Manajemen PT Pindad (Persero) menegaskan tak hanya akan fokus menjual produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) di dalam negeri, namun juga bisa memperbanyak ekspor alutsista ke berbagai negara.
Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim menyatakan keinginannya memperbesar angka ekspor produksi alutsista Pindad. Target tersebut akan terbantu dengan adanya rencana suntikan modal dari pemerintah sebesar Rp 700 miliar melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Hal ini disampaikannya disela-sela kunjungan jajaran Kopassus bersama Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo di Kantor Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Kamis (29/1/2015).
"Saat ini tengah dibahas, teman-teman DPR menaruh harapan yang sama," ujar Silmy saat menjelaskan soal PMN.
Dana PMN rencananya akan digunakan untuk modernisasi peralatan dan peningkatan kapasitas produksi di Pindad. Modernisasi peralatan dibutuhkan agar Pindad dapat memenuhi standar produk yang mampu bersaing dengan produk internasional.
"Kan saya jika TNI misalnya pesan keluar karena kita tak memiliki mesin yang modern," kata pengganti mantan Dirut Pindad Sudirman Said ini.
Saat ini dari total penjualan Pindad per tahun, hanya 5% yang berasal dari ekspor sisanya mayoritas untuk pemesanan domestik. Namun pada tahun-tahun ke depan, Pindad menargetkan pasar ekspor bisa dicapai hingga 20% hingga 25% dari total penjualan.
"Kita juga nggak mau cuma jago kandang," tutur Silmy.
Proyeksi ekspor alutsista yang sedang dijajaki yaitu kerjasama dengan sebuah perusahaan industri alutsista di luar negeri untuk ekspor 120 juta amunisi yang dipesan dalam 5 tahun.
"Produksi Anoa kita 44 unit telah beroperasi untuk misi perdamaian PBB. Ini bukti nyata produk kita bisa sampai beroperasi di daerah remote. Ditambah lagi saat ini sedang penjajakan 40 unit Anoa untuk di Afrika," sebutnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 31 Januari 2015
Bos Pindad : Kita Tak Mau Cuma Jago Kandang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Setelah pesanan pasti empat dari delapan pesawat tempur kontra penyusup EMB-314 Super Tucano diserahkan kepada TNI AU, Embraer Brazil bernia...
-
Masih ingat dengan drone combatan yang tengah dirancang Indonesia? Ya siapalagi kalo bukan Drone Medium Altitude Long Endurance Black Eagle....
-
PT Pindad telah berhasil memproduksi senjata Subsonic untuk kebutuhan tentara nasional Indonesia. Salah satu keunggulan senjata subsonic a...
-
Mayor Agus Harimurti Yudhoyono Brigif Linud 17 Kostrad mendapatkan penghormatan, menjadi pasukan AD pertama yang menggunakan Ba...
-
Sejak proklamasi dibacakan, Indonesia selalu aktif dan berkomitmen kuat untuk menjaga perdamaian dunia. Kebijakan ini tertuang dalam amanat ...
-
Kapal perang Australia memasuki wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kembali terjadi sejak pertengahan Desember silam di mana t...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
Nice, semoga Industri indonesia semakin maju
BalasHapussekedar pengetahuan kunjungi gan
http://infopopulerku.blogspot.in/2014/12/4-kejadian-paling-aneh-di-dunia.html?m=1
pernah PKL dan liat langsung Panser ANOA + senjata Lumayan rasanya :)
BalasHapus