Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Kamis, 27 Oktober 2016
Menghawatirkan, 60% Persenjataan Indonesia Tak Siap Hadapi Ancaman Luar
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) diminta menyiapkan strategi pertahanan berorientasi pada potensi ancaman yang datang dari luar (out wrold looking). Apalagi salah satu isu terkini di sektor pertahanan adalah eskalasi konflik Laut China Selatan.
Direktur Imparsial Al-Araf mengatakan, konflik klaim batas laut yang melibatkan sejumlah negara di kawasan Laut China Selatan tengah menjadi sorotan dunia internaional. Maka itu dia mengingatkan pemerintah untuk mengantisipasi potensi ancaman di wilayah tersebut.
"Implikasinya, orientasi kebijakan pertahanan dan struktur gelar kekuatan harus mengantisipasi hal ini," ujar Al Araf kepada SINDOnews, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, salah satu upaya antisipasi dengan meningkatkan anggaran pertahanan dan pembangunan persenjataan. Khusunya, kata dia mengoptimalkan pembangunan kekuatan maritim, Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) namun tidak meninggalkan kekuatan Aangkatan Darat (AD).
"50 hingga 60 persen masih tertatih-tatih karena alutsistanya masih mewarisi produk lama dan tidak siap untuk digunakan," ucapnya. (SindoNews)
semoga bangkit 50% banding 50% lawan musuh ancaman luar indonesis
BalasHapusdaripada d korup,,meli alat perang atuh,,,d tantang malaysia ge klah cicing,,perang we sakalian,,asa d co`o gado ey malaysia ktu wae mh
BalasHapusJAya terus indonesia kami sebagai rakyat indonesia siap berada digarda terdepan demi NKRI
BalasHapus