Sabtu, 20 Juli 2013

Panglima TNI : Perwira Harus Mampu Berpacu Pada Perubahan


PANGLIMA TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. melantik dan mengambil sumpah 126 orang Perwira dalam sebuah upacara Prasetya Perwira Prajurit Karier (Praspa PK) TNI tahun 2013 di Akademi Militer Magelang, Jum’at (19/7/2013).

Panglima TNI : Perwira Harus Mampu Berpacu Pada Perubahan

Dalam amanatnya Panglima TNI mengatakan, Prasetya Perwira ini merupakan langkah awal dalam memasuki ruang pengabdian kepada bangsa dan negara.

Untuk itu, sebagai perwira TNI, kode etik perwira “Budhi Bhakti Wira Utama” harus menjadi nilai moral dan spiritual, yang senantiasa kuat melekat dalam jiwa, serta menjiwai implementasi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI dalam setiap pelaksanaan tugas.


TNI Netral di Pemilu & Pilpres 2014


Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menegaskan, kepada seluruh anggota TNI untuk tetap netral dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.

TNI Netral di Pemilu & Pilpres 2014

"Kita sudah putuskan untuk netral, tidak kemana-mana, kita minta pada setiap satuan TNI agar tidak memasang bendera atapun atribut parpol tertentu," kata Agus usai menghadiri upacara Prasetya Perwira TNI Tahun Ajaran 2013, di Kompleks Akademi Militer, Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (19/7/2013).

Sejauh ini, ungkap Agus, tidak ada anggota TNI yang mengajukan pengunduran diri untuk bergabung dengan partai politik (Parpol) tertentu. Menurutnya, rata-rata anggota yang sudah bergabung dengan parpol sebelumnya sudah menjadi purnawirawan.


UAV Heron dan Wulung Berkolaborasi Amankan Perbatasan NKRI


Komandan Lanud Supadio Pontianak Kolonel Penerbang Ir. Novyan Samyoga mengatakan dalam waktu dekat 12 unit pesawat tanpa awak akan dioperasikan untuk melakukan pengawasan di wilayah perbatasan Kalimantan Barat.

UAV Heron dan Wulung Berkolaborasi Amankan Perbatasan NKRI
UAV Wulung Buatan Indonesia
"Dalam melakukan pengawasan di wilayah perbatasan udara Indonesia-Malaysia, Pangkalan Udara Supadio Pontianak akan mengoperasikan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak itu nantinya akan mengawasi seluruh wilayah perbatasan," kata Novyan di Sungai Raya, Jumat.

Dia mengatakan, rencananya pesawat tanpa awak tersebut akan awal tahun depan. Menurutnya jika menggunakan tenaga manusia untuk mengawasi perbatasan dibutuhkan ribuan orang, bahkan jika menggunakan pesawat biasa memiliki keterbatasan dari sisi bahan bakar, sehingga pengawasan di wilayah perbatasan tidak dapat maksimal.


2 Orang Tewas dalam Penyerbuan Pos TNI di Puncak Jaya


Kontak senjata TNI dengan kelompok sipil bersenjata terjadi di Mulia, Puncak Jaya, Papua,Jumat 19 Juli 2013, pukul 17.00 WIT. Dua anggota kelompok sipil bersenjata dikabarkan tewas. Satu pucuk senjata mereka disita.

2 Orang Tewas dalam Penyerbuan Pos TNI di Puncak Jaya


Dari data yang berhasil dihimpun VIVAnews, kontak senjata terjadi Mulia ibukota Puncak Jaya. Kelompok bersenjata masuk ke dalam kota dengan menyamar sebagai masyarakat. Mereka lantas berupaya menyerang pos TNI yang dijaga anggota Batalyon Infantri 751 Raider. Lalu kontak senjata selama beberapa menit dengan kelompok bersenjata yang jumlahnya diperkirakan belasan orang tak terhindarkan.


KRI Kerapu-812 Jaga Perbatasan Indonesia-Filipina


KRI Kerapu-812 digerakkan TNI AL menjaga perairan Alur Laut Kepulauan Indonesia III di perbatasan Indonesia-Filipina, tugasnya mengamankan jalur pelayaran internasional itu dari penyelundupan senjata api, narkoba, dan gangguan keamanan. 

KRI Kerapu-812 Jaga Perbatasan Indonesia-Filipina

Kapal perang jenis patroli cepat itu dilepas Komandan Satuan Kapal Patroli Komando Armada Indonesia Kawasan Timur, Kolonel Pelaut Suhartono, di dermaga komando itu, Ujung, Surabaya, Jumat.

Dalam operasi laut dengan sandi "Arung Hiu 2013" itu, KRI Kerapu-812 yang dikomandani Mayor Pelaut Kusumo Atmojo, dijadwalkan bertugas sekitar tiga bulan di wilayah perbatasan Indonesia-Filipina.


Jumat, 19 Juli 2013

TNI Tambah Pesawat Hercules dari Australia, Beli 5 "Gratis 4"


Guna meningkatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista), Indonesia terus membeli berbagai peralatan pertahanan dari berbagai negara. Setelah dipastikan mendapat sejumlah tank Leopard dari Jerman, Indonesia juga mendapat pesawat angkut jenis Hercules dari Australia.

TNI Tambah Pesawat Hercules dari Australia, Beli 5 "Gtaris 4"

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro mengungkapkan, Indonesia segera melakukan pertemuan dengan Qantas Defence Service untuk pembelian 9 pesawat Hercules, di mana 4 di antaranya merupakan hibah dari pemerintah Australia.

"Besok kami besok akan ketemuan dengan Qantas Defence service untuk empat hibah. Dan lima kita beli dan yang lima itu murah sekali. Ini lebih baik, seri Hercules, di sana seri H sudah digital," ungkap Purnomo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/7).


Panglima TNI Batas Negara Harus Segera diselesaikan


Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mendorong pemerintah segera menuntaskan batas-batas dengan negara tetangga. Penuntasan perbatasan penting bagi TNI untuk menjaga keamanan negara.

Panglima TNI Batas Negara Harus Segera diselesaikan
Pos Penjagaan Perbatasan | foto-lingkarberita.com

"Sebenarnya, konflik di perbatasan yang pertama dipicu oleh batas wilayah. Karena itu, penyelesaian batas wilayah harus terus didorong, agar kami mudah mengamankan," ujar Agus di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2013).

Pada umumnya, lanjut Agus, konflik-konflik tersebut timbul di wilayah perbatasan yang belum disepakati kedua negara.


3 Isu Sentral Untuk Jaga Stabilitas Negara


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memaparkan tiga isu sentral pasca reformasi, di acara buka puasa bersama dengan keluarga Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2013).

3 Isu Sentral Untuk Jaga Stabilitas Negara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, (Ist).
 Menurut SBY, negara akan kuat dan stabil apabila demokrasi, stabilitas dan pembangunan berjalan baik.

Tiga isu sentral itu, diantaranya, yakni di awal reformasi perlu memastikan sistem ketatanegaraan dan distribusi kenegaraan apakah sudah tepat.

"Check and balances. Lalu distribusi kekuasaan, apakah juga sudah tepat eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Juga Pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam bagian NKRI. Apakah kita presidensil atau tidak sadar ke semi presidensil bahkan parlementer," ujar SBY di acara buka puasa bersama dengan keluarga Polri di Mabes Polri.


Kamis, 18 Juli 2013

Mapolsek Palu Selatan Ditembaki Dua Orang Pengendara Motor


Sejumlah anggota polisi menyisir wilayah sekitar Markas Polsek Palu Selatan, Sulawesi Tengah paska teror penembakan, Rabu 17 Juli 2013 malam. Di depan pagar Mapolsek, petugas menemukan selongsong peluru diameter 5,56 milimeter.

Mapolsek Palu Selatan Ditembaki Dua Orang Pengendara Motor

Tak hanya menyisir lokasi kejadian, petugas juga menggelar razia di seluruh wilayah Sulawesi Tengah untuk mengejar dua pelaku penembakan itu. Razia ini juga untuk mempersempit ruang gerak mereka.


TNI Berhasil Tanggalkan Citra Keterpurukan di berapa Dekade Terakhir


Megara saat ini memiliki citra dan posisi yang berbeda dalam percaturan internasional dibandingkan dengan beberapa dekade terakhir. Indonesia telah mampu menanggalkan citra keterpurukan, citra instabilitas, dan citra konflik yang dulu pernah membara di mana-mana. Demikian amanat Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E., yang dibacakan Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Dr. S. Widjonarko, S.Sos., M.M., M.Sc. selaku Inspektur Upacara pada upacara bendera 17-an, di Lapangan Upacara Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

TNI Berhasil Tanggalkan Citra Keterpurukan di eberapa Dekade Terakhir

Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, patut bersyukur atas pencapaian tersebut karena pembangunan nasional menunjukkan hasil yang positif dan menuju ke arah yang diharapkan. Kemajuan pembangunan ekonomi telah mendorong terwujudnya harapan besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat sehingga menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.


Komponen Cadangan Tetap Siperlukan Meski Negara Tidak Sedang Berperang


Hingga saat ini, Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Cadangan untuk bela negara masih dibahas di Komisi I DPR RI.

Pembentukan komponen cadangan itu, dianggap sebagai perintah konstitusi dalam rangka mendukung terbentuknya negara yang lebih kuat dan bermartabat.


Komponen Cadangan Tetap Siperlukan Meski Negara Tidak Sedang Berperang

Kepala Pusat Komunikasi (Kapuskom) Publik pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen TNI Sisriadi mengatakan, walaupun tidak ada ancaman perang, pembentukan komponen cadangan ini sangat diperlukan.

Ditambahkannya, bukan hanya terkait Undang-Undang (UU) Nomor 3 tahun 2002 tentang pertahanan negara. Melainkan, kata dia, komponen cadangan ini diperlukan untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme bagi rakyat Indonesia.


Ini dia Perbedaan Komponen Cadangan Dengan Wajib Militer


Direktur Komponen Cadangan pada Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemenhan), Brigadir Jenderal TNI Budi Rachmat menjelaskan, komponen cadangan berbeda dengan wajib militer.

Ini dia Perbedaan Komponen Cadangan Dengan Wajib Militer
 

Dia menjelaskan, untuk pola perekrutan, komponen cadangan secara sukarela. Sedangkan wajib militer, diwajibkan.

Sedangkan dalam hal peserta yang direkrut, komponen cadangan ditujukan kepada yang memiliki pekerjaan tetap. Sedangkan wajib militer, seluruh warga negara yang memenuhi syarat yang ditentukan.


DPR Sarankan PT DI Pasarkan Pesawat Buatannya ke Eropa


Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP Husnan Bey Fananie menyambut positif terhadap terus mengalirnya pesanan dan kontrak pembuatan pesawat sipil dan militer PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Menurut dia, itu mencerminkan bahwa kualitas produksi pesawat Indonesia tidak kalah produksi negara -negara maju.

Pesawat CN-235 Patroli Maritim Korea Selatan
Pesawat CN-235 Patroli Maritim Korea Selatan
Jadi, kata Husnan, sudah semestinya ini membuat bangsa Indonesia makin percaya diri dan mendukung PT DI untuk terus mengembangkan kemampuan dalam memproduksi pesawat terbang, baik versi sipil dan militer.

"Saya kira, banyaknya minat dari negara-negara di kawasan Asean khususnya terhadap hasil produksi pesawat PT DI, mencerminkan pesawat produksi PT DI, khususnya versi militer terus mendapat perhatian luas dari negara lain. Sehingga saat ini PT DI sudah mulai merasakan hasilnya, dengan mulai banyaknya kontrak-kontrak yang telah disepakati dengan beberapa negara yang memesan pesawat, seperti seri 235 versi militer," ujar Husnan kepada JurnalParlemen, Rabu (17/7).


Rabu, 17 Juli 2013

Waspada Polisi dalam Bidikan Teroris


Jaringan terorisme di Indonesia mulai melemah, namun Polri tetap harus waspada, karena musuh terbesar para pelaku terorisme di Indonesia kini adalah Polri. Alasannya, mereka telah lama menaruh dendam lantaran banyak rekan mereka yang tertangkap.

Waspada Polisi dalam Bidikan Teroris


Demikian ungkap peneliti isu terorisme dari lembaga riset International Crisis Group (ICG), Sidney Jones. Dia menyampaikannya saat menjadi pembicara di Universitas Indonesia (UI) di Depok 16 Juli 2013.

Jones menyatakan melemahnya jaringan terorisme saat ini tidak terlepas dari kasus tewasnya pemimpin Al Qaeda, Osama Bin Laden. Saat ini, pelaku terorisme hanya bisa melihat Al Qaeda melalui situs internet.


