Kapal gabungan Republik Islam Iran satuan ke-33 yang terdiri dari Kapal Tempur Naghdi dan Kapal logistik BandarAbbas telah bersandar di Terminal Dua Tanjung Priok, Jakarta, Jumat.
Ini merupakan kunjungan kedua kapal-kapal tempur Iran ke Indonesia. Kunjungan pertama dilakukan pada dekade 80, demikian dilansir dari rilis yang diterima ANTARA News.
Kapal Tempur Iran tiba di Terminal Dua Tanjung Priok, Jakarta | Foto : Antara |
Kedua kapal tersebut yang berangkat dari pelabuhan Bandar Abbas di Iran mempunyai misi operasi, latihan dan pendidikan. Kapal-kapal tersebut sepanjang perjalanannya dari Iran (Bandar Abbas) telah melewati Teluk Aden dan melakukan operasi tempur terhadap pembajak laut serta mengunjungi dua negara sahabat yaitu India dan Sri Lanka sebelum ke Indonesia.
Kapal gabungan yang membawa sejumlah mahasiswa Akademi Angkatan Laut Iran, itu akan berada di Jakarta selama tiga hari.
Kehadiran Angkatan Laut Republik Islam Iran di perairan internasional serta kunjungannya ke negara-negara sahabat bukan merupakan hal yang terjadi untuk pertama kalinya.
Kapal-kapal tempur Angkatan Laut Iran dengan misi membawa pesan perdamaian serta melakukan operasi tempur terhadap perambok atau pembajak laut serta menjaga keamanan kapal-kapal komersial Iran dan negara-negara lain sering kali hadir di perairan internasional.
Dalam operasi dan latihan kali ini pun Republik Indonesia dipilih sebagai salah satu negara yang
dikunjungi sebab Indonesia merupakan salah satu negara sahabat bagi Republik Islam Iran.
Selain itu, dalam tahun-tahun belakangan ini terjadi saling kunjungan antara pejabat militer kedua negara Iran dan Indonesia khususnya kunjungan Kepala Angkatan Laut Iran, Laksamana Muda Habibullah Sayyari ke Indonesia pada tahun 2013 dan pertemuan dengan Kepala Angkatan Tentar aNasional Indonesia dimana kedua pihak bersepakat agar kapal-kapal kedua angkatan laut mengunjungi negara satu sama lain.
Angkatan Laut Republik Islam Iran mempunyai pengalaman-pengalaman yang begitu berharga yang merupakan hasil dari perang selama 8 tahun yang dipaksakan oleh rezim Sadaan Hossein kepada
Iran serta hasil dari begitu banyak operasi tempur yang dilakukan oleh kapal-kapal Iranterhadap pembajak laut.
Angkatan Laut Iran siap untuk membagikan seluruh pengalaman berharga tersebut dengan negara-negara sahabat seperti Republik Indonesia. (Antara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar