Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Sabtu, 23 Januari 2016
Radar Canggih Fregat Terbaru TNI AL Mampuh Deteksi Musuh Dari Jarak 200 Km
Dua nama pahlawan nasional akan disematkan untuk kapal perang jenis Kapal Perusak Rudal (PKR) hasil karya anak bangsa PT PAL. Dua kapal perang itu akan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.
"Untuk kapal PKR-1 akan diberi nama Raden Eddy Martadinata (REM). Sedangkan kapal PKR-2 akan bernama I Gusti Ngurah Rai (GNR). Kedua nama pahlawan nasional ini sebelumnya pernah digunakan pada kapal perang TNI AL yang telah di-disposed," ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin, Jumat 22 Januari 2016 kemarin.
Menurut Zainudin, dua unit kapal perang jenis PKR Fregate Class 10514 yang diproduksi PT PAL Surabaya akan memperkuat jajaran TNI AL untuk mengemban tugasnya mengawal dan menegakkan kedaulatan negara di perairan yurisdiksi nasional Indonesia.
"Kapal tersebut dibangun di PT PAL Surabaya bekerja sama dengan perusahan galangan kapal Belanda Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). First Steel Cutting kapal PKR-1 telah dilaksanakan pada 15 Januari 2014, sedangkan kapal PKR-2 pada 16 Juli 2014 lalu," ujar Zainudin.
Zainudin menuturkan, pembangunan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari program Transfer of Technology (ToT) dengan DSNS yang memerlukan waktu pembuatan selama 49 bulan. Sesuai master plan, kata dia, PKR-1 sudah di-launching pada Senin 18 Januari 2016 lalu oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.
"Kapal akan diserahkan kepada TNI AL pada Januari 2017. sedangkan untuk kapal PKR-2 pada bulan Oktober 2017 mendatang," ucapnya. Zainudin menjelaskan, Kapal PKR-1 memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Dilengkapi sistem pendorong yang mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot bila menggunakan dua unit diesel engine propulsion dan kecepatan 15 knot jika menggunakan 2 unit electric motor propulsion.
Selain itu, kedua kapal produksi dalam negeri ini akan dilengkapi sensor udara yang tercanggih saat ini sehingga mampu mendeteksi sasaran di udara lebih dari 200 kilometer. Kelebihan lainnya, kedua kapal ini adalah persenjataannya yang sangat modern dan terintregrasi dalam sistem Sensor Weapon Control (Sewaco) canggih, antara lain persenjataan meriam kaliber 76 mm dan millenium gun 35 mm, peluncur rudal anti serangan udara dan anti kapal permukaan, serta peluncur torpedo. (SindoNews)
Buat PKR 10514 sebanyak 15 kapal, selanjutnya ditingkatkan menjadi 12018 sebanyak 39 kapal dan semuanya disebar ke 3 wilayah pertahanan NKRI. Salam..........
BalasHapus