Penembak Prajurit Kostrad Berhasil ditangkap


Tak butuh waktu lama, aparat gabungan TNI dan Polri akhirnya berhasil meringkus tersangka penembakan yang melukai seorang anggota TNI AD Divisi 1 Kostrad, Prada Situmorang. Ironisnya, pelaku ternyata masih berstatus pelajar/mahasiswa seperti tertulis di kartu tanda penduduknya.


Pelaku adalah Musnadi, remaja berusia 21 tahun, asal Bandar Sukabumi, Lampung. Musnadi tak berkutik setelah petugas melumpuhkannya dengan timah panas, saat berupaya melarikan diri di kebun kosong dekat lapangan BDB, Cimanggis Depok, Selasa 16 Juli 2013.


Belasan Prajurit TNI AL Perkuat Korps Hiu Kencana


Sebanyak 16 prajurit TNI Angkatan Laut lulusan mantan siswa Sekolah Kapal Selam dari Kobangdikal memperkuat jajaran Satuan Kapal Selam Koarmatim (Satselarmatim) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Korps Hiu Kencana. Mereka akan ditempatkan di unsur-unsur Satselarmatim yaitu kapal selam KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402. 


Belasan Prajurit TNI AL Perkuat Korps Hiu Kencana


Sebelum mengawali tugas di Satselarmatim, 16 prajurit mantan Sekasel ini mendapat latihan dan pembekalan dari para pembina di Satselarmatim. Acara pembukaan latihan dan pembekalan dilaksanakan di dermaga kapal selam, Ujung, Koarmatim dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Selam Kolonel Laut (P) Iwan Isnurwanto, S.H., M.A.P. belum lama ini.

TNI AD Uji Coba Meriam Howitzer 105 mm Korea Selatan di Urut Sewu


TNI AD menggelar uji terima terhadap Meriam Howitzer 105 MM jenis KH-178 di pesisir selatan Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Selasa (16/7). Uji terima meriam produksi Kores Selatan itu ditinjau langsung oleh  Wakasad Letjen TNI M Munir.

Personil TNI AD melakukan uji Meriam Howitzer 105 mm jenis tarik KH-178 buatan Korea Selatan di pesisir selatan Desa Setrojenar, Kebumen, Selasa (16/7). | suaramerdeka.com/Supriyanto

Ikut mendampingi Waasop Kasad Brigjen TNI George I Supit, Kadislitbang TNI AD Brigjen TNI Kun Priambodo, dan Dirpalat Brigjen TNI I Wayanb Cager. Tampak pula Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Agus Kriswanto, Danrem 072 Pamungkas Brigjen TNI Adi Wijaja dan Dandim 0709 Letkol Dany Rakca Andalawasan.

Kalakgiat Uji Meriam Howitzer 105 MM Kolonel CPL Sri Sunanto menjelaskan, dalam uji terima di Urut Sewu pihaknya melakukan uji penembakan sebanyak dua pucuk meriam sebagai simpel. Pengujian dilakukan dengan jarak 6 km, 10 km dan 11,8 km.


Selasa, 16 Juli 2013

Dua Bom Meledak di Kantor Pertamina Makassar


Dua bom meledak di Kantor PT Pertamina Regional VII Makassar, Jalan Garuda, Sulawesi Selatan, Selasa (16/7/2013). Ledakan bom itu mengakibatkan seorang petugas sekuriti terluka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Dua Bom Meledak di Kantor Pertamina Makassar

Peristiwa ini berlangsung dalam simulasi penjinakan bom yang digelar Batalyon Zeni Tempur VIII/Sakti Mandra Guna bekerja sama dengan PT Pertamina.

Sesaat kemudian, anggota penjinak bom Batalyon Zeni Tempur VIII langsung mengidentifikasi sisa ledakan dan memeriksa lokasi lain yang diduga juga terdapat bom.
 


Posisi dan Potensi Indonesia dalam Konflik Laut Cina Selatan


Indonesia mulai jadi perhatian strategi pertahanan negara-negara di kawasan setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan akan menghabiskan anggaran pertahanan hingga Rp150 triliun antara 2010-2014.

Posisi Indonesia yang lama 'dipandang remeh' dalam isu senjata di Asia kini mulai berubah, kata pengamat Andi Widjajanto.


Posisi dan Potensi Indonesia dalam Konflik Laut Cina Selatan
Peluncuran kapal induk Liaoning dipandang menandai babak baru strategi pertahanan Cina. | BBC.CO.UK

"Sekarang mereka lihat kalau Indonesia cukup serius dan pada akhir 2024 saya kira anggaran kita akan menjadi yang terbesar di ASEAN."

Selama ini, Malaysia dan Singapura selama bertahun-tahun selalu menjadi pemimpin terdepan dalam hal belanja senjata ASEAN.
Ketegangan di Laut Cina Selatan akibat adu klaim teritorial dengan raksasa Asia, Cina, telah memaksa Filipina dan Vietnam turut mengasah peralatan tempurnya.


Komponen Cadangan Berbeda dengan Wajib Militer...!!


Sesuai dengan sistem pertahanan negara, komponen pertahanan terdiri atas komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Kini, Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan (RUU Komcad) sudah berada di DPR dan masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Tahun 2013. Legislasi tersebut mengatur bagaimana perekrutan komponen cadangan, kompensasi, dan statusnya, sehingga memberikan kejelasan bahwa komcad bukan wajib militer.

Komponen Cadangan Berbeda dengan Wajib Militer...!!
Ilustrsi Komponen Cadangan | Tempo.com

Pembentukan komponen cadangan juga memberikan keuntungan dalam rangka mengoptimalkan sistem pertahanan RI ke depan. Dengan keberadaan komcad, kekuatan pengganda untuk komponen utama (TNI) yang dihasilkan, jauh lebih besar dari yang ada sekarang. "Biaya yang dikeluarkan negara untuk operasional pertahanan negara pun akan lebih murah," kata Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Dr Ir Pos M Hutabarat, di Jakarta, baru-baru ini.

Teroris sekarang bisa bikin bom daya ledaknya dahsyat


Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) kini mewaspadai teknologi baru yang dibuat teroris untuk membuat bom. BNPT mengaku kaget ketika menemukan bom terbuat dari nitrogliserin di Solo. Bom itu belum digunakan teroris.

Teroris sekarang bisa bikin bom daya ledaknya dahsyat

"Nitrogliserin, daya ledaknya sangat dahsyat bukti sudah ada sudah punya itu di Solo itu ada satu jeriken polisi awalnya enggak kenal. Sangat berbahaya kimia itu cukup mengkhawatirkan. Mereka sudah membuat bom kadar 4 liter," kata Ketua BNPT Ansyaad Mbai di dapur Manado, Epiwalk, Jakarta, Senin (15/7).

Nitrogliserin adalah sebuah senyawa kimia, cairan peledak yang berat, tak berwarna, beracun, berminyak, dan diperoleh dari menitratkan glycerol. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan peledak, terutama dinamit, dan digunakan dalam industrik konstruksi dan penghancuran.


Senin, 15 Juli 2013

Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Bukan Sekadar "Mawar Penghias Taman"


Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Bukan sekadar 'mawar penghias taman'. Kowad juga harus menjadi 'melati pagar Bangsa'. Kowad harus mampu berfikir, bersikap dan bertindak sesuai Saptamarga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI.

Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) Bukan Sekadar "Mawar Penghias Taman"
Korps Wanita Angkata Darat (Kowad) | kodam16pattimura.mil.id

"Dengan demikian, selain menjadi pelopor wanita Indonesia yang tidak ternodai dan tidak luntur oleh pengaruh budaya negatif, Kowad juga harus bisa menunjukan jati diri sebagai prajurit tangguh, pantang menyerah dalam menghadapi situasi apapun," tegas Asisten Personel (Aspers) Kasad, Mayjen TNI Istu Hari Subagio, dalam Pengukuhan Enam Prajurit Siswa Dikmapa PK Wanita TNI Matra Darat TA 2013, di Gedung Sumartal Akmil Magelang, Jateng, Sabtu (13/7).


Demi Kemajuan Daerah, Provinsi Kalimantan Timur Berencana Beli CN-295 dari PT. DI


Pemerintah Kalimantan Timur tertarik memesan pesawat CN-295 produksi PT Dirgantara Indonesia. "Ini bukan untuk mewah-mewah, tapi untuk kepentingan rakyat Kalimantan Timur," kata Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak saat menyaksikan penyerahan helikopter Bell-412 EP produksi PT Dirgantara Indonesia pada Kementerian Pertahanan di Bandung, Sabtu, 13 Juli 2013.

Serah terima dua pesawat CN 295 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, 4-10, 2012. Pesawat CN 295 merupakan pesawat angkut taktis menengah untuk memperkuat Alusista di jajaran TNI Angkatan Udara. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

Faroek mengatakan, daerahnya memiliki 22 bandara, tapi minim alat transportasi udara, terutama di daerah perbatasan. "Bayangkan saja (di perbatasan) semen Rp 1 juta per sak, kalau misalnya kita punya CN-295, semen bisa diangkut dan harga semen di kota akan sama dengan harga di perbatasan," kata dia.

Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah Kalimantan Timur tengah mengerjakan perpanjangan badan 3 landasan di daerah perbatasan dengan Malaysia. Dengan perbaikan itu, kata Faroek, pesawat jenis Airbus dan CN-295 bisa mendarat di bandara itu. "Kalau kami beli pesawat jangan diributkan, tapi untuk kepentingan rakyat Kalimantan Timur."


Minggu, 14 Juli 2013

Indonesia-China tingkatkan kerjasama keselamatan maritim


Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Bobby R Mamahit mengatakan, Indonesia akan meningkatkan kerjasama dengan China dalam bidang keselamatan maritim dengan langkah awal mengadakan latihan bersama antara dua negara.

 Indonesia-China tingkatkan kerjasama keselamatan maritim
Petugas berjaga di samping helikopter kapal SAR asal China MV Haixun 1 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (14/7). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
 

"Selama ini kerjasama Indonesia dalam keselamatan maritim dilakukan dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Jepang. Ke depan akan ditingkatkan dengan China," kata Bobby dalam acara penyambutan kedatangan kapal patroli laut China Haixun 01, di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Minggu.

Bobby mengatakan China merupakan negara industri besar dan memiliki pengetahuan yang baik dalam bidang maritim dan dibuktikan dengan kemampuan pembuatan kapal Haixun 01. Karena itu menurut dia, kerjasama dalam bidang keselamatan maritim akan ditingkatkan selain karena dua alasan tersebut, letak geografis China lebih dekat dengan Indonesia dibandingkan negara di Eropa dan Amerika Serikat juga menjadi pertimbangan.


PT DI Siap Penuhi Pesanan 3 Negara ASEAN


Sonny Saleh Ibrahim, Direktur Bidang Kualitas sekaligus Manager Komunikasi PT DI mengatakan, tahun ini pihaknya memproyeksikan tiga kontrak kerja yaitu jalinan kontrak dengan Filipina, Thailand, dan Malaysia.

PT DI Siap Penuhi Pesanan 3 Negara ASEAN
 
Sonny menjelaskan, di antara ketiga proyeksi itu, kemungkinan besar, yang segera terealisasi yaitu dengan Filipina. Pasalnya masih dalam proses tender. "Proyeknya, pembuatan 2 unit CN 235 NPA, yang nilainya sekitar 31-33 juta Dollar Amerika Serikat (AS) per unit. Lalu, 2 unit CN 295, yang nilainya sekitar 36 juta Dollar AS per unit," kata Sonny pada sela-sela penyerahan 1 unit Helikopter Bell 412 EP, yang merupakan hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur senilai Rp 120 miliar kepada TNI AD di Hanggar Rotary Wing, PT Dirgantara Indonesia (Persero) KP II Jl. Pajajaran No 154 Bandung, Sabtu (13/7).
 


Pindad Kewalahan Penuhi Order Pembuatan Senapan Sniper Seharga Rp 200 Juta per Unit


PT Pindad (Persero) mendapat order ratusan sniper (senjata laras panjang) dari dalam negeri hingga ratusan senjata tiap tahunnya. Dapat pesanan yang begitu banyak, Pindad jadi kewalahan.

Pindad Kewalahan Penuhi Order Bikin Senapan Sniper Seharga Rp 200 Juta per Unit

Direktur Utama PT Pindad (Persero), Adik Avianto Soedarsono mengakui pihaknya menerima pesanan ratusan senapan laras panjang alias sniper dari dalam negeri setiap tahun. Sayangnya, perseroan belum mampu memproduksi pesanan tersebut sepenuhnya karena terbentur keterbatasan mesin produksi.

"Kami memang belum bisa penuh mengerjakan produksi senapan laras panjang secara penuh. Karena setiap tahun, permintaan bisa mencapai ratusan unit sniper".


Ini Alasan Mengapa Perlu Penjara Khusus Teroris


Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengatakan, usulan pemisahan tahanan terorisme bukan tanpa alasan. Pasalnya, dikhawatirkan pelaku terorisme merekrut pelaku kejahatan lain yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (LP).

