Pemerintah memastikan tidak ada peningkatan status keamanan di Ibukota Negara Jakarta menyusul pembunuhan berulang yang menyasar ke anggota kepolisian. Polisi hanya perlu waspada.
Menko Polhukam Djoko Suyanto |
Menteri Koordinantor Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan status keamanan di Jakarta tetap tertib sipil. Tidak ada peningkatan kesiagaan.
"Tidak ada, hanya tingkatkan kewaspadaan kepolisian. Tidak terus siaga 1, 2 atau 3," jelas Djoko di Jakarta, Selasa (11/9).
Djoko menambahkan sampai sekarang belum ditemukan indikasi identitas pelaku. Kata dia kepolisian masih melakukan proses penyelidikan yang dilanjutkan dengan pengejaran.
"Mudah-mudahan nanti apabila sudah ketemu siapa pelakunya, pasti akan tahu apa motifnya. Saya belum bisa memberi kesimpulan apapun, justifikasi apapun terhadap siapa pelakunya, apa motifnya, karena masih pegejaran," kata dia.
Sebelunya, anggota Provos Polairud Polri, Bripka Sukardi tewas tertembak sekitar pukul 22.20 Selasa malam di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saat ditembak, Sukardi diduga tengah mengawal enam truk bermuatan bahan konstruksi. Dia melakukan pengawalan dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 6671 TXL. Iring-iringan truk berjalan dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, menuju Rasuna Tower di Jakarta Selatan.
Sukardi tewas dengan empat luka tembakan. Polisi menemukan tiga proyektil di bagian dada, perut, dan lengan bagian kiri. Penembakan di bagian dada diduga yang paling fatal sehingga menyebabkan kematian. Saat ini Polri tengah mencari tahu polisi Sukardi yang sedang tugas atau tidak.
Tidak Ada Peningkatan Status Keamanan di Jakarta
Pemerintah memastikan tidak ada peningkatan status keamanan di Ibukota Negara Jakarta menyusul pembunuhan berulang yang menyasar ke anggota kepolisian. Polisi hanya perlu waspada.
Menteri Koordinantor Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan status keamanan di Jakarta tetap tertib sipil. Tidak ada peningkatan kesiagaan.
"Tidak ada, hanya tingkatkan kewaspadaan kepolisian. Tidak terus siaga 1, 2 atau 3," jelas Djoko di Jakarta, Selasa (11/9).
Djoko menambahkan sampai sekarang belum ditemukan indikasi identitas pelaku. Kata dia kepolisian masih melakukan proses penyelidikan yang dilanjutkan dengan pengejaran.
"Mudah-mudahan nanti apabila sudah ketemu siapa pelakunya, pasti akan tahu apa motifnya. Saya belum bisa memberi kesimpulan apapun, justifikasi apapun terhadap siapa pelakunya, apa motifnya, karena masih pegejaran," kata dia.
Sebelunya, anggota Provos Polairud Polri, Bripka Sukardi tewas tertembak sekitar pukul 22.20 Selasa malam di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saat ditembak, Sukardi diduga tengah mengawal enam truk bermuatan bahan konstruksi. Dia melakukan pengawalan dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi B 6671 TXL. Iring-iringan truk berjalan dari Tanjung Priok, Jakarta Utara, menuju Rasuna Tower di Jakarta Selatan.
Sukardi tewas dengan empat luka tembakan. Polisi menemukan tiga proyektil di bagian dada, perut, dan lengan bagian kiri. Penembakan di bagian dada diduga yang paling fatal sehingga menyebabkan kematian. Saat ini Polri tengah mencari tahu polisi Sukardi yang sedang tugas atau tidak. (JaringNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar