Kementerian Pertahanan menjadi juara pertama dalam upaya penggunaan produk dalam negeri. Kementerian itu pun mendapat penghargaan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Cinta Karya Bangsa Tahun 2013, Rabu 5 Februari 2014.
Menurut Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, pertahanan Indonesia di level menengah memang menggunakan produk dalam negeri selama ini, yaitu hasil produksi PT Pindad. "Kapal combatant dan kapal angkut buatan PT PAL juga sudah digunakan," kata Sjafrie di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
PT Pinpad sudah memproduksi 250 panser dan puluhan ribu senjata api dan pistol yang sesuai standar TNI. Bahkan, kata dia, beberapa alat utama sistem persenjataan (alutsista) sudah diekspor ke beberapa negara ASEAN.
"Industri pertahanan kita sudah memenuhi tingkat menengah. Sedangkan ke tingkat tinggi dalam 10 tahun lagi. Bisa membuat kapal tempur sendiri," ujar dia. Saat ini, Indonesia masih harus mengimpor alutsista tinggi, seperti kapal selam dan pesawat tempur.
Beberapa negara ASEAN sudah mencapai proses nego terkait pembelian alutista buatan Indonesia. Misalnya, Brunei Darussalam dan Malaysia ingin membeli panser. "Kedua negara juga tengah mengobservasi pesawat CN 25," jelasnya.
Sementara itu, Arab Saudi dan Korea Selatan sudah membeli pesawat jenis Boeing 235. "Ini cukup membanggakan untuk pesawat 235 dan 295. Sayap dan radar pesawat itu buatan Bandung," ujarnya.
Hari ini, Kementerian Perindustrian memberikan penghargaan P3DN Cinta Karya Bangsa Tahun 2013 kepada tiga kementerian. Selain Kemenhan, dua kementerian lainnya yang mendapat penghargaan ini adalah Kementerian Kesehatan dan Kementerian Perdagangan.
VivaNews
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 06 Februari 2014
10 Tahun Lagi Indonesia Kuasai Industri Alutsista Teknologi Tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Perintah pertama Soekarno sebagai Presiden Sosok Soekarno punya seribu cerita unik yang mengundang senyum. Kira-kira apa perintah per...
-
Antusias Militer… Antusias, antusias dan sekali lagi antusias. Itulah mengapa para warga jakartagreaters disebut military antusiasm…karena b...
-
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengunjungi berbagai wilayah perbatasan di Indonesia, beberapa waktu lalu. Salah satu wilayah kerap ...
-
Suatu kehormatan bagi Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL untuk menggunakan kendaraan tempur (ranpur) Anoa yang merupakan sebuah kenda...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Yahudi dan Israel Merasa Disudutkan Indonesia Kelompok pendukung Israel dan Yahudi menilai, Indonesia kerap menyudutkan mereka. Menurut mere...
-
SS 4 SENAPAN BATTLE RIFLE GENERASI BARU BUATAN PINDAD Setelah memperkenalkan senapan serbu ringkas model bullpup SS 3 saat ini ...
-
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui pembelian tank Leopard oleh pemerintah setelah ada perubahan beberapa hal yang sempat dikritisi...
Industri mesin lokal spt mesin diesel, mesin jet (turbojet, turbofan, prop) dan transmisi aja ngga ada. Gimana mau dibilang menguasai teknologi/mandiri? Industri mesin dan risetnya puluhan tahun. Mulai aja blm kita..
BalasHapusBoeing 235 itu apa sih? Baru denger ada pabrik Boeing di Indo hahaha..