Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Kamis, 25 Juni 2015
11 Heli Anti Kapal Selam Akan Hidupkan Kembali Skuadron 100 TNI AL
TNI AL segera menghidupkan kembali Skuadron udara 100 yang berisikan helikopter anti kapal selam (AKS). Skuadron yang pernah ditakuti lawan pada era 1960-an itu bisa segera berjaya kembali menyusul akan tibanya 11 unit helikopter yang akan diterima secara bertahap mulai tahun ini.
"Pesawatnya kan belum ada, tapi secara organisasi kita sudah kaji karena itu kan tinggal hidupkan kembali," ungkap KSAL Laksamana Ade Supandi di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jaktim, Rabu (24/6/2016).
Skuadron 100 ini dulu sempat memiliki AKS Lynx buatan Inggris, namun akhirnya dinonaktifkan pada sekitar tahun 1980-an. Akhirnya skuadron 100 sempat dilebur dengan skuadron lain karena tidak memiliki pesawat.
Untuk itu, pengadaan 11 pesawat yang sudah masuk dalam rencana strategi (renstra) TNI tersebut cukup penting. Menurut Ade, rencananya heli AKS yang akan digunakan di Skuadron 100 berjenis Sea Panther. Sayangnya ia belum bisa menjawab berapa lama total waktu pengadaannya.
"Tergantung kemampuan dari manufaktur. Normalnya dia ya mungkin setahun 3. Helikopters AKS itu perpanjangan kapal perang," tutur mantan Kasum TNI itu.
TNI AL memiliki peluru kendali dengan jarak jangkau mencapai 60 nm dan 80 nm di mana peluru tersebut membutuhkan target reporting unit. "Itu bisa dilaksanakan oleh helikopter yang memiliki kemampuan radar OTH (over the horizon) agar peluru rudal kita yang jauh-jauh ini punya alat bantu untuk deteksi. Kalau radar kan terbatas dengan cakrawala," jelas Ade.
Meski sama-sama mengoperasikan pesawat terbang, skuadron TNI AL dengan skadron TNI AU memiliki beberapa tugas atau misi operasi dan doktrin yang berbeda. Salah satunya adalah, untuk TNI AL harus mampu bermanuver pendaratan dan lepas landas dari heli deck yang ada di geladak kapal perang yang sedang berlayar di laut pada berbagai skenario cuaca, misi, dan persenjataan.
Menurut Ade, jumlah pengadaan AKS untuk Skuadron 100 sudah sesuah dengan kebutuhan kapal yang memiliki heli deck. Ada beberapa KRI yang memiliki heli deck tapi tidak memiliki helikopter.
"Isinya itu kan nanti helikopter AKS kelengkapannya. Hanya dulu kan itu pengadaan nggak sekaligus. Sekarang kan kapal-kapal sudah pada datang," tukas Ade.
KSAL pun mencontohkan beberapa kapal yang tidak memiliki helikopter. Seperti 4 kapal kelas Sigma dan 3 KRI jenis Multi Role Light Frigate.
"Untuk dia on board selalu di atas kapal. Dengan kita lengkapi 11 (heli), mudah-mudahan kapal itu lengkap dan fungsi realisasinya sama dengan fungsi realisasi fungsi dari kapal itu," pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Pangarmatim itu. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar