Selasa, 22 Juli 2014

Pergantian KSAD tak pengaruhi persiapan hadapi penetapan pilpres


Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan, pergantian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, tidak akan mempengaruhi persiapan TNI dalam menghadapi penetapan hasil rekapitulasi.


"Pergantian KSAD tidak ada pengaruhnya dengan kesiapan pasukan menghadapi penetapan Pilpres," kata Panglima TNI usai memimpin Apel Kesiapsiagaan Prajurit TNI dalam rangka pengamanan Pilpres di Mabesad, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut dia, selama ini TNI tersusun dalam rantai komando yang kuat, sehingga jika ada pergantian tidak akan berpengaruh, bahkan dalam skala pengamanan pilpres sekalipun.


Pergantian KSAD Jenderal Budiman dilakukan setelah dirinya dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Senin (21/7) siang. Presiden meminta Panglima TNI mengajukan nama-nama pengganti KSAD.

Pergantian pun dilakukan semata-mata untuk kepentingan organisasi dan regenerasi.

"Kenapa ada pergantian, karena untuk kepentingan organisasi, regenerasi. Pak budiman sebentar lagi masuk masa pensiun. Hanya kebetulan, dilakukan mau pengumuman pilpres," ujar Panglima.

Rencananya pergantian KSAD akan dilakukan pada pekan ini sambil menunggu Keputusan Presiden (Keppres).

Panglima TNI sendiri mengaku tak mengetahui secara pasti calon kuat untuk menjabat KSAD karena pemilihan KSAD berada di tangan Presiden SBY.

"Saya tak bisa mendahului Bapak Presiden. Karena Presiden SBY sendiri belum mengumumkan siapa calon yang akan menggantikan KSAD Jenderal Budiman," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko telah mengajukan tiga nama calon Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan KSAD Jenderal TNI Budiman yang akan memasuki masa pensiun pada September 2014.

"Panglima TNI sendiri telah mengajukan tiga orang calon KSAD kepada Presiden SBY, yang kemudian akan dipilih. Setelah itu, Presiden akan menerbitkan Keputusan Presiden soal penggantian KSAD yang baru," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Fuad M Basya, saat dikonfirmasi, di Jakarta, Senin malam.

Pengajuan tiga nama calon kuat KSAD itu dilakukan pada Senin (21/7) siang ketika Panglima TNI dipanggil oleh Presiden SBY.

Disinggung soal nama calon KSAD yang diusulkan, yaitu Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Wakil KSAD Letjen TNI M Munir dan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional Letjen TNI Waris.

"Jenderal bintang tiga tersebut merupakan nama-nama terbaik yang dipilih oleh Panglima TNI. Namun, calon kuat untuk menggantikan KSAD Jenderal Budiman diserahkan sepenuhnya kepada Presiden SBY," tuturnya. (Antara)

1 komentar:

  1. Hahahaha sudah jelaslah diganti sama si SBY karena alasan POLITIK. KASAD Budiman ini dekat dengan Hendropriyono (Kopasus dan Eks Kepala BIN era Megawati). Hendropriyono adl orangnya Megawati. KASAD Budiman membuat heboh Istana dan Panglima TNI krn menangkap dan memenjarakan BABINSA yg menghasut penduduk utk memilih salah satu capres. Sedangkan Istana dan Panglima TNI membantah ada BABINSA yg terlibat....sudah jelas lah politik. Tp nanti Presiden terpilih Jokowi dan Wapres JK akan kembali merombak pimpinan2 utama TNI yg tentu saja loyal dan dekat dgn kubu mereka..sama seperti apa yg dilakukan oleh presiden2 sebelumnya.

    BalasHapus