba baro meter kita rusia atau amerika..kalau itu aku bisa bilang WOOOW..
BalasHapusseberapa lama pemesanan pesawat buatan PT DI, saya bersedia membelikan untuk pelengkap armada perang maupun alat transportasi pemerintahan.
BalasHapusRujuk disini ya pak......http://www.airforce-technology.com/projects/c212/
BalasHapusPresiden gengsi. Emg ga bs brenti2 isi. Yang pnting hsl negri dewek. Tapi tetep dikawal sukoi dan pesawat peringtan dini. Ikut serta yang mnjd pendukung ya
BalasHapusPresiden gengsi. Emg ga bs brenti2 isi. Yang pnting hsl negri dewek. Tapi tetep dikawal sukoi dan pesawat peringtan dini. Ikut serta yang mnjd pendukung ya
BalasHapusAku BANGGA jadi warga negara INDONESIA 🙂. Tapi saya akan lebih BANGGA lagi KALAU PRESIDEN /PEMERINTAH INDONESIA MEMAKAI PRODUK PESAWAT BUATAN PTDI BUATAN INDONESIA!!!!
BalasHapus