Ada fakta menarik soal kapal perang milik TNI Angkatan Laut dan Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM). Kedua negara punya kapal perang bernama sama.
Kapal perang itu adalah Kapal Republik Indonesia (KRI) Todak dan Kapal Diraja (KD) Todak. Bedanya KRI Todak bernomor lambung 361 sementara KD Todak bernomor 3506.
Nama Todak diambil dari nama ikan galak dengan mulut seperti pedang. Ikan ini sering juga disebut ikan cucut.
KRI Todak merupakan kapal patroli cepat buatan dalam negeri. Kapal jenis FPB-57 Nav V ini diproduksi tahun 1999 dan mulai masuk jajaran TNI AL setahun setelahnya. Kini KRI Todak bertugas Komando Armada Barat TNI AL.
Selain KRI Todak 631, TNI AL memiliki beberapa kapal sejenis seperti KRI Lemadang 632, KRI Hiu 634, dan KRI Layang 635.
KRI Todak memiliki bobot pada muatan penuh 445 ton. Berdimensi 58,10 meter x 7,62 meter x 2,85 meter. Ditenagai oleh 2 mesin diesel yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 30 knot.
Kapal ini punya 2 rudal permukaan-ke-permukaan C 802, buatan China dengan jangkauan maksimal sekitar 130 Km.
Selain 2 rudal, KRI Todak juga punya 1 Meriam Bofors SAK 40/70 berkaliber 40 mm dengan kecepatan tembakan 300 rpm dan 2 kanon Penangkis Serangan Udara Rheinmetall kaliber 20 mm dengan kecepatan tembakan 1000 rpm. Jangkauannya bisa mencapai 2 Km untuk target udara.
Nama KRI Todak sering disebut akhir-akhir ini. Dia ikut bertugas dalam misi memburu kapal asing dan menenggelamkan kapal pencuri ikan dari Vietnam di Natuna beberapa minggu lalu.
Sebelumnya KRI Todak juga beberapa kali menangkap kapal pencuri ikan dan kapal ikan yang menggunakan pukat harimau. Dia juga terlibat mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 yang sempat diduga jatuh di perairan Indonesia.
Bagaimana dengan KD Todak?
Sumber : Merdeka
kalo indo ori biki dalam negeri...kalo malaysia?
BalasHapus