Lambatnya pembangunan di Indonesia dinilai karena ideologi Pancasila kerap terdistorsi dalam setiap orde atau masa kepemimpinan. Pada setiap orde, baik Orde Lama, Orde Baru, maupun Orde Reformasi, Pancasila sering kali tak diimplementasikan secara menyeluruh.
"Jika ada penekanan berlebihan pada satu sisi, pada satu sila, Pancasila akan keluar dari rel. Itu yang terjadi sampai saat ini,” kata Direktur Reform Institute, Yudi Latief, saat menjadi pembicara tunggal dalam coff ee morning yang diselenggarakan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Rabu (19/6). Menurut dia, Pancasila merupakan jalan keseimbangan. Kemuliaan hidup hanya bisa dicapai melalui jalan keseimbangan.
"Jalan ini susah. Hanya bisa dijalankan ketika penyelenggara negara dan semua pemangku kepentingan punya hikmat kebijaksanaan seperti yang ada dalam Pancasila,” jelas dia. Yudi memaparkan setiap orde kerap salah menerapkan nilai-nilai Pancasila. Orde Lama di bawah pimpinan Soekarno mendistorsikan Pancasila ketika menerapkan demokrasi liberal dengan membuka partai secara besarbesaran. Alhasil, desain demokrasi politik era Orde Lama tak sejalan dengan desain Pancasila. (KJ)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 20 Juni 2013
Implementasi Pancasila Terdistorsi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar