Berlayar ribuan mil menembus gelombang laut, sudah dilalui KRI dr Soeharso dari Sumatera hingga Papua. Teranyar, KRI dr Soeharso baru menuntaskan misi kemanusiaan di Republic Democratic Timor Leste (RDTL) beberapa waktu lalu.
Kapal perang TNI AL satu ini berbeda dengan yang lainnya, karena menjadi rumah sakit terapung andalan di Indonesia. Di dalamnya dilengkapi fasilitas layaknya sebuah rumah sakit besar yang memiliki dokter spesialis hingga peralatan medis lengkap.
Detikcom kali ini berkesempatan mengikuti misi pelayanan kesehatan KRI dr Soeharso ke enam pulau terdepan yang akan mulai berlayar Kamis (4/2/2016) hari ini. KRI ini siap memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang tinggal di pulau-pulau terdepan.
KRI dr. Soeharso telah menyiapkan lima ruang operasi, enam poli, serta 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien. Pulau pertama yang akan dikunjungi adalah Pulau Kisar, lalu Pulau Wetar, Pulau Liran, kemudian Pulau Moa, Lakor dan Leti yang berada di satu gugus kepulauan.
KRI dr. Suharso ini merupakan kapal kelas Landing Platform Dock buatan Korea Selatan yang dibeli seharga $ 37,5 AS. Memiliki rentang panjang kapal mencapai 122 meter, dengan bebobot mati 16.000 ton, dan memiliki geladak apronnya yang mampu menampung tiga helikopter ringan.
Semula KRI ini bernama KRI Tanjung Dalpele yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel (BAP), dan kapal bantu rumah sakit (BRS). Kemudian pada tanggal 17 September 2008 kapal ini diubah menjadi kapal rumah sakit dr Soeharso.
Nama dr Soeharso diambil dari dokter ahli bedah tulang pada masa perjuangan kemerdekaan. KRI Soeharso memiliki logo palang merah besar di tengah lambung kapalnya. Sementara bendera merah putih berkibar di puncak menara kapal. Umumnya kapal perang, KRI dr Soeharso juga didominasi warna abu-abu muda.
Kapal perang rumah sakit milik TNI AL ini sudah beberapa kali terlibat misi kemanusiaan di berbagai penjuru Nusantara. Dalam catatan detikcom, kapal ini pernah lego jangkar untuk melayani kesehatan di Tanjung Pandan, gempa dan banjir di Papua, operasi katarak di Surabaya, kebakaran hutan di Riau, dan lainnya. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 04 Februari 2016
Mengenal KRI dr Soeharso, Rumah Sakit Terapung Andalan RI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar