Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Kamis, 26 Maret 2015
Penculik Intel TNI Diduga Teroris Kelompok Abu Roban
Pelaku penculikan dan penembakan terhadap dua intel TNI AD di Aceh diduga teroris kelompok Abu Roban. Sebab kelompok tersebut juga pernah menelanjangi dan menembak anggota TNI.
“Cara penculikan dan penembakan ini mirip yang dilakukan kelompok Abu Roban. Kelompok Abu Roban ini punya jaringan di Aceh dan Medan. Mereka dulu kerja sama dengan kelompok Santoso,” ujar pengamat politik terorisme, Al Chaidar kepada Okezone, Rabu (25/3/2015).
Ia menambahkan kelompok Abu Roban juga pernah menembak anggota TNI di Poso. Ini menunjukkan bahwa teroris tersebut sengaja mengincar TNI. Sebab TNI terlibat dalam penyergapan sejumlah teroris.
SK Kapolri Polwan Diizinkan untuk Menggunakan Jilbab
Kepolisian Republik Indonesia akhirnya mengeluarkan surat Keputusan Kapolri Nomor: 245/III/2015 tanggal 25 Maret 2015, tentang perubahan surat Keputusan Kapolri SKEP/702/X/2005 tanggal 30 September 2006 yang lalu. Perubahan itu sendiri berisi tentang izin bagi para polisi wanita (polwan) yang ingin menggunakan jilbab.
Surat yang ditandatangani oleh pelaksana tugas (Plt) Kapolri, Badrodin Hati itu berisi pertimbangan keluarnya surat tersebut, yakni demi ketertiban administrasi di lingkungan Kepolisian.
Berikut lampiran isi gubahan surat keputusan tersebut.
Rabu, 25 Maret 2015
Tiga penerbang tempur TNI AU coba C01 Rafale Prancis
Tiga penerbang tempur TNI AU mencoba kebolehan dan performansi pesawat tempur multiperan buatan Dassault Aviation Prancis, C01 Rafale, di atas udara Jakarta mengarah ke selatan, Selasa ini.
Kehadiran dua unit C01 Rafale B (kursi tandem/double seater) itu untuk memberi alternatif sumber pengadaan calon pengganti F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14, yang berasal dari dasawarsa ’80-an. Dua C01 Rafale B dan
satu pesawat terbang transport Airbus A400M mendarat di Pangkalan Udara
Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin (23/3).
Ada beberapa pabrikan yang tengah mengadu strategi untuk mematangkan tawarannya kepada Indonesia, yaitu JAS39 Gripen (SAAB AB/Swedia), Eurofighter Typhoon (Eurofighter/konsorsium Eropa Barat), F-16 Fighting Falcon Block 60 (Boeing/Amerika Serikat), dan Sukhoi Su-35 Flanker-Berkut (Rusia).
Menyerah ke TNI, Penglima OPM Akan Bertemu Presiden RI
Setelah menyerahkan diri pada TNI, Panglima tertinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) Goliat Tabuni dikabarkan akan bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo.
"Informasinya ada rencana Goliat mau bertemu Presiden RI," kata Kapolda Papua Irjen Pol Yotje Mende, Rabu 25 Maret 2015.
Pasukan OPM (Banjir Ambarita/Papua | vivanews.com) |
Menurut Kapolda, informasi itu diterima polisi dari Ketua Lembaga Masyarakat Adat Papua, Lenius Kogoya.
"Kalau memang ada rencana itu, tentu akan kami follow up. Tetapi, sampai detik ini rencana itu belum ada kepastian," kata Kapolda.
Polda Papua masih menunggu pemanggilan dari protokoler Istana Negara untuk memastikan apakah Presiden RI mau bertemu dengan Goliat. "Kalau memang sudah mau ketemu, pasti akan ada rapat," ujarnya.
Ini Tugas Terakhir 2 Anggota TNI yang Ditembak Mati di Aceh
Dua anggota TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) 0103 Aceh Utara, Provinsi Aceh, tewas diculik dan ditembak, saat menelusuri informasi keberadaan kelompok bersenjata.
Kepala Mukim Desa Batee Pila, Daud, menuturkan bahwa sebelum ditembak mati orang tak dikenal, Sertu Indra Irawan dan Serda Hendrianto sempat bertamu ke rumahnya pada Senin 23 Maret 2015.
"Mereka datang untuk menanyakan, apakah ada kelompok bersenjata di pemukiman saya," ujar Daud, saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 25 Maret 2015.
Kedua anggota TNI yang bertugas sebagai intel itu berada di rumah Daud selama satu jam.
Kontras: Pelatihan TNI di Poso Bikin Takut Warga
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mempertanyakan kegiatan latihan operasi militer di Poso, Sulawesi Tengah, yang salah satu tujuannya diduga untuk memburu kelompok teroris jaringan Santoso.
Ratusan personel TNI mengikuti apel pasukan pemukul reaksi cepat sebelum mengikuti latihan di Mako Armada Timur, Dermaga Ujung, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (24/3/2015). | Foto : Antara/Zabur Karuru |
Ribuan personel TNI antara lain Kopassus - Kopassus (AD), Marinir - Kopaska (AL) dan Paskhas (AU) yang dikerahkan dalam latihan operasi militer yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) tersebut sejak 22 Maret hingga 15 April 2015 mendatang.
Koordinator KontraS, Hariz Azhar, mengatakan, jumlah tersebut dirasa sangat berlebihan dan jelas membuat takut masyarakat setempat.
Marinir Indonesia-Amerika berlatih menembak senjata otomatis
Prajurit Intai Amfibi Marinir TNI AL bersama prajurit khusus Marinir AS (US Marsoc) berlatih menembak menggunakan senjata otomatis dan sniper di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Selasa.
Pada latihan bersama bersandi "Lantern Iron 15-5524" itu, mereka menggunakan beberapa jenis senjata. Untuk sniper menggunakan senjata AW, SG 550, Trovello, dan NTW, sedangkan untuk senjata otomatis senjata Ultimax 100 dan Barrat 50.
Materi menembak yang diberikan prajurit US MARSOC kepada prajurit Intai Amfibi Korps Marinir berupa teori di kelas dan praktik di lapangan tembak Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Baluran.
Selasa, 24 Maret 2015
Jenderal Goliat Menyerah, OPM Siap Perang
Penyerahan diri Panglima Tinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM), Goliat Tabuni, memicu kemarahan Panglima Revolusioner OPM. Sepeninggal sang jenderal yang menyerah beserta pasukannya ke TNI, OPM menyatakan diri siap berperang.
Panglima Revolusioner OPM wilayah Lany Jaya, Puron Wenda mengatakan, saat ini persenjataan dan amunisi yang dimiliki pasukan OPM sudah semakin banyak.
"Kita punya senjata sudah banyak dan siap perang," kata Puron, Selasa 24 Maret 2015.
Puron yakin kekuatan OPM tak berkurang meski panglima tertinggi mereka sudah menyerahkan diri kepada Indonesia.
"Kalau Goliat menyerah itu oknum masing-masing dan saya tidak tahu itu, karena dia bermarkas di Tinggineri saya di Lany Jaya,"paparnya.
Sempat Hilang, Dua Intel TNI Ditemukan Tewas di Aceh
Dua personel intel Kodim Aceh Utara, Sertu Indra dan Serda Hendri diculik belasan pria bersenjata di pedalaman Alue Mbang, Kecamatan Nisam Utara, Kabupaten Aceh Utara kemarin sore. Usai menggelar operasi pencarian, dua intel tersebut akhirnya ditemukan tewas.
"Sehari kemarin hilang, sore pukul 16.00 WIB. Kodim, Korem dan Polres Lhoksumawe menggelar operasi pencarian. Tadi pagi pukul 08.30 Anggota Polres Lhokseumawe menemukan kedua jenasahnya," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen Wuryanto, di Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Dua pesawat tempur C-01 Rafale Prancis unjuk kebolehan di Jakarta
Diam-diam tensi persaingan pabrikan pesawat tempur yang ingin produknya ditunjuk menjadi pengganti F-5E/F Tiger II TNI AU meningkat, dan hari ini dua pesawat tempur C-01 Rafale Angkatan Udara Prancis mampir di Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta.
C-01 Rafale |
Kedua pesawat tempur bermesin ganda multi peran buatan Dassault Aviation, Prancis, itu diangkut memakai pesawat angkut menengah A-400M Angkatan Udara Prancis, seturut informasi dari Dinas Penerangan TNI AU, Senin.
Mereka merupakan kontingen yang sama dari Angkatan Udara Prancis, yang sebelumnya berlaga di Langkawi International Maritime and Aerospace 2015, Malaysia, beberapa hari lalu. Di ASEAN belum ada pengguna C-01 Rafale.
Asal-usul Istilah 'Bandung Lautan Api
Perjuangan warga Bandung untuk mempertahankan kotanya agar tidak direbut oleh Belanda dan sekutunya Inggris dikenal dengan sebutan tragedi Bandung Lautan Api.
Belum banyak yang tahu, ternyata sebutan Bandung Lautan Api tersebut ternyata bukan dicetuskan oleh sosok pahwalan saat itu Mohammad Toha atau Muhammad Ramdan. Tapi sebutan Bandung Lautan Api itu tercetus dari seorang Komandan Polisi Tentara bernama Rukana.
Seperti dikutip dari buku ‘Saya Pilih Mengungsi’ terbitan Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, sosok Rukana adalah salah seorang penyusun strategi saat detik-detik pembumihangusan Bandung bagian selatan.
Jenderal Tertinggi OPM Goliat Tabuni dan 23 Orang Pengikutnya Menyerahkan Diri
Sebanyak 23 orang anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) wilayah Tingginambut, Puncak Jaya, pimpinan Goliat Tabuni akhirnya mengakhiri aksi angkat senjata melawan aparat. Mereka menyerahkan diri dan ingin hidup laiknya masyarakat Indonesia lainnya.
Demo Papua Merdeka di Jakarta |
"ke-23 anggota KSB (kelompok saparatis bersenjata) pimpinan Goliat Tabuni itu mau turun gunung ke daerah Tingginambut beserta anak dan istrinya, mereka sudah menyadari dan ingin kembali menjadi WNI akan kita terima," kata Kasdam XVII/Cendrawasih, Brigjen TNI Tatang Sulaiman, saat berkunjung di Tingginambut, Senin (23/3/2015).
Dihadapan Kasdam, perwakilan ke-23 orang tersebut menyampaikan keinginan mereka agar dapat dibangunkan 8 unit Honai (rumah masyarakat setempat) sebagai tempat tinggal mereka. Merekapun menyampaikan agar di Tingginambut segera didirikan Pos Koramil.
Indonesia-Malaysia Lanjutkan Negosiasi Wilayah Sarawak
Pembicaraan mengenai wilayah Sarawak antara Malaysia dan Indonesia sudah berlangsung cukup lama. Namun, sampai saat ini negosiasinya masih belum tuntas juga.
“Di wilayah Sarawak, masih ada empat poin dari daerah kedua negara yang belum mencapai kesepakatan damai,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Datuk Hamzah Zainuddin, seperti dikutip New Straits Times, Senin (23/3/2015).
Pada 2014, Indonesia-Malaysia kembali mengadakan pertemuan untuk membahas permasalahan ini. Namun, pembicaraan kembali belum menemui hasil.
Senin, 23 Maret 2015
PT PAL: Dua Kapal Perang KPR dan LPD Selesai 2017
PT PAL Indonesia (Persero) memastikan pembangunan dua unit kapal perang cepat pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan selesai pada 2017. Dua kapal tersebut merupakan kapal perang tipe Perusak Kawal Rudal (PKR-10514) berukuran panjang 105 meter.
“Proses konstruksinya sudah mencapai 40%,” ujar M. Firmansyah Arifin, Direktur Utama PT PAL, di Malang, Sabtu (22/3).
Firmansyah mengatakan, pengerjaan proyek itu dilakukan sejak akhir 2012 oleh anak negeri melalui kerja-sama dengan perusahaan perkapalan Belanda, Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). “Diharapkan bisa selesai sesuai jadwal, guna memperkuat persenjataan maritim nasional kita,” ucapnya.
AMASCOS untuk Pesawat RMAF dan TNI AL
Thales telah mengirim satu dari dua sistem AMASCOS untuk RMAF, Thales mengatakan AMASCOS untuk mendukung konversi empat pesawat Beech 200 RMAF menjadi platform intai maritim, untuk masuk layanan pada tahun depan.
Amascos Thales |
Alat ini berupa piranti modular konsol command multifungsi yang diintegrasikan dengan banyak sensor (radar, IFF, EO / IR, dan lain-lain) agar memungkinkan menjalankan berbagai jenis misi: pertahanan udara, anti-kapal selam, anti kapal-permukaan, dan menyediakan situasi taktis dan zona control.
PTDI Kembangkan Pesawat N-245
PT Dirgantara Indonesia sedang mempertimbangkan pengembangan pesawat angkut taktis CN235 menjadi varian komersial angkut penumpang.
Perusahaan telah mengeksplorasi konsep varian pesawat yang diberinama N245, dan percaya bisa dibangun dua prototipe-nya pada tahun 2017-2018, ujar direktur perusahaan produksi Arie Wibowo.
Produsen menjelaskan varian ini bisa membawa 35-50 penumpang, untuk penerbangan singkat segmen daerah.
Wibowo mengatakan kepada Flightglobal di Langkawi International Maritime dan Aerospace Exhibition 2015, PTDI dipercaya bisa mengembangkan varian baru dan menghasilkan dua prototipe dengan kucuran dana $ 200-250 juta yang berasal dari pemerintah Indonesia.
Jokowi: Klaim China di Laut China Selatan Tidak Berdasar
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam wawancara dengan media Jepang, Minggu, 22 Maret 2015, mengatakan klaim teritorial China di Laut China Selatan tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
Presiden Jokowi disambut Kaisar Jepang, Akihito, dan Permaisuri Michiko di Tokyo hari ini. | Foto : REUTERS/Issei Kato |
"Kita membutuhkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Pasifik," kata Jokowi dalam wawancara yang dikutip Reuters, Senin, 23 Maret, dari surat kabar Jepang, Yomiuri. Selama ini Laut China Selatan dipersengketakan sejumlah negara, termasuk China dan tetangga-tetangga Indonesia di Asia Tenggara.
Menurut Jokowi, stabilitas politik dan keamanan penting untuk pertumbuhan ekonomi. "Jadi kami mendukung Code of Conduct di Laut China Selatan, dan juga dialog China-Jepang, China-ASEAN," kata Jokowi, yang tengah melawat ke Jepang selama empat hari.
ISIS Incar Negara Lemah, Jusuf Kalla Minta Indonesia Bersatu Jadi Bangsa Kuat
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kelompok pendukung Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) selama ini mengincar negara-negara lemah, baik secara ideologi, keamanan, politik, dan ekonomi. Oleh karena itu, Wapres mengingatkan, Indonesia harus menjadi negara kuat agar pengaruh ISIS tidak mudah menyebar.
"Penanaman ideologi sama dengan virus. Kalau lemah, virus masuk dengan gampang," kata Kalla saat membuka acara International Conference on Terorism and ISIS di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2015).
Hadir dalam acara tersebut Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti, Menteri Kordinator Politik Hukum dan Kemanan Tedjo Edy Purdijatno, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen Saud Usman, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman, Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsudin, dan sejumlah tokoh lain.
Lainnya Ditenggelamkan, Kapal Maling Ikan Asal China Ini Hanya Dituntut Rp 200 Juta
MV Hai Fa, merupakan kapal asal China berbendera Panama yang tertangkap mencuri ikan secara ilegal di wilayah Indonesia pada akhir tahun lalu. Tapi di persidangan awal, kapal ini tidak disita, dan hanya dituntut denda Rp 200 juta.
Kapal berbobot mati 4.306 Gross Ton (GT) ini, disebut sebagai kapal pencuri ikan terbesar sepanjang sejarah Indonesia. MV Hai Fa ditangkap di perairan Arafura.
MV Hai Fa mempunyai warna dominan biru, diselingi warna merah dan putih. Berbeda dengan dokumen perizinan kapal yang bertuliskan MV Hai Va, saat ditemui di lokasi tulisan kapal ini memiliki ejaan Hai Fa.
Minggu, 22 Maret 2015
Lapan Hentikan Pengembangan Jet Tempur Siluman
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akhirnya memutuskan tidak melanjutkan program pesawat tempur canggih generasi ke-5 pesaing F-22. Program pesawat siluman tersebut dihentikan karena beberapa sebab, salah satunya keterbatasan anggaran.
"Ada masalah dana, juga kenyataannya dengan moratorium maka penerimaan pegawai kurang jadi kita kurang orang. Sehingga itu cuma jadi impian," kata Peneliti Utama LAPAN Sulistyo Atmadi kepada detikFinance, Jumat (20/3/2015).
Mimpi pria yang sebentar lagi memasuki masa pensiun ini tampaknya sulit terwujud. Apalagi pengembangan jet tempur canggih generasi 5 yang bernama Lapan Fighter Experiment (LFX) baru masuk tahapan awal. Setidaknya butuh waktu sekitar 10 tahun untuk mewujudkan rancangan awal hingga menjadi purwarupa (prototype) pesawat tempur.
Dirut Pindad Usulkan Pembentukan Holding Perusahaan BUMN Sektor Pertahanan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku sangat mengapresiasi apa yang diusulkan oleh Direktur Utama PT Pindad (Perero) mengenai pembentukan induk usaha atau holding perusahaan BUMN di sektor pertahanan.
Jet tempur Eurofighter Typhoon bakal hadir di pameran industri pertahanan Indo Defense 2014 di Kemayoran, Jakarta Pusat Foto : Dokumentasi Eurofighter |
Namun begitu, Rini masih mengkaji apakah akan melakukan holding bagi perusahaan BUMN di sektor pertahanan atau holding perusahaan BUMN di sektor strategis.
"Apakah holding industri strategis atau holding industri pertahanan, ini yang sedang kita lihat apa-apa saja yang menjadi bagaian itu," kata Rini saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis, Sabtu (21/3/2015).
Densus 88 Tangkap Fachri, Perekrut dan Penyandang Dana ISIS
Detaseman Khusus 88 Antiteror menangkap seorang yang diduga penyandang dana sekaligus perekrut anggota ISIS di Cisauk, Tangerang Selatan kemarin. M Fachri ditangkap di di dekat rumahnya di Jalan Baru LUK RT05/07 Kelurahan Bhati Jaya.
Menurut Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irfing Jaya, Minggu (22/3), Fachri diduga menjai pengumpul sekaligus penyandang dana untuk memberangkatkan warga negara Indonesia ke Suriah dan Irak. "Ia memfasilitasi orang untuk bergabung ke ISIS," kata Irfing kepada CNN Indonesia.
Melalui jaringannya, Fachri merekrut orang agar mau diberangkatkan ke Irak dan Suriah. Rekrutmen dilakukannya secara tertutup melalui dunia maya. Pria yang baru dua tahun pindah ke Tangerang Selatan ini mengelola sebuah situs al-mustaqbal.net.
Densus 88 Geledah Empat Lokasi Terkait Pendanaan ISIS
Detasemen 88 Antiteror menggeledah empat lokasi hari ini terkait pendanaan dan pengiriman warga negara Indonesia ke ISIS. Selain menggeledah, petugas juga menangkap beberapa orang yang diduga terkait ISIS.
Kepala Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Anton Charliyan, Minggu (22/3), empat tempat tersebut adalah Cileungsi milik seseorang berinisial AM, di Tambun milik J, Cisauk milik SH dan di Petukangan milik ML.
"Penggeledahan dan penangkapan terkait pendanaan ISIS," kata Anton kepada CNN Indonesia.
Sebelumnya, kata Anton, Densus 88 sudah menangkap beberapa orang terkait keterlibatan WNI dengan ISIS ini. Misalnya seseorang berinisial KI asal Tasikmalaya, ada pula FR dan AH.
Latihan PPRC di Poso libatkan 3.222 prajurit TNI
Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI yang akan diselenggarakan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada 22 - 31 Maret 2015 dengan melibatkan 3.222 personel TNI.
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyaksikan secara langsung paparan rencana latihan PPRC TNI yang dipimpin oleh Panglima PPRC TNI Mayjen TNI Bambang Haryanto yang kesehariaannya menjabat Panglima Divisi-2/Kostrad, bertempat di Gedung PPRC Markas Divisi-2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Jumat.
Latihan PPRC di Poso mengambil tema PPRC TNI melaksanakan Operasi Militer untuk Perang (OMP) dengan melaksanakan penindakan awal untuk menghancurkan agresor guna merebut kembali Poso Sulteng dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan NKRI.
Paparan dengan menggunakan TFG (Tactical Floor Game) tersebut dipaparkan secara bergiliran oleh Asisten dan para Komandan Satgas yang terlibat dalam latihan tersebut.
Korps Marinir TNI AL Latihan Bersama USMC
Asisten Operasi Komandan Pasmar-1 (Asops Danpasmar-1) Kolonel Marinir I Made Sukada mewakili Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal TNI (Mar) A. Faridz Washington secara resmi membuka latihan bersama Korps Marinir TNI AL dengan United States Marine Corps (USMC) di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jatim, Kamis (19/3/2015).
Foto Bersama - Korps Marinir TNI AL dan USMC. (Foto: Dispen Kormar) |
Latihan bersama dengan nama Lantern Iron 15-5524 yang diikuti oleh prajurit Taifib Korps Marinir dan US MARSOC tersebut berlangsung mulai 19 Maret 2015 hingga 10 April 2015.
Dalam amanatnya yang dibacakan Asops Danpasmar-1, Komandan Korps Marinir mengatakan bahwa situasi global khususnya keamanan maritim menuntut kesiapan Korps Marinir secara optimal. Untuk mencapai tingkat kesiapan yang optimal tersebut, prajurit Korps Marinir yang profesional dituntut untuk memiliki standar tertinggi dalam hal teknik dan taktik guna menangani berbagai situasi yang berkembang, sehingga dengan pelaksanaan latihan Lantern Iron 15-5524 semua tuntutan dapat terpenuhi.
DPR Minta Kemensos Aktif Atasi ISIS
Kementerian Sosial (Kemensos) diminta untuk secara aktif berpartisipasi dalam menekan gerakan radikalisme, terorisme, dan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia.
Desakan itu dilontarkan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Sebab, banyak program Kementerian Sosial yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, khususnya masyarakat miskin.
Selain itu, Kemensos memiliki jaringan struktur yang baik sampai ke tingkat kecamatan dan desa, terutama karang taruna dan juga tagana.
"Kan banyak pandangan yang menyatakan bahwa salah satu faktor munculnya gerakan radikalisme, terorisme, dan ISIS adalah persoalan ekonomi. Dari sisi ini, kementerian sosial tentu bisa memainkan peran penting melalui program-program pemberdayaan dan perlindungan sosialnya," ujar Saleh kepada Sindonews, Jumat (20/3/2015).
Kerja Panglima TNI Sudah Baik, Belum Waktunya Memiliki Wakil
Keberadaan Wakil Panglima TNI seperti yang diinginkan Panglima TNI Jenderal Moeldoko dinilai belum sepatutnya dibentuk untuk saat ini.
"Belum (perlu adanya wakil Panglima TNI)," ujar Anggota Komisi I DPR, Meutya Hafid saat berbincang dengan Sindonews.com, Sabtu (21/3/2015).
Salah satu alasannya ialah karena kerja Moeldoko sebagai panglima tertinggi di TNI sudah cukup baik. Dia mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Sehingga belum diperlukan adanya posisi itu.