Kamis, 26 November 2015

Tanggapan Terpidana Bom Bali Atas Ancaman ISIS untuk Indonesia


Terpidana kasus Bom Bali 1, Ali Imron menyoroti sepak terjang kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang baru-baru ini melakukan serangkaian aksi teror di Paris, Perancis.

Tanggapan Terpidana Bom Bali Atas Ancaman ISIS untuk Indonesia


Adik terpidana mati Amrozi ini mengatakan, aksi teror terhadap masyarakat sipil yang dilakukan militan ISIS itu bukan tindakan jihad yang sesungguhnya. "Tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman. Jihad adalah perang bukan membunuh atau membantai," kata Ali Imron dalam sebuah diskusi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 25 November 2015.

Ali Imron berpendapat, jaringan teroris di Indonesia tidak akan melakukan seperti yang dilakukan ISIS di Paris. Menurut dia, pemahaman ideologi kelompok teroris di Indonesia seperti Jamaah Islamiah dengan ISIS berbeda. "Kalaupun toh mungkin, itu pun dilakukan oleh orang-orang ISIS. Karena beda pemahaman kami dengan mereka," ujarnya menambahkan.


Terpidana penjara seumur hidup ini lalu mengenang ketika kelompok JI (Jamaah Islamiyah) ikut bertempur di Afghanistan. Dia menegaskan, JI tidak pernah mengkafirkan pihak pemerintah. "Contoh, kami sampai keluar ke Afganistan tahun 1985 sampai akhir 1994. Meskipun kami keluar dari rezim Soeharto, kami belum pernah mengkafirkan Soeharto atau orang-orang yang duduk  di pemerintahan bilang kafir, enggak pernah," ujarnya.

Bagi dia, antara JI dan ISIS memiliki pemahaman dan ideologi yang berbeda. "Kalau saya terus terang, orang-orang Jamaah Islamiyah bercita-cita untuk mendirikan negara berdasarkan Islam, tapi dengan cara-cara yang baik. Tidak baik jika melakukan cara-cara dengan pengeboman, dan saya sadar jihad saya salah begitu Amrozi ketangkap." (VivaNews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar