Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Kamis, 21 April 2016
Atasi Perompakan Indonesia, Malaysia, dan Filipina Bahas Patroli Maritim Bersama
Sebulan terakhir, pelaut asal Indonesia dua kali menjadi korban penculikan di perairan dekat Malaysia dan Filipina. Insiden itu berdekatan, diduga dilakukan oleh militan Abu Sayyaf. Total ada 14 WNI menjadi korban aksi perompak.
Dalam waktu bersamaan, empat pelaut Malaysia juga diculik. Mengingat rawannya perauran antara Cebu dan Sabah itu, Malaysia, Indonesia, dan Filipina sepakat duduk bersama.
Perwakilan ketiga negara dijadwalkan duduk bersama membahas pengamanan perairan yang sangat rentan perompak maupun aksi kelompok militan. Bentuknya kemungkinan patroli militer bersama.
"Nanti tanggal 3 (Mei) Menlu Malaysia & Menlu Filipina akan bertemu Menlu Retno di Jakarta, begitupula panglima mereka yang akan bertemu (Panglima TNI) Jendral Gatot Nurmantyo untuk membicarakan patroli bersama untuk menghindari adanya tindakan-tindakan terkait (penculikan - perompakan)," kata Menkopolhukam Luhut Panjaitan selepas mengisi seminar di Universitas Indonesia, Rabu (20/4).
Kemarin, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kapal-kapal Indonesia yang menuju Filipina dikawal kapal milik TNI. Langkah ini untuk mencegah penyanderaan menimpa pelaut lainnya.
Dalam keterangan terpisah, Wakil Presiden Jusuf Kalla tidak berencana menutup jalur pelayaran dagang dari Indonesia menuju Filipina. "Bahwa kapal-kapal Indonesia diperingatkan untuk hati-hati atau menghindari jalur itu, ya tentu bisa dipertimbangkan," ujarnya.
Pemerintah Malaysia sudah melarang sepenuhnya kapal sipil mereka melintasi perairan internasional dekat Filipina. Selama ini warga Negeri Jiran sering sembunyi-sembunyi berdagang di perbatasan laut dekat Kepulauan Tawi-Tawi yang dikuasai Abu Sayyaf. (Merdeka)
Kalau sdh mengadakan blokade wilayah laut sulu, TNI AL hrs aktif intejennya masuk sbg nelayan utk pulket dr para teroris maupun kekuatan pasukan Philippine/AS diwilayah sekitarnya/ yg diduduki dan data intelejen sangat penting utk tindakan TNI selanjutnya. Malingsia itu culas hrs diwaspadai, karena agen nya sering bermain mata dg kelompak Abu Sayyaf dan TNI AL hrs dlm pulket hrs lengkap termasuk orang2 malingsia yg masuk ke wilayah tsb.Bravo TNI AL...............
BalasHapus