Pembukaan lahan hutan sebagai pembangunan awal jalur Trans Papua yang dilakukan oleh TNI hanya tinggal 15 persen lagi atau berkisar 658 KM. Dampak pembangunan jalan tersebut kata Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberi efek lain, yaitu keamanan semakin terjamin.
"Kita bekerja sambil mengamankan. Keamanan dalam pembangunan jalan ini merupakan tanggung jawab Pangdam Cendrawasih," tutur Gatot kepada para wartawan dan rombongan di batas proyek jalan wilayah Batas Batu, Kabupaten Nduga, Kamis (28/4/2016).
Panglima TNI di Papua |
Gatot tegas menjamin bahwa setiap jengkal tanah yang ada di Indonesia pasti dijamin keamanannya. Bahkan saat kemarin Presiden Joko Widodo yang terjun langsung ke proyek tersebut tempo hari tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi.
"Jadi tidak ada satu jengkal tanah pun di Republik Indonesia tak aman. Saya katakan ke Presiden Jokowi mau ke mana pun di republik ini harus bisa," tegas Jenderal bintang empat itu.
Namun, Gatot tak memungkiri jika masalah keamanan bagi para pekerja proyek pembangunan jalan masih ada. Akan tetapi hal tersebut bisa teratasi jika semua elemen yakin bahwa jalan tersebut akan bermanfaat besar nantinya.
"Nanti masyarakat sendiri yang akan mengamankan, Bupati Kenyam pun sudah bilang akan mengamankan. Kepedulian Presiden Jokowi kepada Papua luar biasa," tutur pria kelahiran Tegal tersebut.
"Kalau ekonomi berkembang pasti akan aman," sambungnya.
Setelah meninjau lokasi terakhir pembangunan jalan di wilayah Batas Batu, Kabupaten Nduga, Gatot beserta rombongan bergerak menuju dermaga di Distrik Mamugu, Kabupaten Asmat melalui sungai. Dia ingin melihat langsung jika jalan tersebut sudah tembus ke Distrik Mamugu maka arus perekonomian pun akan bertambah pesat.
Gatot beserta rombongan kemudian menuju dermaga di Distrik Mamugu menggunakan speed boat. Waktu yang ditempuh melalui jalur air dari Batas Batu, Kabupaten Nduga ke Distrik Mamugu sekitar 1 jam 30 menit. (Detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar