Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Jumat, 21 November 2014
World Class Navy, Marinir Gelar Latihan Bersama dan Turut Operasi Perdamaian
Untuk mewujudkan World Class Navy (WCN), Marinir TNI AL baru-baru ini mengadakan latihan bersama dengan Amerika Serikat. Secara resmi, pelatihan dibuka Danpasmar-2, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi, mewakili Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, di Pusat latihan Tempur (Puslatpur) Antralina, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (19/11/2014).
Dalam amanat Asops Kasal yang dibacakan Danpasmar-2 disampaikan, kegiatan ini merupakan latihan bersama antara Indonesia dan Amerika serikat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik maupun taktik operasi khusus, baik aspek darat maupun aspek laut, bagi personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, dengan mencermati perkembangan situasi keamanan global dunia saat ini yang semakin kompleks dengan munculnya berbagai ancaman dari negara mana saja dan dengan sasaran lintas-negara, sehingga mendorong pemikiran negara-negara untuk menjalin kerja sama keamanan guna mengatasi hal tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakan agar seluruh peserta latihan membangun rasa hormat-menghormati dan selalu menjalin hubungan baik, berdasarkan rasa persaudaraan prajurit Korps Marinir.
“Saya yakin dan percaya, sumbangsih dan kerja keras saudara selama melaksanakan latihan ini akan meningkatkan hubungan baik antar-kedua negara,” tegas Asops Kasal, mengakhiri amanatnya.
Hadir pada acara tersebut Asintel Dankormar Kolonel Marinir Imam Sopinggi, Asops Kaspasmar-2 Kolonel Marinir Sugiyanto, Danpuslatpur Antralina Letkol Marinir Manurung, Paban Sopkasal Mayor Mar Busro, serta jajaran Muspika Kabupaten Sukabumi.
Sedikitnya, 97 prajurit gabungan Yontaifib Korps Marinir dan US Marsoc pimpinan Komandan Satuan Tugas Latihan Danyon Taifib-2 Mar Mayor Marinir Samson Sitohang akan melaksanakan latihan bersama dengan sandi Lantern Iron 15. 2441, di Puslatpur Antralina, Pelabuhan Ratu, dan sekitarnya.
Adapun materi latihan yang akan berlangsung dari tanggal 19 November hingga 19 Desember 2014 ini meliputi operasi darat dan operasi laut.
Pasukan Perdamaian
Sementara itu, di Sidoarjo, sebanyak 92 personel dari Pasmar-I yang tergabung dalam Satgas UNIFIL Lebanon akan diberangkatkan ke Lebanon dalam misi perdamaian.
Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang memberikan arahan kepada prajurit Pasmar-1 yang tergabung dalam Satgas UNIFIL Lebanon itu di gedung Edianto Balai Prajurit Brigif-1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Rabu (19/11/2014).
Sedikitnya 92 prajurit Pasmar-1 tergabung dalam Satgas UNIFIL Lebanon yang terdiri dari Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-I/UNIFIL 80 orang, Satgas Milstaff Seceast 1 orang, dan Satgas Force Protection Company (FPC) TNI XXVI-G2 UNIFIL 11 orang.
Kegiatan yang dihadiri Asops Pasmar-1 Kolonel Marinir Sarjito, Asintel Kolonel Marinir Widodo, Aspers Kolonel Marinir I Made Sukada, Aslog Kolonel Marinir Aris Mudian, Asrena Kolonel Marinir Nurhidayat, Komandan Brigif-1 Marinir Kolonel Marinir Y. Rudy Sulistyanto, Komandan Menbanpur-1 Mar Kolonel Marinir Iwan Hermawan, Komandan Menkav-1 Mar Kolonel Marinir Herkulanus Herry Sintarto, dan Komandan Menart-1 Mar Letkol Mar F. Simanjorang tersebut juga dihadiri Para Komandan Satlak di jajaran Pasmar-1.
Dalam arahannya, Komandan Pasmar-1 menyampaikan bahwa untuk ke sekian kalinya, Korps Marinir, khususnya Pasmar-1, mendapat kehormatan dari negara dengan memberangkatkan 92 prajurit terpilih sebagai duta TNI, sekaligus duta bangsa, untuk mengemban mandat PBB, yaitu turut serta melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di wilayah Lebanon.
Selama satu bulan, lanjutnya, para prajurit telah melaksanakan Pre-Deployment Training (PDT) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI dengan menerima materi maupun pengalaman mulai dari Core Pre Deployment Training Materials (CPTM) standar PBB sampai dengan materi teknis dan aplikasi di lapangan. Harapannya, semua materi yang telah didapatkan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan misi di wilayah Lebanon.
“Sebagai seorang peace keeper, kalian akan melaksanakan misi di wilayah Lebanon selama dua belas bulan. Laksanakan tugas dengan baik. Jaga nama baik satuan, korps, bangsa, dan negara dengan tidak membuat pelanggaran serta pegang teguh prinsip kenetralan sebagai pasukan pengaman internasional,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa saat ini di wilayah penugasan dalam kondisi kondusif, sehingga dalam pelaksanaan tugas akan banyak ditemui kegiatan bersifat rutinitas yang dapat menimbulkan kejenuhan, apabila tidak pandai mengisi dan memanfaatkan waktu dengan baik dan tepat. Oleh karenanya, seluruh prajurit harus memahami tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Sebelum mengakhiri arahannya, orang nomor satu di Pasmar-1 itu memberikan beberapa penekanan untuk dipedomani dalam melaksanakan tugas, yaitu memelihara keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; melaksanakan setiap tugas dengan berpedoman pada Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan delapan wajib TNI; mempelajari dan memahami karakteristik daerah operasi sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi; selalu meningkatkan kemampuan jasmani, kemampuan berbahasa Inggris dan Arab, serta kemampuan menggunakan teknologi informasi. (JMOL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar