Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) mengupayakan proses modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari hasil riset yang bekerja sama dengan perguruan tinggi atau universitas.
"Nanti, apabila sudah mencapai tingkat keekonomisan, itu bisa diproduksi untuk kami," kata Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal (TNI) Budiman selepas memimpin peringatan Hari Juang Kartika di lapangan Komando Daerah Militer V/Brawijaya Surabaya, Minggu (15/12).
Kasad mengatakan salah satu peralatan TNI AD dari hasil kerja sama dengan perguruan tinggi dan swasta yaitu radio komunikasi jarak jauh.
"Radio ini bekerja secara digital, tapi ada juga sebagian yang dapat dioperasionalkan secara manual sehingga prajurit-prajurit yang di lapangan atau tempur dapat menggunakannya," katanya.
Radio komunikasi jarak jauh 8078 itu dilengkapi kemampuan anti-pengacak sinyal, enkripsi agar tidak mudah tersadap, dan sistem pemosisian global (GPS).
Sebelumnya, Kasad mengatakan alutsista produk dalam negeri yang sudah dimiliki TNI AD yaitu kendaraan Anoa, Komodo, dan tank Tarantula.
"Kendaraan itu adalah bentuk kavaleri masa depan dengan wilayah berinfrastruktur yang mempunyai jaring jalan cukup bagus," katanya.
TNI AD memamerkan sejumlah alutsista di lapangan Kodam V/Brawijaya Surabaya sejak 12 Desember hingga 17 Desember 2013.
Beberapa alutsista yang ditampilkan untuk memperingati Hari Juang Kartika itu antara lain: tank Leopard, tank Marder 1A3, 14 unit tank Tarantula, 13 unit tank AMX 105 mm, 13 unit tank Anoa, dua unit tank Panhard, dua unit tank Saladin, 45 unit tank Scorpion, dan dua unit tank Scorpion non 90.
Selain itu, tank Stormer Komando, tank Stormer APC, enam meriam 105 mm/Tarik M101, enam meriam 105 mm, 12 meriam 57mm, enam rain metal 20mm, tiga unit helikopter Bolco 105, tiga helikopter serbu MI-35 (Rusia), empat helikopter serbu MI 17 (Rusia), dua helikopter Bell 205, dan tiga helikopter Bell 412. (BeritaSatu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar