Sabtu, 18 Juni 2016

Flying Dutchmen, Kapal Trimaran Bersayap Inovasi ITS


Kebanggaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia melahirkan kesadaran untuk memiliki kemampuan dalam mengendalikan keamanan lautnya. Maraknya Illegal Fishing, penyelundupan, pembajakan, terorisme serta berbagai aksi kejahatan melalui laut lainnya telah mendorong empat mahasiswa ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) menciptakan alutsista laut yang mumpuni untuk menangkal aksi-aksi di atas.

Flying Dutchmen, Kapal Trimaran Bersayap Inovasi ITS

Untuk menghadapi tantangan operasi keamanan laut tersebut, diperlukan sebuah kapal perang dengan performa yang mumpuni dari aspek kecepatan, hidrodinamika, effisiensi power kapal, ketahanan kapal, sistem persenjataan hingga kemampuan tactical tempur kapal.

Adalah Anisa Prasetyo, Cakra Wijaya, Pratama Yuli dan Rahmat Diko, mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan ITS, menciptakan desain Kapal Trimaran Bersayap yang disebut Flying Dutchmen. Dibawah bimbingan Septia Hardy Sujiatanty, ST, MT, keempat mahasiswa ini mengkombinasikan desain kapal berlambung tiga (trimaran) dan konsep pesawat wing in surface effect, sehingga kapal dapat terbang rendah di atas permukaan air maupun darat.


“Kami berharap desain ini mampu menjawab tantangan keamanan laut Indonesia, misalnya untuk misi memberantas illegal fishing dan misi pengawasan laut lainnya,” tutur Anisa Prasetyo, Ketua Tim Flying Dutchmen, kepada Jurnal Maritim.

Kapal Trimaran Bersayap ini memiliki kemampuan terbang pada ketinggian tertentu, dan melalui optimalisasi desain guna mencapai performa dan efisiensi yang tinggi. Pembuatan model kapal menggunakan software desain yang kemudian dilakukan simulasi pengujian menggunakan software hidrodinamika dan dibuktikan dengan pembuatan purwarupa berupa model scale Flying Dutchmen dengan mempertimbangkan aspek aerodinamika dan hidrodinamika.




Adapun beberapa keunggulan desain kapal ini adalah:

  • hydrodinamics and aerodynamics design advance. Kapal ini didesain dengan menggunakan metode desain hidrodinamika dan aerodinamika tingkat lanjut guna mendapatkan desain yang optimal 
  • power optimalization. Bertujuan untuk mereduksi hambatan hidrodinamik dan aerodinamik pada kapal. Dimana penurunan hambatan berbanding lurus dengan penurunan daya yang dibutuhkan kapal. Sehingga konsumsi bahan bakar dapat diminimalisir. Oleh karena itu kapal ini memiliki tingkat effisiensi daya mesin yang tinggi.
     
  • high speed and good maneuverability. Beroperasi pada kecepatan tinggi dengan kemampuan olah gerak kapal yang baik. Oleh karena itu sangat cocok digunakan dalam misi partoli perbatasan, misi penyergapan, misi intelegensi dalam rangka mengamankan teritori laut Indonesia.
     
  • Struktur dan material kapal menggunakan material komposit yang memiliki keunggulan kuat dan ringan.
     
  • sistem persenjataan dan kemampuan taktikal tempur kapal, dilengkapi dengan sistem persenjataan modern sesuai kebutuhan operasional.
     
  • teknologi kapal siluman (tidak terdeteksi radar). Kapal ini direncanakan dilengkapi dengan teknologi kapal siluman, sehingga kapal tidak dapat terdeteksi oleh musuh.

Riset Flying Dutchmen, menurut Anisa Prasetyo, sudah melalui tahap preliminary design, pembuatan tahap akhir prototype dan pengujian. Apras juga mengatakan bahwa pihaknya sudah merencanakan akan berdiskusi dengan pihak-pihak terkait seperti TNI AL dan Kementerian Perikanan dan Kelautan. (JMOL)

2 komentar:

  1. Pak Menhan cepat direspon pendanaanya, agar kecepatan pembuatan spy tdk didahului orang2 pencuri teknologi dan TNI yg pertama punya utk pertahanan bangsa. Salam utk kesejahteraan kita semua...

    BalasHapus
  2. sebaik nya di tujuk kan ke pt di , karena pt di sudah berpengalaman membuat berbagai jenis pesawat terbang hanya saja belum bisa buat bertegnologi jet, dan boing. walau gimanapun ciptaan anak bangsa indonesia harus terus di dukung diarahkan supaya menjadi lebih besar membangun tegnologi indonesia supaya mandiri sendiri, mengurangi beban ekonomi , menguatkan mata uang rupiah dari dollar,

    BalasHapus