Anggota Komisi I DPR RI Tjahjo Kumolo mengimbau Mabes Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengevaluasi seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) yang dimilikinya.
Mengingat adanya Helikopter M17 milik TNI AD yang jatuh di Kalimantan Utara yang menewaskan belasan prajurit TNI.
"Maka disarankan TNI harus segera melakukan evaluasi menyeluruh pada semua alutsista dalam program MEF (Minimal Essensial Force)," kata Tjahjo Kumolo dalam siaran persnya, Jakarta, Minggu (10/11/2013).
Tjahjo meyakini bahwa seluruh alutsista yang dimiliki oleh TNI harus mendapatkan perhatian yang serius karena menurut Tjahjo seluruh alutsista yang dibuat dari negara lain, membutuhkan suku cadang dan perawatan yang rutin.
"Tidak mustahil semua alutsista modern ini lambat laun akan menjadi barang yang tak ada manfaatnya (jika tidak dirawat), yang membahayakan prajurit sendiri dan tak memiliki daya tangkal lagi dalam sistem pertahanan kita," pungkas Tjahjo.
Untuk diketahui, Sabtu, 9 November 2013, helikopter milik TNI dengan tipe M 17 jatuh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara), perbatasan antara wilayah Malaysia dengan Indonesia.
Diduga kuat Heli tersebut jatuh karena mengangkut beban yang cukup berat, yakni 1.800 kilogram sehingga membuat mesin mati tiba-tiba. Akibat kejadian tersebut, belasan prajurit TNI tewas karena terbakar. (Sindo)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 10 November 2013
TNI diminta evaluasi seluruh alutsista
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
dari dulu gue dah bilang ngapain beli heli jelek butut jaman rambo kayak gini. Mi35 & Mi17 itu heli butut and jadul semua. Terus lo pade pengen minta hibah kapal selem 10 biji dari russia??? hahaha jangan2x dan nyelem ga muncul2x lagi alias udah keenakan didalem. :D dasar... jendral2x kemenhan dan komisi1 cuma mau nyari dana kampanye aja buat 2014.
BalasHapusgue saranin TNI, kalo mua beli dr rusia mendingan beli rudal aja. Sukhoi aja diatas makasar bisa dikunci kok. kalo rudal ama tank gue ga ragu ama russia, tapi kalo ks,pesawat tempur wahhh ga jamin!
BalasHapusbukannya evaluasi rutin dilakukan tiap hari tanpa menunggu datangnya insiden?
BalasHapusBeli pesawat jangan yang rongsokan, indonesia kaya tapi sayang duitnya di korupsi
BalasHapussdh mjd penyakit bgs kita kalo ada insiden baru nyadar berbenah, kemarin kemana...sy kira secanggih apapun alutsista yg kita miliki tp kalo ngrawatnya gak becus atau pemakaiannya tdk sesuai prosedur (kelebihan beban) maka tunggulah insiden2 berikutnya.
BalasHapusJangan pada sok tau deehhh,,,!!!
BalasHapusbagi yg lebih tahu
Hapussilakan berbagi ilmu
udah deh jangan sok tau, sapa tau itu heli belum dimandiin sama panglima burung penguasa kalimantan sono, makanya keok tuh...kali-kali ada panglima angin yang niup he3x...
BalasHapus