KEAMANAN adalah muara dari semua permasalahan yang tidak selesai di negeri ini, masalah-masalah keadilan, ekonomi, ideologi, dan politik bermuara di masalah keamanan.
Saat proses politik dan sosial tak memenuhi harapan kita harus kembali ke konstitusi (UUD 1945 – red) sebagai kesepakatan dasar yang harus dikawal dan dipedomani dalam mencapai cita-cita bersama.
“Mencapai Indonesia tahun 2045 kembali sebagai negara yang jaya perlu militansi dan kerja keras, harus bersatu dan jangan hanya bertengkar saling menyalahkan,” ujar Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso.
Menurut Djoko, untnuk mencapai Indonesia tahun 2045 kembali sebagai negara yang jaya perlu militansi dan kerja keras, harus bersatu dan jangan hanya bertengkar saling menyalahkan.
Dalam perenungannya terhadap perjalanan Jenderal Soedirman, militansi itu adalah tidak menyerah terhadap keterbatasan yang ada, rela berkorban, dan harus selalu bersama dengan rakyat dalam pelaksanaan tugasnya.
"Dengan demikian, maka Indonesia dapat membayar hutang sejarahnya menjadi negara yang jaya kembali di abad-21, tepatnya pada usia 100 tahun NKRI di tahun 2045, sama seperti era Sriwijaya di abad ke-7 dan Majapahit di abad ke-14," katanya.
Selama masa tugasnya di militer, ia menanamkan kepada anak buahnya semangat Trisula, yaitu bertugas ada 3 patokan tentara yang harus dijalankan.
Pertama, Tentara harus profesional dan militan, yaitu pantang menyerah pada keterbatasan dan rela berkorban.
Kedua, kekuatan moralitas dan etika, dimana dalam bertugas jangan menghitung untung-rugi melainkan benar-salah dan baik-buruk.
Ketiga, Kekuatan Kultural yakni dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, harus memahami budaya masyarakat di tempat tugasnya agar manunggal antara TNI dengan rakyat. (Pelita Online)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Senin, 17 Juni 2013
Djoko: Tentara Harus Profesional dan Militan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar