PT Dirgantara Indonesia (PT KAI) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menargetkan pesawat N 219 mengudara pada 2016. Itu artinya, pesawat buatan anak negeri tersebut ditargetkan lolos sertifikasi paling lambat tahun tersebut.
Pesawat N 219 Rancangan PT DI dan Lapan |
Kepala Program N 219 Lapan Agus Aribowo mengatakan walau masih dalam tahap pengembangan, pesawat tersebut sudah banyak di pesan. Pemesannya beragam, mulai dari maskapai penerbangan, pemerintah daerah, hingga negara tetangga.
Menurut Agus, Lion Air telah berkomitmen memesan 100 pesawat, Nusantara Buana Air (NBA) sebanyak 30 pesawat. Lalu, pemda Papua dan Papua Barat sebanyak 15 pesawat.
"Pemda Aceh dalam negosiasi ada 6 pesawat, Sulawesi (6), Riau (4). Thailand (Nomad) itu pengawas pantai (18 plus cadangan 2), serta TNI AL (Nomad) 1 skuadron 9-15 pesawat," kata Agus di Lapan, Jakarta, Selasa (25/2)
Direktur Pengembangan Teknologi PT DI Andi Alisjahbana menambahkan, Merpati Nusantara Airlines (MNA) juga memesan 20 pesawat. "Tapi ini sudah 8 bulan yang lalu," katanya.
Pesawat Nomad TNI AL |
"Nanti mungkin Pemda yang memiliki, kita kerjasamakan dengan operator yang memiliki AOC, mereka menyediakan pilot, teknisi, operasi menggunakan perusahaan daerah," tegasnya.
Selain itu, Pemda juga diusulkan menggunakan dana non-APBD untuk membeli, mengoperasikan, dan merawat pesawat tersebut.
"Menggunakan perusahaan financing mungkin bank daerah dan nanti kita cari jalan. Sekarang kita coba kerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk cari jadi satu solusi."
Kemampuan dan Spesifikasi Pesawat N219
PT Dirgantara Indonesia (PT DI) terus mengebut penyelesaian pembuatan pesawat N219. Pesawat buatan anak bangsa tersebut telah menyelesaikan tahap preliminary design dan akan memasuki detail design dan kemudian akan memasuki pembuatan komponen.
Rencananya, integrasi komponen pesawat akan dilaksanakan pada 2015 ditandai dengan roll out pesawat pertama. N219 akan terbang perdana pada 2016. Namun, bagaimana spesifikasi pesawat buatan putra putri Indonesia itu?
Pesawat N219 berkapasitas 19 tempat duduk dan cocok untuk penerbangan perintis. Pesawat ini tergolong mudah dan sederhana dalam proses perawatannya.
N219 memiliki konfigurasi yang dapat diubah dengan cepat, biaya operasi rendah, bersertifikasi dasar CASR 23 dan menggunakan sepasang mesin PT6A-42 yang masing-masing berkekuatan 850 daya kuda.
Dari keterangan yang diperoleh merdeka.com, pesawat ini dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo. Pesawat ini memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu yang fleksibel.
N219 mampu lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek atau hanya memerlukan landasan 500 hingga 600 meter. Pesawat ini juga dilengkapi dengan alat bantu navigasi sehingga mampu lepas landas dan mendarat di bandara bandara perintis dengan peralatan minimal.
Unjuk kerja dan berat
Max. Cruise Speed : 215 Kts
Max. Range @available playload : 831 nm
Stall Speed : 59 Kts
Takeoff distance : 435 m
Landing distance : 485 m
Max. Take off weight : 7.030 Kg
Operaring empty weight : 4.305 Kg
Maximum payload : 2.318 Kg
Usefull load : 2.750 Kg
Max. Fuel capacity : 1.588 Kg
Available payload with maximal fuel : 1.157 Kg
Cruise Altitude : 10.000 ft
Max. Ceiling altitude : 24.000 ft
Sumber : Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar