KOMANDAN Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Agus Munandar, SE dalam arahannya pada Apel di Lapangan Jupiter Lanud Adisutjipto, menekankan beberapa hal yang menjadi catatan beberapa hari yang lalu diantaranya Konflik yang terjadi di OKU Ogan Komerin Ulu Sumsel harus dapat kita hindari, Rekrutmen anggota TNI harus lebih baik dan perlu inovasi serta kebersihan wajib ditegakkan bagi setiap anggota baik di kantor maupun rumah.
Menyinggung masalah Konflik Horizontal antara TNI dan POLRI dalam pembakaran Mapolresta Ogan Komerin Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Komandan Lanud Adisutjipto mengingatkan kepada anggotanya dalam bertingkah laku dan bersikap, baik itu dalam dinas maupun pergaulan sehari-hari hendaknya untuk selalu mengedepankan sikap mawas diri dan santun.
“Sekarang jamannya sudah berubah, tidak adalagi kekerasan dalam menyelesaikan masalah, pandai-pandailah mengendalikan diri dan santun dalam bertindak. Namun bagi kita yang lebih penting adalah menjadikan peristiwa OKU ini sebagai sarana instropeksi kita dalam bertindak kedepan," ujarnya.
Beliau juga mencontohkan setiap tindakan yang melanggar hukum seperti tidak membawa SIM adalah juga pelanggaran sehingga sebagai aparat kita wajib menjadi contoh untuk tertib hukum, demikian imbuhnya.
Pada bagian lain Komandan menyampaikan untuk membangun kemampuan dan kekuatan TNI Angkatan Udara yang lebih kuat, dalam rekruetment SDMnya akan melaksanakan sistem yang bersih, ketat,dan profesional.
Mengingat Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi salah satu faktor yang utama dalam pembangunan TNI Angkatan Udara ke depan. Dengan profesionalisme Sumber Daya Manusia di bidang tugas masing-masing dan semangat perubahan yang terus dibangun, visi dan misi TNI Angakatan Udara tersebut akan dapat terwujud, yang telah berlangsung sekarang sudah baik namun perlu terobosan dan inovasi yang baru. Beliau mencontohkan dengan seleksi sistem gugur, dan pengawasan melekat.
Yang tidak kalah pentingnya komandan mengingatkan fasilitas yang telah diberikan negara kepada kita hendaknya kita rawat. Seperti rumah dinas yang kita huni, hendaknya selalu dalam keadaan bersih dan terawat, sehingga tidak ada lagi tanaman liar yang tumbuh diatap rumah, jelasnya. (Pelita)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 12 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar