Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Sabtu, 18 Juli 2015
Polda Papua duga ada pihak ketiga ingin kondisi Tolikara chaos
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Polda) Papua Kombes Pol Patrige Renwarin mengatakan sampai sekarang penyidik belum menetapkan tersangka pembakaran musala di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat pagi (17/07). Sampai sekarang polisi baru memeriksa lima saksi, dan satu saksi lagi dijadwalkan malam ini.
"Yang diperiksa semuanya dari jamaah musala. Lima sudah diperiksa, satu lagi imam salat baru akan diperiksa," kata Patrige kepada merdeka.com, Sabtu (18/07).
Adapun untuk pemeriksaan massa penyerang dari Gereja Injil di Indonesia (GIDI), sampai saat ini belum akan dilakukan karena Kapolda dan Pangdam sedang memimpin rapat langsung di Tolikara. Apalagi mereka juga sedang ada kegiatan, sehingga belum memungkinkan untuk diperiksa.
Target Pencapaian Pembangunan Kapal Selam Indonesia
Apa saja target yang diinstal pada kapal selam Chang Bogo Indonesia yan dibuat oleh Korea Selatan:
Able to deploy sea mines
8 Torpedo tube launcher
Able to launch missile
Weapon control system : kongsberg MSI MK2.
Flank Array Sonar.
Radar & ESM : Indra (Spain).
Integrated Navigation System : SAGEM (France).
Optronic & Periskop : Cassidian (Germany).
Sonar : L3 Elac Nautic (Germany).
2 units life rafts with capacity for 25 personnel each for 6 days.
Compatible with Deep Submergence Rescue Vehicle (DSRV).
Di dalam rencana pemenuhan alutsista yang mengacu kepada MEF, di tahun 2013 dalam sidang KKIP Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada waktu itu telah mengungkapkan kebutuhan TNI AL, yaitu sebanyak 12 unit Kapal Selam untuk menjamin pengamanan wilayah NKRI. Dan sudah pula kita ketahui bahwa TNI Angkatan Laut kemudian memilih Kapal Selam dari Korea Selatan, yang dinamai DSME209/1400. Dalam kontrak pembelian, disebutkan Indonesia membeli 3 unit, di mana 1 unit terakhir rencananya akan dibuat di Galangan Kapal Nasional, PT. PAL Surabaya.
TNI AL Tambah Jumlah Pasukan Katak
Jumlah Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL bakal ditambah, dari dua menjadi tiga satuan.
Penambahan ini mengikuti rencana pengembangan jumlah Armada Kawasan RI, dari dua menjadi tiga armada. Rencana penambahan Satuan Kopaska disampaikan Komandan Satkopaska Koarmatim Kolonel Laut (E) Yudhi Bramantyo seusai menyematkan brevet Manusia Katak pada mantan siswa pendidikan brevet Kopaska, saat penutupan pendidikan brevet Kopaska Angkatan XXXVIII, di Lapangan Laut Maluku, Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal), Bumimoro, Surabaya, kemarin.
“Kopaska yang semula dua satuan, akan ditambah menjadi tiga satuan, sesuai keberadaan armada yang akan dikembangkan menjadi tiga,” kata Yudhi Bramantyo, kemarin. Menurut dia, tiap armada, baik barat, timur, dan pusat, akan memiliki masing-masing Satkopaska. Tiap Armada ada satu satuan. Kopaska diperlukan negara seperti Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Ukraina Tawarkan ToT 60 % Radar “S-300″
Meskipun situasi dalam negeri Ukraina sedang mengalami masalah atau konflik namun tidak mengganggu hubungan antara Indonesia dan Ukraina yang telah berjalan dengan baik.
Project antara kedua negara tetap berjalan dengan baik, Ujar Dubes Ukraina untuk Indonesia Mr. H.E. Volodymyr Pakhil saat melakukan kunjungan kepada Menhan Ryanizard Ryacudu, Jumat (10/7), di kantor Kemhan Jakarta.
Dalam kesempatan ini Dubes Ukraina mengatakan bahwa hubungan di bidang pertahanan dengan Indonesia telah berjalan dengan baik dan belum ditemukan masalah yang berarti selama ini. Untuk itu seperti disampaikan Dubes Ukraina bahwa pemerintahnya menyampaikan keinginannya untuk memperluas kerjasama dengan Indonesia.
Kamis, 16 Juli 2015
Helikopter EC-725 Caracal Jalani Uji Terbang
Inilah dia wujud EC-725 Caracal setelah menggunakan camo TNI-AU. Terlihat warna camo disesuaikan dengan pesawat atau heli angkut TNI-AU lainnya, seperti CN-295 atau NAS-332. Heli ini sendiri kini tengah menjalani uji terbang di pabrik PT. Dirgantara Indonesia.
Uji terbang dilaksanakan oleh pilot uji asal pabrikan Airbus Helicopter. Namun tidak diketahui detail rute maupun jumlah jam terbang yang musti dilakukan heli combat SAR ini. Yang pasti, EC-725 masih akan terus menjalani test terbang selama beberapa hari ke depan.
KRI Teluk Bintuni-520 Resmi Beroperasi
Industri pertahanan dalam negeri kembali membuktikan keberhasilannya dalam mendukung pemenuhan alutsista khususnya untuk TNI Angkatan Laut. Hal ini terbukti dengan telah diproduksinya Kapal Jenis Angkut Tank yang diberi nama KRI Teluk Bintuni-520 dibuat oleh Galangan Kapal PT.Daya Radar Utama (DRU) Lampung. KRI Teluk Bintuni-520, diserahterimakan dari PT DRU kepada Kementerian Pertahanan, dan diteruskan kepada MabesTNI dan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) sebagai pengguna, Rabu (17/6) di galangan PT. Daya Radar Utama (DRU), Lampung, Sumsel.
Serah terima Kapal Angkut Tank berteknologi canggih tersebut disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu,Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko dan Kasal Laksamana TNI, Ade Supandi. KRI Teluk Bintuni-520 dalam penyelesaiannya juga melibatkan anak bangsa lulusan Institut Teknologi Surabaya (ITS).Menhan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pembangunan KRI Teluk Bintuni-520 ini merupakan bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal atau Minimum Essential Forces (MEF). Selain itu KRI Teluk Bintuni-520, juga untuk memperkuat TNI AL dalam mendukung program pemerintah Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. KRI Teluk Bintuni-520 ini nantinya diproyeksikan untuk memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer TNI AL (Kolinlamil).
Mesranya prajurit TNI dan Polisi sapu lapangan buat salat Id
Ribut-ribut soal tentara dan Polisi kembali hangat belakangan ini. Teranyar, Markas Brigadir Mobil di Semarang, Jawa Tengah diserang ratusan orang berbadan tegap dan bersenjata laras panjang. Konflik dua institusi itu harusnya tak terjadi. Sebagai aparat keduanya harus bersinergi untuk membuat masyarakat aman, nyaman dan tentram.
Adalah Kepolisian Resort Pangkajene Kepulauan dan Komando Distrik Militer 1421 Pangkajene. Dua institusi itu membaur bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Kementerian Agama Pangkajene serta Petugas Harian Lepas Dinas Kebersihan untuk membersihkan lapangan yang rencananya bakal digunakan untuk Salat Ied.
Dalam foto yang diperoleh Merdeka.com, empat gabungan institusi dan instansi pemerintah itu bahu membahu membersihkan Lapangan Citra Mas, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Baik Polisi dan TNI keduanya angkat sapu dan pengki buat mengangkut sampah. Giat rutin saban tahun itu memang selalu dilakukan sebagai bentuk sinergitas TNI, Polri dan Pemerintah Daerah Pangkajene Kepulauan.
Rabu, 15 Juli 2015
Ini SCAR, senapan serbu canggih rancangan perwira Kopassus
Guna memenuhi kebutuhan senjata, PT Pindad sudah mampu membuat dan memproduksi sendiri senapan untuk digunakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjalankan tugasnya. Meski demikian, sebagian besar produksinya tersebut masih memiliki sejumlah kekurangan saat digunakan.
Kekurangan itu dirasakan hampir semua prajurit TNI, di antaranya kekuatan konstruksi senapan, kurang fleksibelnya senapan saat menembak, dan tidak kompatibel dengan perangkat-perangkat pendukung lainnya. Kejadian itu berlangsung karena minimnya komunikasi antara TNI sebagai pengguna dengan PT Pindad selaku produsen.
Agar Indonesia tidak serta merta membeli produk-produk asing, seorang perwira Komando Pasukan Khusus (Kopassus) terdorong untuk merancang sendiri senapan khusus yang diperuntukkan bagi pasukan elite. Keinginan tersebut timbul saat Kopassus berhadapan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), di mana kelompok tersebut memiliki sejumlah senjata yang dapat menandingi TNI.
TNI Segera Modernisasi Alutsista Secara Total
Presiden Joko Widodo meminta Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacuddu untuk melaporkan perkembangan investigasi jatuhnya Pesawat Hercules C-130 pada Selasa 30 Juni 2015 lalu di Medan, Sumatera Utara di Istana Negara.
Sementara ketika dikonfirmasi, Ryamizard mengaku belum mendapatkan laporan hasil investigasi tersebut dari TNI AU sehingga belum dapat diketahui apa penyebab jatuhnya pesawat nahas tersebut.
“Kita masih menunggu laporan dari TNI AU, sedangkan tadi yang saya laporkan kepada Presiden ialah mengenai perkembangan laporan terakhir,” ujar Menhan.
Ternyata pertemuan terbatas antara Presiden dengan Menhan tersebut tak hanya masalah Hercules, mantan Kasad era Presiden Megawati itu juga melaporkan soal alat sistem persenjataan yang akan diganti.
Bakamla Selamatkan Tug Boat Alorinda-2 di Perairan Sulut
Unsur operasi Bakamla RI, KN Singa Laut 4802 yang sedang melakukan Operasi Nusantara VII berhasil menemukan dan mengevakuasi kapal tugboat TB Alorinda 2. Ini merupakan salah satu aksi Bakamla RI dalam menjalankan fungsi memberi bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Tug Boat Alorinda 2 yang sedang menarik Tongkang TK BG Alorinda 251, awalnya diberitakan hilang kontak pada posisi kurang lebih 25 NM dari Bitung ke arah Timur Laut. Kapal ini milik PT. Alorinda Shipping berdomisili di Samarinda, Kalimantan Timur.
Tug Boat Alorinda-2 berangkat dari Pulau Doi pada hari Kamis, 9 Juli 2015 menuju Bitung. Pada Senin 13 Juli 2015 sekitar pukul 14.00 WITA kapal mengalami mati mesin pada posisi 35 mil Bitung. Pukul 22.00 WITA, Komandan KN. Singa Laut 4802, Letkol Maritim Agus Tri mendapatkan informasi bahwa kapal TB Alorinda-2/TK BG-251 mengalami kerusakan mesin pada posisi titik koordinat 0149’58’’U – 12525’20’’T.
Selasa, 14 Juli 2015
TNI AL Kini Punya Simulator Kapal Selam
Guna membentuk karakter awak kapal selam yang militan tangguh, tanggon dan trengginas yang dibentuk melalui pola pelatihan yang aman dan terkendali, TNI AL kini memiliki Submarine Control Simulator (SCS), yaitu sarana simulator khusus untuk latihan manuver dan pengendalian kapal selam. Sarana canggih tersebut diresmikan penggunaannya oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E. di komplek Kolatarmatim, Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung Surabaya, Senin (13/7/2015).
SCS merupakan sarana latihan prajurit kapal selam TNI AL dengan model simulasi kabin bergerak yang diproduksi oleh Rheinmetal Defence Jerman. Kabin SCS dapat bergerak dengan kecepatan 10º /dt dan mencapai kemiringan hingga 45º, dengan tinggi total 4 meter, serta berat 85 ton. Fungsi lainnya dari SCS sarana pelatihan dan familisasi pengendalian kapal selam, penyesuaian personil dengan dinamika gerakan kapal selam, pelatihan prosedur-prosedur, pelatihan keadaan darurat dan integrasi awak kapal selam. Beberapa negara di dunia yang telah memiliki SCS canggih seperti ini antara lain Yunani, Jerman, Turki, Korea Selatan, Italia, Singapura, dan terakhir Indonesia.
Langkah Strategis Panglima TNI yang Baru
Jenderal Gatot Nurmantyo menjabat Panglima TNI menggantikan Jenderal Moeldoko, dalam upacara serah terima jabatan di lapangan Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Dalam sambutannya Jenderal Moeldoko mengatakan pergantian jabatan bukan hanya suatu kelaziman, melainkan kebutuhan dan keharusan bagi regenerasi TNI.
“Dengan segala kapasitas dan kepemimpinan yang dimiliki, dan berangkat dari kemajuan TNI yang telah dicapai, saya percaya Jenderal Gatot Nurmantyo akan dapat berbuat lebih dalam menjadikan TNI lebih professional modern, solid, militan lebih sejahtera dan lebih dicintai rakyat, sebagai suatu indikator adanya kemajuan pembangunan“, ujar Jenderal Moeldoko.
Peresmian Skadron UAV TNI AU
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I (Pangkoopsau I) Marsekal Muda TNI. A. Dwi Putranto, Senin (13/7/2015) meresmikan Skadron Udara 51 Wing 7 Pangkalan Udara Supadio.
Peresmian dilaksanakan di Makoopsau I, dihadiri Kepala Staf Koopsau I Marsekal Pertama TNI Agus Munandar, beserta beberapa komandan Lanud jajaran. Skadron Udara 51 Wing 7 diperkuat pesawat udara nirawak atau unmanned aerial vehicle (UAV).
UAV Aerostar TNI AU |
Senin, 13 Juli 2015
Polda Aceh Serang Lokasi Persembunyian Din Minimi
Kepolisian Daerah Aceh menggerebek lokasi persembunyian Nurdin Ismail alias Din Minimi, Minggu, 12 Juli 2015 dini hari kemarin di Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Julok, Aceh Timur. Dalam penggerebekan polisi terlibat baku tembak dengan kelompok yang paling diburu di Aceh ini.
Mantan anggota GAM, Din Minimi atau Nurdin bin Ismail |
Dalam penggerebekan tersebut polisi menemukan sejumlah butir peluru dan bahan makanan. Polisi tidak mengonfirmasi apakah pria yang diduga eksekutor utama pembunuh dua anggota TNI itu berhasil dibekuk atau tidak.
"Penggerebekan terjadi pada pukul 04.00 pagi (Minggu, 12 Juli)," ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Timur, AKP Budi Nasuha. Tim gabungan dari Polda Aceh bersama Polres Aceh Timur sendiri sudah mulai melakukan operasi sejak tengah malam pukul 24.00 WIB.
TNI AL tangkap sindikat rompak di Medan
Tim Western Fleet Quick Respond (WFQR)-1 jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat berhasil menangkap salah satu personel yang diduga sindikat rompak ketika sedang menawarkan barang hasil curiannya di Belawan, Medan, Sabtu, (11/7) kemarin.
Kepala Dinas Penerangan Armada Barat (Kadispenarmabar), Letkol Laut Ariris Miftachurrahman mengatakan pelaku yang ditangkap bernama Hasan diduga sindikat rompak yang sering melakukan pencurian dari kapal-kapal barang yang lego jangkar di Perairan Belawan.
"Hasil dari pemeriksaan Hasan mengaku bahwa barang-barang yang ditawarkan merupakan hasil curian dari rekan-rekannya dari kapal yang lego jangkar, sedangkan hasan bertindak sebagai penjual dari barang-barang curian tersebut," kata Ariris dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Minggu (12/7).
Minggu, 12 Juli 2015
Langit Indonesia Dijajah dan baru akan lepas dari cengkraman Singapura pada tahun 2024
Kementerian Perhubungan menargetkan penerbangan Indonesia, terutama yang melalui udara Selat Malaka, lepas dari ketergantungan pada Air Traffic Control (ATC) Singapura pada 2024. Hal ini sesuai perjanjian yang tercantum dalam International Civil Aviation Organization (ICAO).
"Direncanakan 2024, kita akan mengambil alih flight information region. Saat ini pengawasan masih di Singapura," kata Kepala Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Suwarso, di Batam, Kepulauan Riau seperti dilansir Antara, Minggu (12/7).
Hingga kini, seluruh penerbangan di Bandara Internasional Hang Nadim Batam harus menunggu persetujuan lepas landas dari ATC Singapura.
Polisi: Selama Lebaran, Penjahat Ditembak di Tempat
Polres Kota Malang, Jawa Timur, menyiagakan Unit Reaksi Cepat (URC) yang dibekali senjata laras panjang untuk mengamankan Lebaran 2015. Mereka sudah diperintahkan menembak penjahat di tempat kejadian.
"Kami sudah menyiagakan 20 personel bersenjata laras panjang dalam pengamanan lebaran kali ini. Oleh karena itu, penjahat jangan coba-coba berulah atau beraksi, sebab kami sudah perintahkan untuk tembak di tempat," ujar Kapolresta Malang AKBP Singgamata, Minggu (12/7/2015).
Ia menambahkan, anggota URC tersebut tidak hanya siaga di satu tempat, namun bergerak dengan menggunakan motor maupun mobil. Hanya saja, sebelum melakukan tembak di tempat, petugas harus melakukan pendekatan preventif terlebih dahulu. Jika tetap bandel, baru bisa dilakukan tempat di tempat.
Bentrok TNI vs Polisi, Prajurit Dilarang Keluar Barak
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispen AD) Brijen TNI Wuryanto memastikan pihaknya tengah menyelidiki bentrokan antara anggota Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) dengan anggota Brimob di Markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Kawasan Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (12/7/2015) dini hari. Meski demikian, ia menduga motif pertikaian tersebut diawali dari kesalahpahaman.
"Motifnya diduga kesalahpahaman, belakang dibalik itu juga masih diselidiki," beber Wuryanto saat dikonfirmasi awak media, di Jakarta.
Pasca bentrokan tersebut, tiap anggota AD dilarang keluar dari markasnya. Saat ini, lanjut Wuryanto, komandan Brimob dan Kodam Diponegoro tengah melakukan konsolidasi guna mencegah aksi susulan. "Anggota masih di barak tidak boleh keluar,jangan sampai ini juga meluas permasalahanya," imbuhnya.
Proyek Kemenhan Disinyalir Banyak Kejanggalan
Direktur Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mencurigai “permainan” anggaran dalam pengadaan barang dan jasa di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) bakal terus terjadi bila Sekjen Kementerian Pertahanan Ediwan Prabowo tidak dicopot. Untuk itu dirinya meminta Menteri pertahanan Ryamizard Ryacudu mencopot Sekjen Kemhan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
“Masa proyek yang belum selesai dikerjakan oleh vendor, tapi anggaran sudah dicairkan, dan disimpan pada rekening bersama. Artinya enak dong, pemilik proyek, pihak bank, dan pihak vendor, kemungkinan makan bunga uang bank yang disimpan dalam rekening bersama tersebut,” ujarnya kepada Okezone, Minggu (12/7/2015).
Uchok mengatakan, dalam pengadaan barang dan Jasa di Kemenhan sangat janggal dan menuju ke arah dugaan pidana korupsi. Terlihat dari kesengajaan kesalahan administrasi dengan cara pengadaan proyek di Kemhan minimal melebihi jangka waktu anggaran satu tahun. Artinya, proyek-proyek alutsista atau jasa lainnya tidak bisa diselesaikan satu tahun anggaran.
Dimanakah Peluang Poros Maritim RI
Sebagai gerbang jantung maritim Asia, sikap, situasi, dan arah politik Indonesia selalu menjadi perhatian dunia. Sorotan ini bertambah tatkala perdagangan berbasis laut (seaborne trade) kian dibutuhkan untuk memenuhi ekonomi dunia di era globalisasi.
Oleh karena, sadar atau tidak, Indonesia merupakan bagian penting dalam kelancaran sistem tersebut. Maka tidak heran ketika Presiden Joko Widodo memperkenalkan Poros Maritim Dunia, hal ini ditanggapi serius oleh masyarakat internasional, terutama terkait definisi dan objektif poros maritim yang Indonesia maksud.
Sepanjang sejarah maritim, tercatat beberapa negara yang berkuasa di dunia maritim. Ada yang perlahan berkurang kemudian tenggelam dominasinya, beberapa tetap berkuasa hingga saat ini, dan tidak sedikit pula muncul aktor baru yang mendominasi industri maritim walau faktanya mereka adalah negara kontinental.
Memahami Armed Suasion Sebagai Diplomasi Kapal Perang
Sebagaimana lazimnya negara-negara maritim di dunia, maka Indonesia juga telah memiliki institusi dan sarana untuk penegakan hukum di laut, sebagai perwujudan dari kekuasaan negara untuk menegakkan kedaulatan serta untuk mempertahankan kepentingan nasionalnya.
Dalam UU No 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada pasal 9 dinyatakan bahw tugas TNI Angkatan Laut antara lain melaksanakan tugas sebagai Kekuatan Pertahanan (Militer), melaksanakan tugas sebagai Penegak Hukum di laut (Konstabulari) dan tugas Diplomasi Angkatan Laut (Naval Diplomacy).
Tugas-tugas ini sangat sejalan dengan peran atau fungsi Angkatan Laut (baca: Kapal Perang) pada umumnya di seluruh dunia yaitu fungsi Militer, fungsi Konstabulary dan fungsi Diplomasi.
Dekrit Presiden dan Poros Maritim Dunia
5 Juli 2015 tepat diperingati sebagai 56 tahun Dekrit Presiden Sukarno. Suatu peristiwa yang maha penting dalam perjalanan sejarah ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kerap dilupakan oleh segenap anak bangsa ini. Peristiwa yang memaknakan kembalinya UUD 1945 sebagai konstitusi NKRI, telah memutus mata rantai Konstitusi sebelumnya, yakni UUDS 1950 yang merupakan kelanjutan dari UUD RIS. Saat ini kedudukan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 kerap luput dari pengamatan pakar sejarah dan pakar hukum Indonesia serta relevansinya dengan kehidupan saat ini dalam upaya mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Bung Karno dalam Sidang Majelis PBB di New York, 30 Sepetember 1960 |
Sebelumnya, penulis ingin memaparkan alasan mengapa pada saat itu Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit berdasar teori hukum darurat negara (staatsnoodrecht). Artinya, klasifikasi negara dalam keadaan darurat yang menjadi syarat keluarnya dekrit, ditetapkan menurut pendapat subyektif Presiden pribadi selaku kepala negara, tanpa berdasar ketentuan hukum per-undangan. Sehingga keputusan pribadi Presiden itu dianggap perlu dalam menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Cerita di balik pembelian pesawat pengebom Tu-16 TNI AU dari Rusia
Di era 1960-an, Indonesia pernah mendapat julukan 'Macan Asia'. Julukan ini didapatkan karena kekuatan militer yang dimiliki TNI sangat diperhitungkan banyak negara, bahkan tak mampu ditandingi negara-negara tetangga seperti Australia maupun China.
Julukan ini tak lepas dari kepemilikan pesawat pembom strategis Tupolev Tu-16 yang dimiliki TNI AU saat itu. Di saat bersamaan, Australia maupun China tak punya pesawat pembom strategis bermesin jet seperti Indonesia. Sampai awal 60-an, hanya Amerika Serikat, Inggris dan Rusia.
Pesawat Tu-16 memang pesawat tercanggih di eranya. Pesawat ini dilengkapi peralatan elektronik canggih di dalamnya, badannya pun sangat kokoh hingga disebut-sebut tak mampu dibelah dengan kampak paling besar sekalipun. Meski begitu, tidak mudah mendapatkan pesawat canggih ini dari Uni Soviet.
Panglima TNI Minta Sistem Radar Diperkuat
Dalam beberapa tahun terakhir, Australia terus memperbarui dan memperluas jangkauan sistem radar yang dimilikinya. Dengan sistem radar Jindalee, yang mulai didirikan pada 1974, Australia kini memiliki jangkauan radar hingga 3000 kilometer atau hingga mencapai wilayah Indonesia.
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengakui sistem radar Jindalee yang dimiliki Australia memang sudah berjalan sejak lama. Pun dengan pengembangan yang mereka lakukan. Hingga pengembangan terakhir yang mereka terhadap sistem radar over the horizon tersebut, yaitu pada 2014. Radar tersebut bahkan mampu memantau pesawat udara ataupun kapal laut dengan jarak 3000 kilometer.
Bahkan, radar itu mampu menangkap citra pesawat Indonesia yang terbang di atas Lanud Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. ''Jadi kalau pesawat kita terbang dari Madiun itu sudah langsung sudah bisa dimonitor,'' kata Panglima TNI kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (10/7).
Polisi Duga Bom Alam Sutera Terkait Seruan ISIS
Kepala Polda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian menegaskan ada kemungkinan peristiwa ledakan di toilet Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Kamis (9/7), behubungan dengan seruan Juru Bicara Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk berjihad di Bulan Ramadan.
"Mungkin ada kaitannya dengan pernyataan dari Abu Muhammad Al-Adnani yang mengatakan Bulan Ramadan adalah bulan paling bagus untuk berjihad," kata Tito kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (11/7).
Tito mengatakan, Indonesia diketahui memiliki jaringa-jaringan ISIS. Sehingga, Detasemen Khusus 88 Anti-Teror dilibatkan oleh Polda Metro Jaya untuk mempelajari kemungkinan aksi teror yang terjadi di Mal Alam Sutera berkaitan dengan fatwa tersebut.