TNI
AL telah memesan 2 kapal baru, Offshore Support Vessel (OSVs) 60 meter
dari Prancis, melalui perusahaan galangan kapal OCEA SA, ujar
Kabaranahan Kemenhan Laksda Rachmad Lubis, 26/06/2014.
Kontrak
senilai 100 juta USD telah ditandatangani pada bulan Oktober 2013,
setelah tercapainya negosiasi antara perwakilan pemerintah Indonesia dan
Prancis.
“Perusahaan Korea Selatan ikut partisipasi dalam
tender. Namun setelah meninjau kembali kemampuan kapal yang dibutuhkan,
termasuk teknologinya yang harus ada di kapal, maka kami memutuskan
untuk membeli buatan Prancis”, ujar Laksda Lubis, dalam kunjungannya ke
galangan kapal di Les Sables d’Olonne, tempat dua OSVs Indonesia
dibangun.
TNI
AL berencana mempersenjatai kapal ini dengan satu senjata kaliber 20 mm
dan dua senjata mesin kaliber 12,7 mm, untuk melindungi kapal ini dalam
menjalankan misi maritime surveillance dan pemetaan wilayah bawah laut
(oceanographic).
“Kapal ini akan menutup gap dalam memetakan
wilayah bawah laut (underwater terrain) Indonesia”, ujar Laksda Rachmad
Lubis. Data Topografi bawah laut Indonesia perlu di-update dan data
tambahan yang akan dikumpulkan kapal ini, akan sangat membantu,
dikaitkan tugas pertahanan TNI AL.
Menurut pabrik pembuatnya,
kapal OSVs 500 ton ini akan memiliki top speed 16 knot yang
mengakomodasi 30 kru dan 6 tambahan penumpang.
Kolonel Budi
Purwanto, selaku kepala kantor oceanographic dan hydrographic TNI AL
mengatakan, kapal tersebut akan dilengkapi sensor yang mampu memetakan
wilayah laut hingga kedalaman 6000 meter. Menurutnya, kapal ini juga
akan dilengkapi kemampuan anti-kapal selam, meski tidak ada informasi
detil tentang itu.
Sekelompok personnel TNI AL dijadwalkan tiba
di Les Sables d’Olone, Prancis, pada Juli 2014, untuk mengikuti training
dan pengenalan kapal selama Lima minggu.
Kapal OSV dijadwalkan akan diserahkan ke Indonesia pada Januari 2015 dan kapal kedua dijadwalkan September 2015.
Pembelian
kapal Maritime survellance dan pemetaan wilayah bawah laut ini,
menunjukkan TNI AL sedang meningkatkan usahanya untuk memetakan wilayah
bawah laut Indonesia yang merupakan negara kepulauan, juga untuk
meningkatkan kemampuan perang bawah laut mereka.
Armada bawah
laut Indonesia saat ini termasuk dua kapal selam Cakra Type
209/1300-class yang aktif tahun 1981. Status operasional kapal ini,
tidak diketahui. Sejumlah kapal selam modern akan bergabung dengan TNI
AL, termasuk 3 kapal selam Chang Bogo Class yang bergabung tahun 2018,
sehingga TNI AL membutuhkan data topografi bawah laut Indonesia, yang
lebih detil. (Janes.com | JKGR)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Rabu, 02 Juli 2014
TNI AL Beli 2 Kapal Oceanographic dari Prancis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Inggris dan Indonesia, sepakat untuk memperkuat kerjasama pertahanan di berbagai bidang mulai dari pelatihan dan pendidikan untuk pengadaan ...
-
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control ...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Bakamla RI pada 15 Juli 2015 pukul 09.00 WITA menemukan kapal KM. Sinar Purnama di Perairan Tarakan. KAL Simaya yang merupakan unsur Operas...
-
Hanya pemuda yang patriotik dan menyiapkan diri secara baik yang akan mampu survive ditengah lingkungan strategis yang semakin kompleks pada...
-
Aksi kopral 'terkuat' TNI Subagyo Lelono mengundang decak kagum. Prajurit Polisi Militer TNI AD ini pernah lari 24 jam non stop. Dia...
-
Kemampuan industri militer dalam negeri terbukti telah mampu menghasilkan produk unggulan. Dengan berkiblat ke Eropa dan NATO (North Atlant...
-
BUMN produsen kapal, PT PAL Indonesia (Persero) berencana mengembangkan kapal induk versi militer. Kapal ini nantinya mampu didarati hingga ...
-
KCR 60 M PT PAL 1. Apa kelebihan KCR-60 dibanding FPB-57 Nav V yang sebelumnya diproduksi PT.PAL? Dan apa pula kelebihan KCR-60 di...
-
Komisi I DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro soal pagu indikatif Kemhan Tahun 2014 sebesar Rp 80.497.9...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar