Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Rabu, 03 Desember 2014
BNPT: teroris mulai rekrut perempuan
Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen Petrus Reinhard Golose mensinyalir teroris mulai merekrut perempuan untuk ikut dalam aksi teror di Indonesia.
"Sekarang, perempuan juga direkrut untuk jadi teroris," katanya saat memberi pengarahan apel kesiapsiagaan di Markas Batalyon Marinir 10 Setokok Kota Batam Kepulauan Riau, Selasa.
Para perempuan yang direkrut itu kemudian ditempatkan di posisi strategis dalam perang yang dilakukan oleh organisasi teroris ISIS (Militan Daulah Islam Irak dan Suriah).
Meski enggan memberikan detil peran dalam perang, namun ia meyakini posisi perempuan dalam teror itu relatif penting.
"Untuk itu perlu kewaspadaan yang lebih lagi dalam memerangi teroris," kata dia.
BNPT mensinyalir teroris merekrut beberapa Warga Negara Indonesia yang diberangkatkan ke luar negeri untuk aksi teror.
Karenanya, BNPT terus melakukan pengawasan di seluruh Indonesia agar tidak semakin banyak WNI yang ikut dalam jaringan teroris dalam dan luar negeri.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo mengatakan pemerintah daerah turut membantu mencegah penyebaran teroris dengan mengurangi radikalisme di wilayahnya.
"Salah satu ikhtiar kami adalah membentuk Persaudaraan Lintas Agama. Lewat Pelita, kami meluruskan ajaran agama yang salah," kata Wakil Gubernur.
Menurut dia, langkah preventif harus didulukan dalam menanggulangi aksi terorisme. Caranya adalah dengan menanamkan ide-ide positif dan meminimalkan paham radikal.
Hal senada dikatakan Danrem Brigjen Eko Margiyono yang mengatakan pencegahan harus lebih banyak dilakukan untuk menangkal terorisme.
"Pencegahan akan jauh lebih baik daripada penindakan. Kami berharap reduksi terorisme itu dapat dilakukan semua pihak," kata dia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar