Kepala BIN Marciano Norman menjelaskan kelompok radikal itu menyasar gereja untuk diteror. Tujuannya untuk memprovokasi kelompok agama. Maka itu pihak keamanan akan terus berjaga sampai Natal 2014 ini selesai dirayakan.
Badan Intelijen Negara (BIN) menyatakan sampai saat ini masih ada potensi ancaman saat perayaan Natal. Potensi ancaman itu datang dari kelompok radikal.
Badan Intelijen Negara Republik Indonesia |
Kepala BIN Marciano Norman menjelaskan kelompok radikal itu menyasar gereja untuk diteror. Tujuannya untuk memprovokasi kelompok agama. Maka itu pihak keamanan akan terus berjaga sampai Natal 2014 ini selesai dirayakan.
"Kita ketahui bahwa ada kelompok radikal di indonesia ini. Mereka selalu melakukan provokasi terhadap masyarakat luas dan melakukan tindakan yang akan berdampak sangat buruk terhadap kerukunan antar umat beragama kita," kata Marciano di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (24/12).
Dia pun meminta masyarakat terus waspada terhadap potensi gangguan itu. "Saya yakin dengan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia dengan kedewasaan," kata dia.
Sementara soal kunjungan Jokowi ke Papua untuk menghadiri perayaan Natal, pihak keamanan sudah bersiaga. Standar keamanan sudah mengacu kepada standar keamanan kepresidenan. Dia pun tidak menyangkal jika masih ada potensi gangguan keamanan di Papua saat Jokowi hadir di Jayapura, Wamena, dan Sorong pada 27-28 Desember nanti.
Marciano juga menambahkan keamanan di Papua saat ini masih berjalan aman. Namun, BIN mengaku masih terdapat kelompok bersenjata yang ingin stabilitas keamanan di Indonesia terganggu.
"Solusi damai itu merupakan hadiah Natal juga kepada masyarakat Papua agar kedamaian di Papua itu bisa terwujud," kata Marciano. (JN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar