Sabtu, 04 Agustus 2012

Kapal Cepat Rudal C-705 Trimaran Akan Diterima di Kuartal Terakhir Tahun 2012


Kesibukan PT. Lundin Industry Invest di Banyuwangi- Jawa Timur sudah berkurang, karena Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang dipesan oleh TNI AL, hampir selesai dibangun. Bahkan PT. Lundin Industry Invest kembali menawarkan produk trimaran mereka, agar rantai produksi di perusahaan John Lundin tersebut, tetap berjalan.

Timaran Coasguard Version
Timaran Coasguard Version


PT. Lundin Industry memperkenalkan produk terbarunya kapal patroli Trimaran (panjang 63 meter dan lebar 15 meter), dalam tiga varian yaitu Offshore Patrol Vessels, Offshore Patrol and Search And Rescue Vessels, dan Fast Missile Patrol Vessel.

Indonesia siap luncurkan roket RX-550


Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, mengatakan tahun ini Indonesia sudah siap meluncurkan roket RX-550 (Kaliber 550mm) dengan jangkauan 300 km yang akan membawa peralatan pengukur atmosfer.


"Kita sedang mengembangkan roket RX-550 dan siap meluncurkannya tahun ini," kata Menristek dalam jumpa pers tentang peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-17 di Jakarta, Jumat.

Roket RX-550 yang merupakan roket terbesar yang pernah dikembangkan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjadi bukti atas kemampuan bangsa Indonesia mengembangkan teknologi tinggi, ujarnya.

TNI AU Segera Diperkuat Pesawat Tempur Sukhoi Generasi 4,5


Modernisasi militer terus diupayakan oleh pemerintah. Dalam waktu dekat, dua unit pesawat tempur jenis Sukhoi Generasi 4,5 akan tiba di Tanah Air.


 
"Sekarang sedang dalam pembuatan di Korea Selatan di mana 27 teknisi dari Indonesia juga ikut di sana. Sudah tujuh bulan ini mereka di sana, ada dari PT Dirgantara Indonesia, ITB, dan TNI-AU. Akhir tahun ini akan tiba dua unit," ujar Kapuskom Kementerian Pertahanan Brigjen Hartind Asrin di Jakarta, Jumat (3/8).

Sukhoi Generasi 4,5 itu, kata dia, merupakan pengembangan teknologi Sukhoi generasi 4 yang sudah dimiliki Indonesia saat ini. "Tentu saja ini ada kemajuan dalam teknologi, baik dari sisi daya jelajah, kecepatan, manuver yang lebih canggih. Setara dengan F-35 yang dimiliki Amerika Serikat saat ini," jelas Asrind.

Jumat, 03 Agustus 2012

Amankan Arus Mudik, Sniper Disiagakan di Pantura


Jalur pantai utara (Pantura) di Jawa Barat sudah siap digunakan untuk arus mudik dan balik 2012 pada H-14 Lebaran.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) persiapan pengamanan jelang lebaran di Pos Polisi Losari, Kabupaten Cirebon, Jumat 03 Agustus 2012.


"Seluruh ruas jalan di jalur Pantura Jawa Barat sudah bisa digunakan untuk arus mudik dan balik 2012, meski saya masih melihat adanya sejumlah perbaikan jalan," katanya.

Polda Jawa Barat akan meyiapkan sebanyak 262 pos pengamanan dengan alat komunikasi di jalur mudik Pantura Jawa Barat. Jaraknya 4,5 hingga 5 kilometer antar setiap pos.

Ukraina Berharap Peningkatan Kerjasama Industri Militer dengan Indonesia


Ukraina menjadi salah satu ikon industri militer sejak era Uni Soviet. 

Sejak menjadi negara sendiri, 20 tahun silam, Ukraina memang sudah menjalin kerja sama dengan berbagai negara. "Termasuk dengan Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia Volodymyr Pakhil, kemarin, dalam perbincangan dengan Kompas.com di Kedutaan Besar Ukraina, kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Volodymyr Pakhil Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia
Volodymyr Pakhil Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk Indonesia
 
Ukraina awalnya memang menjadi salah satu negara bagian Uni Soviet. Pascaruntuhnya Uni Soviet pada 1991, Ukraina pun memproklamasikan diri menjadi negara merdeka. "Pada 11 Juni 2012, Ukraina dan Indonesia merayakan 20 tahun hubungan diplomatik," kata Pakhil.

Dalam kerangka hubungan diplomatik itu, lanjut Pakhil, kerja sama perdagangan kedua negara memang sedikit demi sedikit mengalami peningkatan. Menurut catatan pria kelahiran 14 Agustus 1960 ini, sampai dengan 2011, transaksi perdagangan kedua negara mencapai angka 1 miliar dollar AS.


India Jadi Inspirasi Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia


India dalam dua dekade ini tidak hanya dipandang sebagai negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi. Kini, India juga dianggap sebagai negara dengan kekuatan bersenjata yang sangat diperhitungkan negara-negara lain.

Rudal Brahmos India
Rudal Brahmos India

Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI (KBRI) di India, Letkol Laut I Putu Arya Angga Suardika mengungkapkan, India banyak bekerjasama dengan Rusia dalam bidang persenjataan, termasuk untuk pengembangan industri pertahanan. "Saat ini India adalah negara dengan anggaran terbesar untuk mengimpor industri pertahanan," kata Putu pada sela-sela acara kunjungan Ketua DPR RI Marzuki Alie di India, Kamis (2/7).

KRI Dewaruchi Singgah di Spanyol Untuk yang Keenam Kalinya


KRI Dewaruci untuk yang ke- enam kalinya singgah di negara Spanyol bertepatan dengan awal Agustus (1/8) 2012 tiba di dermaga Pelabuhan Cadiz Spanyol dengan di sambut oleh Atase Pertahanan Darat Kolonel (CAJ) Erry Herman, Protokol Angkatan Laut Spanyol dan staf KBRI.



Ke- enam kali tersebut masing-masing di tahun 2003 singgah di kota Cadiz dan Malaga saat Komandan KRI Dewaruci di jabat oleh Letkol Laut (P) Didin Zaenal.A, kemudian tahun 2005 KRI DWR di bawa oleh Letkol Laut (P) Sutarmono singgah di kota La Coruna, sedangkan tahun 2010 oleh letkol Laut (P) Suharto singgah di Malaga dan Cadiz dan di tahun ini dengan Komandan Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto singgah di Cadiz.

TNI Prioritaskan Pengadaan Pesawat & Kapal Selam


Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan modernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI akan diarahkan pada pengadaan pesawat tempur dan kapal selam.

Sukhoi Pesawat Tempur Utama TNI Saat ini
Sukhoi Pesawat Tempur Utama TNI Saat ini

Hal ini sesuai dengan rencana strategis yang telah dicanangkan Kemhan untuk periode 2010-2024. "Untuk mewujudkan profesionalitas TNI, tentunya Alutsista yang digunakan harus memehuhi standar spesifikasi teknis sesuai kebutuhan TNI sebagai pengguna," ujar Purnomo di sela-sela acara buka puasa bersama wartawan di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2012).
 

Indonesia dan Australia Tingkatkan Kerja Sama Militer


Empat Sukhoi TNI dikawal dua Hornet RAAF saat tiba di Darwin untuk mengikuti latihan bersama Pitch Black 12. (Foto: RAAF)
Empat Sukhoi TNI dikawal dua Hornet RAAF saat tiba di Darwin untuk mengikuti latihan bersama Pitch Black 2012. (Foto: RAAF)

Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pihaknya akan tetap menjalin kerja sama dengan militer Australia. Dalam waktu dekat, lanjut dia, kerja sama akan semakin dikukuhkan dengan pertemuan bilateral.

Menurut dia, kerja sama itu tidak akan mengancam kesatuan Indonesia. "Justru malah semakin menguatkan," ungkapnya saat melakukan temu wartawan usai ucara "Silaturahmi Menhan dengan Pemimpin Redaksi Media Massa", di kantornya, Kamis (2/8).

Dalam kerja sama itu juga, kata Menhan, guna meningkatkan pengamanan dalam kasus-kasus darurat yang terjadi di perairan perbatasan antara Indonesia dengan Australia. Kegiatan tersebut adalah berupa penanganan darurat apabila terjadi kecelakaan kapal laut.

Satuan Kapal Ranjau Koarmabar Gelar Geladi Tugas Tempur


SATUAN Kapal Ranjau Komando Armada RI Kawasan Barat (Satran Koarmabar) dalam rangka persiapan Latihan Armada Jaya XXXI/2012 melaksanakan persiapan personel dan kesiapan unsur Kapal Perang Satran Koarmabar.

Pasukan Gugus Tempur Laut Armada RI berbaris dengan latar belakang kapal perang milik Komando Armada Barat.
Pasukan Gugus Tempur Laut Armada RI berbaris dengan latar belakang kapal perang milik Komando Armada Barat.
 
Komandan Satuan Kapal Ranjau Koarmabar (Dansatranarmabar), Kolonel Laut (P) Eko Wahyono mengatakan persiapan personel dan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) melaksanakan latihan Geladi Tugas Tempur Tingkat I (L1) serta Geladi Tugas Tempur Tingkat II (L2).

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar, Letkol Laut Agus Cahyono dalam siaran persnya, Jumat (3/8), mengatakan untuk kegiatan persiapan personel diberikan materi latihan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta sikap mental Anak Buah Kapal (ABK) KRI Pulau Rangsang (PRG-727) dalam melaksanakan Geladi Tugas Tempur Tingkat I (L1) secara bertingkat dan berlanjut.


Koarmatim Siap Amankan Perbatasan Wilayah Laut


KOMANDO Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) siap mengamankan perbatasan wilayah laut dalam gelar latihan Manuver Lapangan (Manlap) unsur-unsur laut dan udara, yang tergabung dalam Latihan Pratugas Satuan Tugas Operasi (Satgas Ops) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Laut tahun 2012 di Sekitar laut Jawa, Kamis (2/8).

Patroli Laut KOMANDO Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim)
Patroli Laut KOMANDO Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim)


Geladi Manlap itu dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pamtas Laut tahun 2012 Kolonel laut (P) Rahmat Eko Rahardjo yang sehari-hari mejabat sebagai Koamndan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Koarmatim.

Dispen Koarmatim dalam siaran pers yang diterima Jurnal Nasional, Jumat (3/8) menjelaskan, Latihan Pratugas Satgas Operasi Perbatasan Laut ini merupakan salah satu upaya TNI AL khususnya Koarmatim untuk selalu memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, baik personel maupun alutsistanya dalam menjawab tantangan tugas dalam menjaga dan mengamankan wilayah perairan yurisdiksi nasional yang berbatasan dengan negara lain.

Kamis, 02 Agustus 2012

36 Tahun PT DI Jatuh Bangun dalam Industri Kedirgantaraan Nasional


PT Dirgantara Indonesia (Persero), akrab disebut ringkas PTDI, adalah salah satu industri kedirgantaraan terkemuka Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang bangun, pengembangan, dan manufaktur pesawat terbang.
N-250 Karya PT DI
Pesawat N-250 Karya IPTN / PT DI

Agustus ini PTDI memasuki usia 36 tahun. Usia yang seharusnya membuat satu perusahaan sukses.

Namun karena sejumlah faktor, diantaranya krisis moneter 1997-2000, PTDI harus menjalani keadaan jatuh bangun. Bukan hal mudah mempertahankan keberadaan sebuah perusahaan, apalagi perusahaan kedirgantaraan.

PTDI resmi berdiri pada 23 Agustus 1976, namun aktivitas pembuatan pesawat terbang telah berlangsung setahun setelah Indonesia merdeka, ditandai dengan dibentuknya Biro Rencana dan Konstruksi Pesawat pada Tentara Republik Indonesia (TRI) tahun 1946.



”GHARIAL” RAIH 2000 JAM TERBANG


Letkol Pnb Prasetiya ”Gharial” Halim yang kesehariannya menjabat sebagai Kadisops Lanud Roesmin Nurjadin sukses mengukir prestasi dengan meraih 2000 jam terbang menggunakan pesawat tempur Hawk 100/200. 

Letkol Pnb Prasetiya ”Gharial” Halim
Letkol Pnb Prasetiya ”Gharial” Halim

Atas Prestasi gemilang tersebut Letkol Pnb Prasetiya ”Gharial” Halim, berhak atas Badge 2000 jam terbang yang disematkan langsung oleh Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, S.E, sekaligus dilanjutkan dengan acara tradisi penyiraman air kembang oleh Danlanud dan segenap para Pejabat Lanud Roesmin Nurjadin, di Shelter Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin, Rabu (1/8).

Marinir TNI AL Lantik 50 Anggota Baru


Korps Marinir TNI Angkatan Laut melantik sebanyak 50 orang anggota baru dari siswa bintara prajurit karier yang berhasil menyelesaikan pendidikan berat selama sekitar 6,5 bulan. Upacara pelantikan dan penyematan baret ungu dipimpin Komandan Pasukan Marinir 1 Surabaya Brigadir Jenderal TNI (Mar) Tommy Basari Natanegara di Pusat Latihan Tempur Marinir di Pasuruan, Jatim, Rabu (1/8).

Satuan Marinir TNI AL
Satuan Marinir TNI AL

Hadir dalam upacara tersebut antara lain Wakil Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) Brigjen TNI (Mar) Prang Verry Kunto, Komandan Pusat Pendidikan Operasi Laut Laksma TNI Yayat Achmad Hadirat, dan Wakil Bupati Pasuruan Edi Paripurna.

Sebelum resmi dilantik menjadi prajurit Marinir, ke-50 siswa bintara karier tersebut wajib mengikuti pendidikan selama 6,5 bulan, termasuk Pendidikan Komando yang berlangsung tiga bulan.

Rabu, 01 Agustus 2012

Motif Dibalik Janji Transfer Teknologi Peluru Kendali China


Di tengah memanasnya situasi di laut China Selatan, China justru ingin membuktikan diri bahwa mereka adalah saudara tua Indonesia. China tidak mencla-mencle terhadap janji mereka tentang transfer teknologi peluru kendali untuk Indonesia.



Dalam kunjungannya ke Kementerian Pertahanan, tim China yang dipimpin oleh Liu Yunfeng, Deputi Direktur Umum Sains, Teknologi dan Industri Pertahanan China (SASTIND), sepakat melakukan transfer teknologi peluru kendali C-705 secara bertahap. Tahap pertama adalah “Semi Knock Down, Indonesia merakit sedikit/sebagian dari rudal C-705 dan sisanya dikirim langsung dari China.

Tahap Kedua: Complete Knock Down. China mengirim semua komponen rudal secara terurai untuk dirakit Indonesia sepenuhnya. Adapun tahap ketiga adalah riset and development. Di tahapan ini Indonesia boleh memodifikasi peluru kendali sesuai dengan kebutuhan TNI.

Usia 18 Tahun Keatas Siap-siap Ikut Wajib Militer


Warga negara Indonesia laki-laki berusia 18 tahun ke atas akan terkena wajib militer bila Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan, yang sudah  masuk dalam Program Legislasi Nasional (prolegnas) 2012 disahkan.

Ilustrasi Wajib Militer
 
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brig. Jend. Hartind Asrin  mengatakan pada RUU ini diperkirakan akan selesai dibahas dalam tahun depan.

Dalam pertahanan negara, lanjutnya, Tentara Nasional  Indonesia adalah komponen utama, sementara masyarakat sipil berusia 18 tahun ke  atas adalah komponen cadangan.

Tim COE UNIFIL Inspeksi Ranpur "Anoa"


Komandan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) XXVI D-2/UNIFIL, Mayor Inf Wimoko, didampingi seluruh staf Satgas menerima kedatangan Tim COE (Contingent Owned Equipment) dalam rangka Periodic Inspection yang dipimpin Mr Henry di Markas Indo FPC Sudirman Camp Naqoura Lebanon Selatan, Selasa (31/7/2012).

Panser Anoa UNIFIL
DOKUMEN Indo FPC XXVI D-2/UNIFIL Tim COE (Contingent Owned Equipment) mengadakan inspeksi dalam rangka Periodic Inspection yang dipimpin Mr Henry di Markas Indo FPC Sudirman Camp Naqoura Lebanon Selatan

Inspeksi berlangsung sejak pukul 09.00 dan berakhir pada pukul 15.00, oleh tim yang beranggotakan sepuluh orang Staf UNIFIL baik militer maupun sipil yang bertugas melaksanakan pemeriksaan kesiapan material dan perlengkapan yang dimiliki Satgas Indo FPC.


Wamenhan Resmikan Pembangunan Kapal Perang LST dan BCM


Peresmian Pembangunan Kapal Tanker (BCM) berukuran panjang 122,40 meter, lebar 16,50 meter dengan kecepatan maksimal 18 knots sedangkan untuk kapal LST berukuran panjang 117 meter, lebar 16,40 meter dengan kecepatan maksimal 16 knots

Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin didampingi Irjen Kemhan  Laksdya TNI Sumartono, dan Wakasal Laksdya TNI Marsetyo serta sejumlah Pejabat Mabes TNI dan Angkatan, Selasa (31/7), meresmikan pembangunan tiga kapal perang di Galangan Kapal PT. Dok dan Perkapalan (DKB) Kodja Bahari, di Jakarta, yang ditandai dengan peletakan lunas (keel laying) pembangunan satu unit kapal perang jenis Bantu Cair Minyak (BCM) serta pemotongan baja pertama (first steel cutting) untuk pembangunan dua unit kapal jenis Landing Ship Tank (LST)


Selasa, 31 Juli 2012

Gawat! Cadangan Strategis Minyak Indonesia Nol Besar..!!!


Sebagai negara pengimpor minyak, Indonesia butuh cadangan strategis minyak untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Tapi sayangnya hingga kini, RI belum memiliki cadangan strategis minyak bumi.

Indonesia Belum Miliki Cadangan Strategis Minyak
Indonesia Belum Miliki Cadangan Strategis Minyak


Berbeda halnya dengan Amerika Serikat (AS), dimana sangat menjaga cadangan minyak strategisnya. Negara adidaya ini memiliki cadangan minyak strategis hingga satu tahun. Begitu pula dengna Korea Selatan yang bisa menjaga cadangan minyak strategisnya hingga enam bulan. Sedangkan bagi Indonesia, sungguh sangat ironis, karena bila berperang, stok minyak negara ini, hanya cukup untuk satu hari saja.

PT Lundin Rancang Tiga Varian Kapal Patroli Trimaran 63m


31 Juli 2012, Jakarta: PT. Lundin Industry Invest dalam halaman website resminya memperkenalkan produk terbarunya kapal patroli Trimaran 63m.

PT. Lundin merancang jenis kapal ini dalam tiga varian yaitu Offshore Patrol Vessels, Offshore Patrol and Search And Rescue Vessels, dan Fast Missile Patrol Vessel.



63m Fast Missile Catamaran
Varian Fast Missile dirancang berkarakteristik siluman, dipersenjatai meriam dan rudal, dilengkapi kapal cepat Rigid Hull inflatable boat (RHIB) 11m dan dapat membawa satu unit helikopter. Kapal hanya diawaki 23 personil dan 7 personil pasukan khusus.


63m Fast Missile Catamaran
63m Fast Missile Catamaran

Kemhan telah memesan 4 unit kapal jenis ini, diharapkan seluruh kapal selesai dibangun pada 2014. Satu unit trimaran dibanderol Rp 114 Milyar diambil dari APBN 2011.

TNI AL akan mempersenjatai kapal trimaran dengan rudal berjarak jelajah 120 kilo meter.


ILmuan ITS Ciptakan Teknologi Kapal Perang Siluman


Teknologi siluman, yang memungkinkan kapal perang tak terdeteksi radar musuh, menjadi salah satu keunggulan penting bagi sistem pertahanan di negara maju. Hanya saja, untuk menciptakan teknologi canggih seperti ini membutuhkan anggaran besar. Tak mengherankan jika teknologi semacam ini seperti menjadi monopoli negara maju.

Ilustrasi Teknologi Nano Sebagai Teknologi Sealth untuk Kapal Perang
Ilustrasi Teknologi Nano Sebagai Teknologi Sealth untuk Kapal Perang

 

Benarkah teknologi seperti itu tak bisa dimiliki oleh Indonesia? Jawaban atas pertanyaan inilah yang ingin dipecahkan oleh Mochammad Zainuri, dosen Fisika Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, melalui risetnya sejak 2009 lalu. 

Menurut dia, teknologi siluman sebenarnya bisa dikembangkan dengan dua cara. Pertama, membuat kapal dengan struktur dan desain yang tidak bisa dilacak dengan radar. Artinya, saat terkena radar, bagian dari kapal tersebut akan memantulkannya ke arah lain sehingga membuatnya tak terdeteksi. "Untuk membuat kapal sendiri dengan desain dan struktur canggih, butuh biaya sangat besar. Ini tidak mungkin saya lakukan," kata dia saat ditemui Tempo di rumahnya di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu 29 Juli 2012. Ia menyadari anggaran untuk alat utama sistem persenjataan Indonesia sangat terbatas.


Senin, 30 Juli 2012

Kekuatan Dirgantara TNI - Jadi Tulang Punggung Pembangunan Nasional


Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Imam Sufaat menyatakan kekuatan dirgantara menjadi tulang punggung pembangunan nasional, karena sekarang ini terjadi pergeseran karakter ancaman yakni perang modern yang mengandalkan teknologi.

Ilustrasi Kekuatan Dirgantara Indonesia
Ilustrasi Kekuatan Dirgantara Indonesia

"AU sangat berperan dalam perang modern karena perang modern bentuknya mengandalkan teknologi tinggi. Karenanya TNI AU membuat perencanaan pengadaan alutsista sesuai MEF yakni dengan mengisinya dengan pesawat-pesawat terbaik dan radar yang berkualitas canggih," demikian dikatakan KSAU pada upacara peringatan HUT ke-65 Hari Bakti TNI AU di Yogyakarta, Minggu (29/7).

Parlemen - RI-China Pastikan Produksi Rudal Bersama


Indonesia telah bekerjasama dengan Republik Rakyat China (RRC) dalam bidang militer. Kerjasama ini nanti bisa berlanjut hingga membangun peralatan perang seperti rudal.

Hal itu diakui oleh Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin. Kerjasama tersebut kini sudah berjalan. "Secara diplomasi Indonesia Menhan Indonesia dengan Menhan China sudah sepakat untuk latihan-latihan dan meningkatkan kerjasama militer," kata politisi PDI Perjuangan ini.  


Indonesia - China Pastikan Produksi Rudal Bersama
Indonesia - China Pastikan Produksi Rudal Bersama
 
Ia menjelaskan kerjasama tersebut sudah berlangsung sejak beberapa pekan lalu. Hanya saja, untuk latihan perang bersama belum dilakukan. Akan tetapi, keinginan untuk latihan perang bersama memang ada. "Beberapa minggu lala misalnya diadakan latihan teknis, menembak bersama, menggunakan senjata bersama. Taktis dulu baru latihan perang," terang purnawirawan TNI ini.


Ancaman Kapal Selam Kelas Herder Terhadap Pertahanan Laut Indonesia


Singapura meski telah memiliki 6 kapal selam modern, terus memperkuat armada bawah laut mereka dengan memesan 4 kapal selam Scorpene class SSKs dari DCNS Perancis. Menurut kawat rahasia yang disadur oleh Quentin Michaud dalam http://www.infosdefense.com proses pengadaan kapal selam Singapura itu sedang dibahas oleh Departemen Pertahanan Perancis, untuk mengatur penjualannya.

Kapal Selam Scorpene
Kapal Selam Scorpene yang dipesan Singapura

Penjualan 4 kapal selam Scorpene Perancis ini juga mencakup transfer teknologi dan transfer manufaktur. Namun semua ini akan berjalan lancar jika disetujui oleh Komisi ekspor peralatan perang Perancis (CIEEMG), karena pembelian kapal selam ini meliputi peralatan sensitif, antara lain deteksi sonar jarak jauh.

Posisi Perancis cukup terdesak karena mereka juga sedang bersaing dengan produsen kapal selam Jerman yang juga dilirik oleh Singapura. Perancis tergiur dengan uang yang siap dikucurkan Singapura sebesar 2 miliar USD.

Kopassus Mendapat Tambahan Personel Baru


Sebanyak 169 personel Kopassus termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) berhasil lolos dalam pendidikan Kursus Komando Angkatan 92 di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Minggu (29/7/2012). Upacara penutupan dilakukan langsung oleh Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Mayjen TNI Agus Sutomo.

Para prajurit Komando Pasukan Khusus Kopassus
Para prajurit Komando Pasukan Khusus yang lulus meluapkan kegembiraannya pada penutupan Pendidikan Kursus Komando angkatan 92 Gelombang -1 TA 2012 di pantai Permisan Cilacap,jawa Tengah, Minggu (29/7). Pada Pendidikan angkatan 92 ini telah berhasil meluluskan 169 personel termasuk 4 personel dari Angkatan Bersenjata Kerajaan kamboja (RCAF) Berhasil sebagai peserta pendidikan yang dinyatakan terbaik antara lain Perwira terbaik letnan dua Inf Denny Sopyan, Bintara terbaik Serda bambang SB, Tamtama terbaik Prada Anas Rifai. (FOTO ANTARA/ho)

Dalam amanatnya, Agus mengatakan, tidak semua prajurit didik berhasil menjadi Prajurit Komando. Oleh karena itu, setiap prajurit harus bisa bersyukur dan melihat tantangan ke depan.

KRI Yos Sudarso-353 Patroli ke Pulau Terluar


KRI Yos Sudarso-353 Kapal Markas Guskamlatim meninggalkan Kota Biak menuju Pulau Mapia untuk mendukung kegiatan Tim Inspektorat Jenderal (Itjen) TNI dalam rangka kegiatan pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) terhadap pengamanan terbatas dan pulau-pulau terluar di wilayah Papua dan perbatasan laut Republik Indonesia di Pulau Fanildo, Pulau Brass Kabupaten Supiori dan Pulau Fani Kabupaten Raja Ampat.

KRI Yos Sudarso 353 Melaksanakan Patroli Pulau Terluar
KRI Yos Sudarso 353 Melaksanakan Patroli Pulau Terluar
 
KRI Yos Sudarso-353 yang dikomandani Letkol Laut (P) A Wibisono tersebut merupakan Kapal Markas Guskamlatim yang pada saat pelayaran tersebut On Board Komandan Guskamlatim Laksamana Pertama TNI Siwi Sukma Adji dan Asintel Guskamlatim Kolonel Laut (E) Yunus Anis serta Tim Wasrik Itjen TNI. Pada saat pelepasan kapal/ merplug di dermaga Umum Biak Nufor, dihadiri Panglima Kosek Hanudnas IV Biak, Komandan Korem 173/PVB Biak serta para pejabat militer yang berada di Biak Numfor.