Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Minggu, 06 Maret 2016
Latihan Gabungan Paskhas dan US Socpac Simulasi Bebaskan Sandera
Sebanyak 30 personel Paskhas TNI AU dan pasukan elit baret hijau Amerika Serikat dari kesatuan "Special Operation Command Pacific" atau US Socpac, sukses menggelar simulasi pembebasan sandera di Provinsi Riau, Jumat malam.
"Operasi telah dilaksanakan dan dinyatakan berhasil. Melalui simulasi ini kita tingkatkan kemampuan kita dan membandingkan kemampuan kita dengan pasukan asing," kata Kasi Ops Lat Mayor Pas Yoseph M. Purba MAVNMGT di lokasi simulasi Hotel Labersa, Kabupaten Kampar.
Ia menjelaskan simulasi operasi pembebasan sandera ini merupakan bagian dari rangkaian latihan militer bersama "JCET Vector Balance Iron" yang sudah berlangsung selama dua pekan di Riau. Khusus untuk simulasi operasi pembebasan sandera ini, ada 20 prajurit Paskhas TNI AU dan 10 pasukan baret hijau US Socpac dilibatkan.
Dalam operasi itu, terdapat 30 pelaku penyanderaan yang harus dilumpuhkan untuk membebaskan delapan orang sandera yang terdiri dari lima WNI dan tiga warga asing.
Ia mengatakan, dalam operasi simulasi pembebasan sandera itu pihaknya menggunakan sejumlah persenjataan. "Ada sekitar 50 jenis senjata yang digunakan. Pasukan membawa senjata dan penyandera juga membawa senjata," ungkapnya.
Senjata yang digunakan antara lain airsoft gun dan senjata peluru cat. Selain itu, turut digunakan sebanyak 12 jenis bom jenis "flash bank" dan sumbu peledak TNT.
Ia menjelaskan skenario pembebasan sandera itu berlangsung sekitar lima menit. "Semakin cepat maka operasi semakin berhasil," tukasnya.
Operasi tersebut diawali dengan pasukan yang menuju ke lokasi secara fash driving ke lokasi penyanderaan. Selanjutnya, petugas dengan tangkas mendobrak lokasi penyanderaan yang berada di salah satu ball room hotel.
Setelah mendobrak pintu, petugas lantas melemparkan bom jenis "flash bank" untuk membutakan sementara pandangan musuh. Petugas yang dilengkapi dengan "Night Vision Google" selanjutnya melumpuhkan satu persatu pelaku penyanderaan dan membebaskan korban.
Sementara itu, Kepala Penerangan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Mayor Sus Rizwar mengatakan bahwa simulasi ini merupakan kegiatan terakhir dari beragam latihan bersama yang dilakukan Paskhas TNI AU dengan US Socpac.
Sebelum operasi simulasi pembebasan sandera dilakukan, pada Jumat pagi mereka sempat melakukan latihan terjun payung bersama. (Antara)
selama ini latihan gabungan dgn negara asing(as) khususnya dgn TNI AU setahu saya tdk prnah dilakukan bahkan jarang dipublikasikan media. Tp knp kali ini sy melihat ada latihan gabungan TNI AU khususnya kopaskhas dg US?
BalasHapusSy sedikit kawatir Maksud n tujuan mereka(as)mngjak lthn dg kopaskhas, akan mngtahui taktik strategi baret jingga.
Tapi saya percaya TNI AU paskhas tdk semudah itu memperlihatkan kemampuan tempurnya pd mereka (elit baret hijau AS)
Amerika biang teror global, amerika biang kerok kerusuhan dunia dan amerika tidak akan bisa tenang sebelum dunia tunduk pada nya. Amerika hanya punya dua misi terhadap negara2 di dunia ini, tunduk pada kami atau kami hancur kan.....!
HapusBro taktik itu gak segampang dibaca kaya baca buku. Lagian US Green beret udah ikutan perang sepuluh tahun terakhir jadi rasanya gak masuk akal kalo mereka ngajak latihan buat nyuri kemampuan tempur paskas. Jangan suudzon lah
BalasHapusNgapain TNI berlatih sama us. Hancur nya amerika jayanya indonesia dan hancur nya amerika damai nya dunia
BalasHapus