Memasuki hari kedelapan, pesawat Malaysia Airlines dengan nomor MH370 tujuan Kuala Lumpur-Beijing belum juga ditemukan. Padahal, sejumlah negara telah turun tangan membantu pencarian jejak pesawat yang raib membawa 227 penumpang dan 12 kru pesawat itu.
Indonesia sebagai salah satu negara yang turut serta mulai mempertimbangkan untuk menghentikan pencarian pesawat yang diduga dibajak, dengan pertimbangan batas waktu pencarian maksimal tujuh hari terhitung sejak tim melakukan pencarian.
"Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2006 menyatakan batas waktu pencarian berakhir setelah tujuh hari sejak awal pencarian. Secara logika dan ilmu manusia, selama tujuh hari kalau korban selamat pasti sudah ditolong. Tapi, sampai saat ini belum jelas juga," kata Kabag Humas Basarnas, Sumpeno Juwono, di Yogyakarta, Minggu 16 Maret 2014.
Indonesia, kata Sumpeno, bisa memperpanjang pencarian pesawat jenis Boing 777-200 itu, jika negara yang bersangkutan dalam hal ini Malaysia meminta secara langsung agar membantu pencarian pesawat tersebut.
"Namun demikian, untuk biaya pencarian harus ditanggung oleh negara yang meminta. Tapi, jika nantinya ditemukan keberadaan pesawat dan terdapat tanda-tanda dari korban, tanpa diminta pun kami akan terjun langsung," paparnya.
Menurut Sumpeno, Indonesia memulai upaya pencarian sejak Selasa 11 Maret 2014. Saat itu, sebuah kapal jenis catamaram, yakni KN Purworejo, dikerahkan untuk menyisir perairan Vietnam.
Kapal berjenis kapal cepat yang mampu bergerak dengan kecepatan maksimal 29 knot itu berbahan aluminium dengan panjang 59 meter dan mempunyai stabilitas tinggi serta mampu beroperasi dalam kondisi cuaca buruk sekalipun.
Kapal ini merupakan satu dari dua kapal sejenis, yakni KN Pacitan. Di atas kapal ada helideck untuk pendaratan helikopter.
"Ada 50 tim penyelamat di sana, lalu kami kirim juga dua kapal cepat dari kantor SAR Aceh. Saat ini, kapal tersebut bergerak ke wilayah lain antara Thailand hingga perbatasan Kazakhstan dan Turkmenistan, serta di wilayah Samudra Hindia," tandas dia. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Minggu, 16 Maret 2014
Indonesia Akan Hentikan Pencarian Pesawat Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa mengandalkan sumber daya manus...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
BANDUNG – Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir ingin ada percepatan proyek pembuatan pesawat terbang N219...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar