Detasemen Khusus Antiteror (Densus 88) Polri mengamankan paket berisi bom yang dikirim melalui jasa angkutan barang dari Surabaya ke Makassar.
ilustrasi |
"Baru-baru ini ada pengiriman bom dari Surabaya menuju Makassar dengan jasa pengiriman barang, bom itu telah kami amankan," kata Kepala Polri Jenderal Pol Sutarman usai menghadiri silaturahmi dengan pemimpin redaksi di Gedung National Traffic Management Centre Korlantas Polri, Jakarta, Jumat.
Sutarman mengatakan paket berisi bom tersebut ditemukan pada 13 Maret dan 19 Maret lalu. "Ini sudah diikuti lama, yang tadinya digunakan untuk target-target di Surabaya," ungkapnya.
Menurut dia, polisi sudah menangkap tiga pelaku, yakni di Lampung, Bengkulu dan Makassar.
"Jadi tiga pelaku. Saya enggak hafal namanya," ucapnya.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan berdasarkan hasil operasi penindakan Densus 88 AT Polri di wilayah Jakarta dan Bengkulu, tersangka yang diamankan pada 13 Maret 2014 yakni Bambang Aribowo alias Hari Rahayu alias Galih alias Goli alias Andi alias Mbah Marijan.
Pelaku ditangkap di Bandara Soekarno Hatta pada saat mendarat dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Pada Rabu (19/3) pukul 09.45 WIB polisi menangkap tersangka Ambo Intang di SPBU Km 6.5, Jalan P Natadirja Natadirja, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
Barang bukti berupa dua buah bom (1 bom pipa, 1 bom 'Tupperware') sudah disita dari JNE Sengkang Wajo. Bom-bom itu sudah ditangani oleh Tim Penjinak Bom.
Bom tersebut dikirim oleh tersangka melalui JNE Desa Panggung, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dengan tujuan JNE Sengkang Wajo, Sulawesi Selatan.
"Rencananya akan digunakan untuk bom di warung remang-remang di Barabba Belopa Kabupaten Luwu, dan mereka sudah melakukan survei terhadap sasaran yang akan diledakkan dengan bom tersebut," jelas Ronny. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar