Selasa, 01 September 2015

Aksi seru pilot F-16 TNI AU 'duel udara' lawan F-18 RAAF Australian di Kupang


Pilot F-16 TNI AU dan F-18 Hornet RAAF terlibat dalam 'aksi' serang dan tembak di udara. Kedua belah pihak bergantian memegang kendali, sembari melakukan berbagai manuver guna menghindari hujan tembakan dan roket dari musuhnya.

Aksi seru pilot F-16 TNI AU 'duel udara' lawan F-18 RAAF Australian di Kupang

Itulah aksi latihan bersama antara dua pilot F-16 TNI AU dengan F-18 Hornet milik Royal Australian Air Force (RAAF). Latihan bertajuk 'Elang Ausindo 2015' ini melatih kemampuan masing-masing dalam 'duel udara' atau dog fight. Mereka saling berusaha 'melumpuhkan' lawannya dengan rudal udara ke udara (air to air missile) maupun manuver pengelabuhan.

Elang Ausindo 2015 merupakan latihan yang melibatkan penerbang TNI AU dengan RAAF. Kegiatan ini digelar di Lanud Eltari, Kupang dengan melibatkan belasan pesawat tempur kedua negara dan pesawat angkut dan Helikopter SAR.


Dipimpin Direktur Latihan, Kolonel Pnb Irwan Pramudia dan Group Captain RAAF, Sean Unwin. Irwan menyatakan latihan tersebut dapat memberikan manfaat bagi kedua angkatan udara, khususnya dalam meningkatkan kualitas dalam melakukan taktik dan strategi perang udara.

"Yang terpenting dari tujuan latihan ini adalah menjalin hubungan persahabatan dan kerja sama yang baik antara TNI AU dengan RAAF dalam menyelenggarakan pertahanan udara, di samping itu, para penerbang maupun teknisi juga dapat saling tukar pengetahuan dan pengalaman dalam menangani pesawat tempur," kata Irwan, dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (1/9).

Dalam latihan 'Elang Ausindo 2015' ini, TNI AU mengerahkan 5 pesawat tempur F-16, dua pesawat angkut C-130 Hercules dan satu helikopter NAS-332 H Super Puma sebagai SAR serta 118 personel. Sementara RAAF mengoperasikan 8 pesawat tempur F-18 Hornet dan satu pesawat angkut C-17 Globemaster serta 125 personel.

Selain kegiatan pertempuran udara, dalam latihan Elang Ausindo 2015, kedua angkatan udara (TNI AURAAF) juga menggelar kegiatan diskusi (SMEE-Subject Expert Exchange) tentang penggunaan pesawat angkut C-130 Hercules dalam misi operasi bantuan kemanusiaan. (Merdeka)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar