Tidak henti-hentinya para pencari suaka politik dari negara Timur Tengah datang ke negeri kangguru yakni negara Australia. Alasan yang kerap disampaikan oleh mereka yaitu kondisi negaranya sedang mengalami konflik yang berkepanjangan. Tidak dapat dipungkiri, kedatangan mereka akan melewati perairan Indonesia, khususnya perairan Banten karena perairan Banten memiliki jarak terdekat menuju pulau Chrismast Australia. Tidak jarang perjalanan mereka menuju negara Australia mengalami masalah terhadap kapal yang ditumpanginya.
Hal tersebut terbukti pada Senin, (21/1/2013) sekitar pukul 04.23 Wib, Basarnas bekerjasama dengan Lanal Banten dan Ditpolair Polda Banten melaksanakan penjemputan terhadap 16 orang imigran gelap asal Timur Tengah dengan menggunakan kapal Basarnas KP 201 di perairan Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang Banten. Penjemputan dilakukan di perairan tersebut atas kesepakatan kedua belah pihak antara Basarnas dengan kapal perang Australia HMAS Larrakia yang mengangkut para imigran tersebut.
Pada sela-sela pelaksanaan proses evakuasi, Kepala kantor Basarnas I Ketut Purwa menyampaikan bahwa walaupun penangkapan dilakukan oleh kapal perang Australia, namun pihak Australia menyerahkan para imigran tersebut kepada pemerintah Indonesia karena lokasi penangkapan kapal imigran masih berada di wilayah perairan Indonesia. Sehingga hasil kesepakatan bersama, telah ditentukan titik penjemputan yang telah disepakati yaitu diperairan Tanjung Lesung.
Sementara itu, Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Agus Priyatna, S.T. menyampaikan bahwa sesuai tugas TNI yaitu melaksanakan operasi militer di masa perang juga melaksanakan operasi militer selain perang seperti membantu pemerintah dalam hal ini memberikan bantuan pengamanan atas permintaan Basarnas dalam rangka proses evakuasi imigran gelap yang telah diamankan oleh kapal perang Australia pada koordinat 07 21 71 S – 105 15 90 T atau sekitar 23 Nm arah Barat daya pulau Deli Kabupaten Pandeglang Banten pada minggu, 20 Januari 2013.
(Pen Lanal Banten)
Sumber : TNI AL
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa mengandalkan sumber daya manus...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar