Menjadi seorang pilot jet tempur di lingkungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) bagi sebagian orang menganggap sesuatu hal yang keren. Sebuah bayangan tinggi muncul, di mana hidup terjamin dan bisa tampil keren saat berbaur dengan masyarakat sipil.
Jangan sepenuhnya percaya dengan bayangan itu?
Kepala Staf TNI AU, Marsekal Agus Supriatna mengungkap kehidupan seorang pilot jet tempur yang baru saja lulus pendidikan. Meski, setelah lulus pangkatnya sudah menjadi perwira muda, yang notabene bisa menjadi pilot.
Lewat bukunya bertajuk "Dingo: Menembus Limit Angkasa", terbitan Penerbit Buku Kompas yang ditulis oleh Bambang Setiawan dan Budiawan Sidik Arifianto, Agus membeberkan gaji pertama yang diterima angkatannya setelah lulus Akademi Angkatan Udara (AAU). Sejak di skadron pendidikan, penghasilannya hanya sekitar Rp 189.000.
Gaji sebesar itu baru diketahui istrinya sesaat setelah melangsungkan pernikahannya. Padahal, semasa memadu kasih dia selalu mendapatkan hadiah mahal atau diajak nonton bersama keluarganya.
"Setelah menikah saya baru tahu suami saya uangnya hanya segitu. Saya langsung membayangkan masa pacaran dia harus ke Bandung, nraktir-nraktir. Kadang dia tanya ke saya, kamu mau apa? Lalu dia kasih," ungkap Bryan Timur Rahmawati, istri Agus dalam buku biografinya.
Meski bergaji minim, namun uang tersebut dinilai cukup untuk membiayai kehidupannya. Hanya saja Bryan harus pandai-pandai menyisihkan uang untuk diberikan kepada orangtua Agus dan sisanya membayar kreditan.
Hal yang sama juga diceritakan oleh juniornya Fachmy Adamy. Sebagai perwira pertama yang menjadi penerbang setelah lulus Sekbang dan bergabung di skadron, terutama mereka yang masih berpangkat Letnan Dua, penghasilan yang didapatkan sebesar Rp 94 ribu. Dia yakin angka itu masih lebih besar dibandingkan penghasilan yang didapatkan Agus di hari pertamanya sebagai pilot.
"Gaji saya dulu Rp 94 ribu. Saya tidak membayangkan zaman Pak Agus tahin 1983, pasti lebih kecil lagi," ungkap Fachry.
Sebagian besar penghasilannya itu habis digunakan untuk keperluan sehari-hari. Sedangkan sisanya dipakai buat keperluan rekreasi, makan dan lain sebagainya.
Untuk menyiasati pengeluaran, terkadang mereka berangkat bersama-sama ke kota dengan menggunakan kendaraan dinas. Sedang kuncinya dipegang oleh perwira seniornya. Jika pemegang kunci akan berangkat, maka juniornya akan menghampiri dan meminta izin untuk ikut.
"Jam 7 malamnya kami sudah rapi dan berangkat empet-empetan di mobil. Mobilnya Toyota Hi-Ace dan Land Rober," kenangnya.
Meski hidup kekurangan, namun suasana kekeluargaan masih sangat terbangun. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 10 Mei 2016
Berapa Gaji Pilot Tempur TNI AU?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar