Pemerintah telah memilih jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia untuk menggantikan F-5 Tiger, yang akan dipensiunkan. Keputusan ini diambil setelah TNI Angkatan Udara melakukan penilaian terhadap sejumlah produk yang ditawarkan.
Sayangnya, rencana untuk mendatangkan Sukhoi terbaru ternyata masih menemui hambatan, utamanya soal harga. Negosiasi berlangsung sangat alot, dan penandatanganan perjanjian masih jauh dari realisasi.
Masalah tersebut membuat produsen pesawat tempur lain mencoba kembali menjajaki kembali negosiasi dengan Indonesia. Setelah sebelumnya Lockheed Martin dengan F-16 Viper, kini Saab mencoba menawarkan lagi JAS 39 Gripen. Tak hanya jet tempur, mereka juga menawarkan pesawat pengintai bernama GlobalEye.
"Kami ingin membuka kesempatan agar Indonesia memiliki pesawat yang modern, pas dengan kebutuhan TNI AU," ujar Campaign Director for Gripen in Indonesia, Magnus Hagman saat berbincang dengan merdeka.com, di Hall D Jakarta International Expo, Jakarta, belum lama ini.
Presiden Direktur dan CEO Saab Asia Pasific, Dan Enstedt merasa optimis untuk bisa memenuhi ambisi Indonesia dalam mengembangkan industri kedirgantaraan dan pertahanan melalui kerja sama internasional. Atas alasan itu pula, mereka bersedia memenuhi kewajiban transfer teknologi.
"Di Saab kami mengerti dan menghormati tujuan ini dan kami siap untuk bekerja sama dengan erat dengan pemerintah, industri, dan Tentara Nasional Indonesia dalam mencapai pengembangan nasional," paparnya.
Saab menyebutkan, Gripen memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia. Salah satunya adalah biaya operasional yang murah dibanding pesaing mereka. Bahkan, perusahaan asal Swedia ini juga berjanji akan melatih langsung teknisi dari Indonesia di negaranya.
"Kami akan bawa teknisi dari sini ke Swedia, dan perlakuan sama akan kami berikan kepada Indonesia," tambah Magnus.
Untuk memenuhi kebutuhan TNI AU, Saab mengaku tengah menimbang versi khusus, yakni C/D. Mereka juga mempersilakan jika ingin melakukan perubahan-perubahan mendasar terhadap komponen sebelum masa produksi dimulai.
"Pengiriman akan dimulai 18 bulan sejak kontrak ditandatangani. Kami percaya pesawat ini akan cocok bagi kekuatan masa depan nasional jika Indonesia menginginkannya."
Bagaimana dengan Indonesia, akankah jet tempur Sukhoi digantikan Gripen? (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 19 November 2016
Pembelian Sukhoi Su-35 belum jelas, Saab Kembali goda TNI AU dengan jet tempur Gripen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
-
KCR 60 M PT PAL 1. Apa kelebihan KCR-60 dibanding FPB-57 Nav V yang sebelumnya diproduksi PT.PAL? Dan apa pula kelebihan KCR-60 di...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
saab gripen atau su 35 kedua nya juga boleh yang terpenting mana yang cepet datang ke indonesia dan langsung di akuisikan digunakan oleh tni au, untuk mengalakan jet tempur amerika ,jepang, spanyol,dan italia f35 lifthning ll
BalasHapuskalau f16 dikasih ke tni au lagi walau pun f16 viper atau f16 lainnya , indonesia bakalan runtuh (krisis besar ekonomi nya) sama amerika, jepang, rusia, singapore, india dan sama china juga.. karena f16 pesawat clasik antik yatu besi tua, yang sperpat nya susah
BalasHapustp pak sby yg doyan f16...
BalasHapuskl sambil menunggu, beli aja gripen.. itu patroli yg sangat irit bbm.. su 35 belakangan bisa nyusul. kan cocok utk pencegat. kita butuh pswt gripen bisa menngkoordinasikan serangan terpadu (rudal/radar) di wilayah indonesia. su-35 bisa backup mencegat..
BalasHapusplus nya gripen bisa mendarat di mana aja landasan sempit. cocok utk pertempuran darurat dan mudah menyembunyikan di jalan raya tnp diketahui musuh yg selamanya hny menyangka mencari pswt2 sampai landasan panjang
BalasHapusbeli su35
BalasHapusanggaran sudah ada ,apa susahnya?tapi emang kok bukan indonesia namanya kalau bisa dipersulit ngapain di permudah.
buat pertahanan kok berbelit2.
aq bangga dan cinta NKRI, yang paling penting jangan beli dari AS u.
**jngn tergoda..., pesawat tempur Sukhoi 35 yg menakutkan bagi musuh, musuh akan pikir 10 x klu brhadapan dngn su35.
BalasHapushaah,,,,,,orang indonesia kan pada jgo,,,cntoh,,,taukan sangkuriang,,nendang prhu bsa jd gnung
BalasHapuske untungkan besar bangsa Indonesia kedatangan raja Arab Saudi yaitu raja Salma bin Abdul Aziz karana presiden RI menargetkan investasi 25 miliar dollar hampir 500 triliun rupiah pas buat beli pesawat Sukhoi 35 BM dan Gripen dengan jumlah 36 triliun rupiah , semogah jah Indonesia jadi dikenal dik daya seluruh dunia, amin
BalasHapuswahh mantap berita ttg pesawat tempurnya. keren sekali gan.
BalasHapusvisit my site
visit my site
visit my site
semoga juga indonesia beli f35 , f37 talon pespur pasukan tentara udara amerika, f117 stail.
BalasHapusindonesia jangan sampai ketinggalan tegnologi dan runtuh krisis ekonomi