Kepolisian Resort (Polres) Bima Kota, menangkap dua warga Bima yang diduga anggota jaringan teroris. Pelaku berinisial DE, asal Kelurahan Penatoi dan ER, asal Kelurahan Nae, diperkirakan masuk dalam jaringan Poso dan pelaku penembakan polisi.
Polisi melakukan razia | foto : ANTARA/Zainuddin MN |
"Saat ditangkap mereka melawan dan terpaksa kami tembak," kata Wakapolres Bima Kota Kompol Yuyan Priatmadja saat dihubungi, Kamis 8 Januari 2015.
Menurut polisi, DE alias Deni, diduga kuat terlibat dalam kasus penembakan polisi. Dari tangan pelaku didapati senjata api revolver jenis Taurus lengkap dengan enam butir peluru.
Kini polisi masih memburu seseorang berinisial F yang telah lama juga menjadi buronan densus 88 antiteror Mabes Polri. Pelaku ini diperkirakan masih bersembunyi di Bima.
"Keduanya ini belum dibawa ke Jakarta. Masih didalami di sini (Polres Bima)," kata Yuyan.
Yuyan menambahkan, polisi memeriksa tas milik pelaku dan ditemukan senjata api, enam butir peluru beserta sebuah pasport. Selain itu juga, petugas mengamankan tiga unit sepeda motor, jas hujan, kain penutup kepala, dan KTP atas nama MH dan MF.
"Kalau senjata api yang kami amankan, nomor seri sudah terhapus," ujarnya.
Saat ini, kepolisian Bima sedang mengejar seorang tersangka terduga teroris kelompok Santoso. Hanya saja, buronan itu belum diketahui lokasi persembunyiannya.
"Kami masih melacak , belum tahu masih di Bima atau sudah keluar Kota," bebernya.
Selain diduga kuat sebagai pelaku penembakan tiga orang perwira polri di Bima 2014 lalu. DE dan ER juga disebut-sebut pernah memimpin pelatihan gerakan teroris di Bima. (VivaNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar