Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Senin (11/3), menerima kunjungan kehormatan Delegasi Investor Swedia yang dipimpin oleh Group Wallenberg Family didampingi Duta Besar Swedia untuk Indonesia HE Ewa Ulrika Polano di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Kedatangannya menemui Menhan kali ini adalah bagian dari rangkaian Delegasi bertemu dengan pejabat-pejabat negara untuk mempelajari lebih lanjut mengenai Indonesia dan khusus menemui Menhan Purnomo Yusgiantoro untuk mengetahui lebih lanjut rencana pengembangan industri Alutsista dalam negeri dan rencana pengadaan Alutsista.
Menhan menyambut baik tawaran kerjasama dari Wallenberg Family dan akan mengusahakan pertemuan dengan Mabes TNI dan Mabes Angkatan sebagai pengguna Alutsista, kemungkinan-kemungkinan pengadaan Alutsista dan kerjasama industri pertahanan yang diharapkan oleh pengguna. Namun Menhan juga akan mengupayakan pertemuan dengan Dirjen Strahan mengenai kemungkinan pengembangan kebutuhan Alutsista jangka panjang yang dapat bekerjasama dengan industri pertahanan yang dimiliki oleh Wallenberg Family.
Wallenberg Family berharap dapat menjalin kerjasama industri pertahanan serta alih teknologi beberapa peralatan militer baik secara G to G maupun langsung dengan Industri Pertahanan Indonesia atau Kementerian Pertahanan. Wallenberg Family yang memiliki industri alutsista di antaranya; pesawat tempur, kapal selam, radar, misil dan lain-lainnya berharap dapat membangun kerjasama industri pertahanan untuk jangka panjang.
Saat menerima Delegasi Wallenberg Family, Menhan Purnomo Yusgiantoro didampingi oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Laksda TNI Ir Rachmad Lubis, Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Dr Ir Eddy Herjanto SE, MSc, Direktur Teknik dan Industri Ditjen Pothan Kemhan Marsma TNI Darlis Pangaribuan MSc dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi. (DMC)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 13 Maret 2013
Wallenberg Family Swedia Tawarkan Kerjasama Industri Militer dengan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Ribuan senjata serbu SS2 V5C pesanan Kopassus sedang diproduksi oleh PT Pindad. Untuk tahap awal, Kopassus akan mendapatkan 1000 pucuk SS2...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
"Bangkitnya Teknologi Nuklir Indonesia" Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa ...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
Kerja sama dengan negara lain jangan sampai mengorbankan kepentingan Nasional seperti Amerika, sebaiknya Indonesia jg melirik ALUTSISTA eropa Timur yg mau kerja sama tanpa mendikte kepentingan RI.
BalasHapus