Kamis, 07 Maret 2013

Pangkostrad: Perbatasan Papua Lebih Berat Dari Kalimantan


Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) Mayor Jenderal Muhammad Munir menegaskan, saat ini situasi keamanan di kawasan perbatasan Papua dengan Papua Nugini maupun di perbatasan dengan Timor Leste dan Kalimantan dengan Malaysia berjalan normal dan tidak ada masalah. Namun perbatasan Papua diakui lebih berat dari Kalimantan.

Pangkostrad Mayor Jenderal Muhammad Munir. (Antara/Teguh)

Menurut Munir, saat ini Kostrad telah mengirim 2 batalyon di perbatasan antara Papua dan Papua Nugini. Meski kini kondisi di perbatasan bisa dinyatakan aman dan normal. Tetapi pihaknya terus menjaga situasi hingga memberi kenyamanan bagi masyarakat setempat.


"Kita memang mengirim 2 batalyon di Papua dan situasi perbatasan saat ini berjalan normal dan tidak ada masalah. 2 Batalyon yang berada di Papua itu adalah Batalyon 412 dan 321 dan 1 batalyon ditempatkan di perbatasan Timor Leste yaitu Batalyon 503," kata Munir saat menggelar HUT ke-52 Kostrad di Mako Kostrad, Jakarta, Rabu (6/3/2013).

Dia mengakui situasi medan di kawasan Papua memang lebih berat ketimbang di Timor Leste dan Kalimantan. Lantaran kawasan tersebut penuh dengan hutan rimba. "Jadi situasi di perbatasan sejauh ini tidak ada masalah. Kalau di Papua itu memang situasi medan yang berat. Jadi kemarin di Kalimantan berat, nah ini lebih berat lagi," tuturnya.

Karena itu dia mengimbau agar para komandan batalyon yang diberikan tugas dari pusat untuk bekerja secara baik. Sehingga bisa menciptakan situasi yang diharapkan dari para masyarakat setempat.

"Sesuai prosedur para komandan kan sudah diberi tugas masing-masing. Prajurit juga telah mempersiapkan secara mental dan fisik. Sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik," pungkas Munir. 
(Liputan 6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar