Panglima TNI Jendral Moeldoko menegaskan, bahwa dirinya sebagai Panglima TNI bersama seluruh prajurit TNI akan mengawal dan mengamankan pemerintahan hingga habis masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kami Panglima TNI dan seluruh prajurit akan mengawal dan mengamankan pemerintahan hingga akhir masa jabatan Bapak,” kata Moeldoko dalam sambutannya pada acara buka puasa bersama Prajurit TNI dan PNS Mabes TNI, di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (3/7) petang.
Panglima TNI menilai, Presiden SBY telah berhasil menciptakan stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan di dalam negeri. Selain itu, Presiden SBY dinilainya telah menciptakan kondisi dalam negeri yang mantap dan kondusif mulai dari Aceh sampai Papua.
Menurut Moeldoko, Presiden SBY sejak pertama menjabat pada 2004, terus menumbuhkan kehidupan demokrasi yang berkembang dari hari ke hari, dari Pemilu ke Pemilu.
“Presiden SBY juga meletakkan dasar pembangunan pertahanan, dengan alutsista modern,” ujar Moeldoko.
Smart Power
Menanggapi pujian Panglima TNI itu, Presiden SBY mengatakan, bahwa ketika negara memiliki cukup anggaran yang memungkinkan, kita bangun pertahanan sehingga TNI berkembang makin kuat dan modern.
“Kini TNI telah memiliki efek tangkal atau deterrent effect, sehingga tidak dilecehkan negara lain. Kita tidak ingin perang, tetapi kita siap perang,” kata Presiden SBY disambut tepuk tangan para prajurit.
Presiden SBY menegaskan bahwa Indonesia tidak ingin menjadi bangsa yang agresif yang kesenangannya mengobarkan peperangan sepanjang masa. Kita cinta damai, tetapi tentu kita mencintai kedaulatan dan wilayah kita.
Dikatakannya, dalam 10 tahun terakhir, pemerintah telah memperkuat dan memodernisasi TNI dan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Hal ini tidak diniatkan untuk apapun selain memperkuat tanggung jawab atas keutuhan wilayah NKRI.
Sebagaimana amanah UUD 1945, lanjut Presiden SBY, maka akan mulia kalau Indonesia bisa memberi contoh untuk ikut membangun perdamaian kawasan dan perdamaian dunia.
"Dan kita seelok-eloknya menggunakan soft power dan jangan terlalu mudah menggunakan hard power. Manakala harus mempertahankan tanah air kita, hard power dan kekuatan militer mesti kita gunakan," SBY menegaskan.
Paduan penggunaan soft dan hard power, yang disebut sebagai smart power inilah yang harus menjadi mindset dan strategi dari TNI ke depan.
"TNI di masa kini dan masa depan, haruslah ditakuti lawan, disegani kawan, dan dicintai rakyat," ujar Presiden.
Mendampingi Presiden SBY dalam kesempatan itu antara lain Ibu Negara Hj. Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pertahanan Poernomo Yosgiantoro, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Kepala Staf TNI AD, KSAU, dan KSAL. (Setkab)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 03 Juli 2014
Panglima dan Prajurit TNI Akan Kawal Pemerintahan SBY Hingga Akhir Masa Jabatan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro tiba tiba menyampaikan kabar mengejutkan terkait kontrak pengadaan tiga kapal selam Changbogo buatan ...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar