Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengatakan kekuatan TNI AL meningkat pada akhir 2014, seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang sebelumnya dipesan.
PT. Palindo Marine Shipyard Launching KRI Pari 849 dan KRI Sembilang 850 |
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," kata Marsetio usai memimpin gelar pasukan menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat.
Marsetio mengatakan, beberapa alutsista yang akan datang tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk Korps Marinir, dan kapal perang. Sebelumnya, Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit.
"Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.
Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal fregat dari Inggris.
Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci.
"Kekuatan tempur TNI AL, baik untuk kapal Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (kekuatan pokok minimum)," tambah KSAL.
Pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pada Latgab TNI Tingkat Divisi 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta roket dan meriam, sedangkan jumlah personel TNI AL yang terlibat adalah lebih kurang 6.500 prajurit, dari total 16.745 prajurit TNI yang ikut Latgab. (Antara)
http://kawasanduniamilliter.blogspot.com/
BalasHapusdengan memanasya kembali isu china selatan yang membuat china tdk ingin ada intervensi dari negara lain utk menyelesaikan masalah china selatan shg utk antisipasi jika terjadi perang akibat konflik china selatan antara china dengan negara2 lain yang berada dalam perbatasan dengan laut china selatan, saya hanya menyerankan tdk ada pilihan lain bagi indonesia utk mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan perang yang akan terjadi antara negara2 di asean yang berbatas laut china selatan dengan negara china. di dalam mempersiapkan diri maka indonesia harus mempersiapkan segala kekuatan yg dimiliki, hanya saja utk armada kapal perang banyak kapal perang dan senjatanya yang berusia tua, dan tdk menimbulkan efek gentar jika dibandingkan dengan negara2 lain yg memiliki alutsista sedikit tapi kapal perangnya di lengkapi dng senjata canggih dan baru. krn itu tdk ada salahnya indonesia dlm hal ini pejabat2 yg terkait mulai dari presiden, DPR, MPR, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Bappenas, Bappeda, Panglima TNI, KASAD, KASAU, KASAL, dan instansi Bea Cukai dan Imigrasi serta Kemenhub dan Kemen KIMPRASWIL, KEMENINFO, KAPOLRI, MA, dan MA berkoordinasi solusi jika menghadapi situasi perang, dan ttg alutsista jng puas dng alutsista yg digambarkan dlm MEF utk diadakan, Ingat kita tdk tahu apa negara2 asean yg berbatas dng china selatan pada saat perang dng china, penduduk dan pejabat2nya akan melakukan evakuasi ke Indonesia, lalu bagaimana jika china ingin menghabisi mrk yg mengevakusi diri ke indonesia, sdgkan kita tahu besarnya jumlah kuantitas dan kualitas personil tentara china, dan tentara yg wajib militer china yg menjadi komponen cadangan negara china, dan banyaknya armada perang yg dimiliki oleh china, baik kapal selam dan kapal selam, juga jumlah pesawat tempur dan pesawat pengangkut serta helikopter pengangkut dan juga helikopter serang china, belum lagi kita juga ada masalah perbatasan dengan india terkait dengan samudera hindia, belum lagi kita masih bermasalah perbatasan dengan singapura, malaysia, dan filipina, timor leste, serta papua nugini yg tergabung dalam negara persemakmuran inggris raya, jadi jangan puas, senang boleh, tapi banyak yang harus dikerjakan oleh negara kita, lipat lengan panjang kemeja kita, lipan celana panjang kita, ayo saling membantu, sudah ga usah korupsi, apa ga mikir dng rakyat yg kelaparan, yg ga punya rumah, kita bekerja utk negara kita, utk rakyat kita, selain utk keluarga kita, ayo bertobat, kembali kepada Tuhan, jangan di ulangi lagi segala perbuatan tercela. jadi ga salah kalau indonesia harus punya lebih dari 1000-1500 unit kapal perang sudah termasuk dng kapal patroli yg dilengkapi rudal dan roket serta sistem SAM, tank MBT dlm jumlah 500-1000 unit, F 18 dlm jumlah 4 skuadron, F 16 Upgrade 52 sebanyak 5 skuadron, SU 27 sbnyk 8 skuadron, SU 35 sebanyak 9 skuadron, SU 30 MKM sebanyak 8 skuadron, SU MK2 sebanyak 8 skuadron, helikopter gandiwa sebanyak 14 skuadron terbagi dlm 4 wilayah, helikopter pengangkut kelas Chinook sebanyak 2 skuadron, CN 295 sebanyak 3 skuadron, Hercules sebanyak 2 skuadron baik CN 295 dan Hercules dilengkapi torpedo, Pesawat peringatan dini dalam jumlah 25 unit, UAV yang dipersenjatai sebanyak 10 skuadron, MLRS ASTOS II paket lengkap dalam jumlah 400-500 unit, MLRS Jordania paket lengkap dlm jumalh 800 unit, S300 paket lengkap dalam jumlah 500-600 unit, LPD dlam jumlah 100-200 unit, 1000 LST, 1000-1500 unit BMP 3F, 1000-1500 tank Marder, Panser ANOA dengan RCWS dalam jumlah 1000-1800 unit, 1000 unit tarantula, 300 Markas terapung, 6 skuadron super tucano, 4 skuadron rafaele, 6 skuadron Gripen, 500 unit howitzer, 2000 orang prajurit terjun layak tempur, tapi kalau uang belum cukup tugboat perusahaan tambang bisa negosiasi utk dibeli kemudian diperpanjang lalu dilengkapi senjata dan rudal jarak menengah dan pendek, indonesia jangan lupa juga membuat kapal penyapu ranjau
BalasHapusindonesia juga harus punya kendaraan utk meluncurkan roket yg akan menyerang jet tempur, yg penempatannya berada di tempat2 vital dan yang penting serta harus diperbanyak, pindad juga berinovasi membuat howitser mobil yang menjadi satu dng panser anoa atau dengan tank, seperti yg dibuat singapura, sudah saatnya lapan dan PT. DI serta Litbang TNI juga dengan PT. Pindad mencoba RX 550, saya berharap jangkauannya 500 Km - 1000 Km, lebih dari itu sangat bagus, kurang dari itu dikembangkan sampai daya jangkauannya jauh
BalasHapusbung raka ini mau kulakan alutssta terus mau dijual lagi atau gimana tah?beli shukoi 30 mk2 1 skuadron, SU35 BM 3 skuadron dan PAK FA 50 2 skuadron cukup,kapal perang sebanyak 30 unit minimal jenis korvet,sigma,PKR yang perunitnya dilengkapi rudal yakhont dan C802,roket kendali dan meriam yg kaliber besar.Beli KS jenis kilo 3 unit,scorpene 3 unit.Beli rudal S300 minimal 100 unit,insyaAllah tetangga pada hormat pada kita
BalasHapuspd ngayal sih.... duit'y dr mana??
BalasHapus