Ini Alasan Mengapa Perlu Penjara Khusus Teroris

"Pelaku kejahatan lain berpotensi didoktrin oleh pelaku terorisme, ini sangat berbahaya. Karena pelaku kejahatan umum yang ada di lapas umum (terutama recidivist), secara  umum sudah terlatih dan punya kemampuan dan nyali yang lebih daripada pelaku kejahatan biasa sehingga bisa menjadi calon teroris yang mapan dalam pencarian dana melalui kejahatan," ujarnya kepada Sindonews, Sabtu (13/7/2013).

Ia berharap, pemerintah melalui Kemenkum HAM, DPR, dan Kepolisian perlu mengkaji gagasan ini dari berbagai aspek. Mengingat para pelaku teroris yang sudah dipidana, akan lepas dari pembinaan dan pengawasan karena ditempatkan di LP umum.


Harga Apache Masih Dalam Pembahasan


Pemerintah berharap satu skuadron helikopter Apache bisa memperkuat jajaran pertahanan negara. Rencana itu sangat berpeluang terealisasi hanya saja pemerintah berharap harganya bersahabat.

Hal tersebut dikatakan Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro usai menerima hibah satu unit Helikopter Bell-412 EP dari Pemprov Kaltim ke Kemenhan RI di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Sabtu (13/7).


Harga Apache Masih Dalam Pembahasan

Menurut dia, sinyal positif sudah ditunjukan Pemerintah Amerika Serikat terhadap rencana pembelian heli tempur kelas berat itu. Pihaknya tinggal memantapkan proses selanjutnya sehingga Apache bisa benar-benar memperkuat pertahanan.

"Pemerintah AS sudah siap, termasuk Kongres juga sudah setuju, tapi kan dari kitanya bicara dengan mereka mengenai harganya karena cukup mahal. Kita ingin uang yang sama namun bisa dapat banyak," katanya.


Wilayah Berau Kaltim Akan diperkuat Tank Leopard dan Helikopter Apache


Wilayah Berau, Kaltim yang mempunyai letak strategis diproyeksikan menjadi pusat penempatan kekuatan alat utama sistem senjata (alutsista) terbaru. Penempatan itu untuk memberikan efek menggetarkan bagi kawasan.

Wilayah Berau Kaltim Akan diperkuat Tank Leopard dan Helikopter Apache

Menurut rencana, alutsista yang memperkuat titik perbatasan dengan Malaysia itu mencakup main battle tank Leopard dan heli tempur kelas berat, Apache yang masih dalam proses pengadaan. Sarana dan prasarananya tengah disiapkan.

Hal tersebut dikatakan Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di sela-sela hibah Helikopter Bell-412 EP dari Pemprov Kaltim ke Kemenhan RI di PT Dirgantara Indonesia Bandung, Sabtu (13/7).


Kaltim Andalkan Helikopter Buatan PT DI Untuk Patroli Perbatasan


Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berkomitmen untuk menguatkan perbatasan wilayah dengan menghadirkan Helikopter Bell-142 EP.Kaltim Andalkan Helikopter Buatan PT DI Untuk Patroli Perbatasan

Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengungkapkan perbatasan antara Kaltim dan Malaysia yang sepanjang 1.038 km tentu saja membutuhkan infrastruktur pertahanan memadai.

“Sayangnya, saat ini infrastruktur untuk menjaga perbatasan ini masih minim dan diharapkan BELL-412 EP tersebut dapat lebih membantu,” katanya, Sabtu (13/7/2013).


PT DI Hibahkan Heli BELL -412 EP ke Kementerian Pertahanan


PT Dirgantara Indonesia (DI) menyerahkan 1 unit helikopter BELL -412 EP kepada Kementerian Pertahanan (Kemham) RI sebagai bentuk hibah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di Bandung, Sabtu (13/7/2013).

PT DI Hibahkan Heli BELL -412 EP ke Kementerian Pertahanan
 
Penandatangan naskah serah terima ini dilakukan oleh Dirut PT DI Budi Santoso, Kabaranahan Kemham Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, dan ASLOG Panglima TNI Mayjen Joko Sriwidodo.

Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, dan Ketua DPRD Kaltim Mukmin Faisyal.

Budi Santoso mengungkapkan proses kerja sama ini dimulai sejak 2009 ketika tim Pemprov Kaltim melakukan penjajakan dengan PT DI di Bandung.