Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) pernah punya program 'kantin kejujuran'. Sistemnya, makanan dan minuman dijual tanpa ada penjaga. Si pembeli membayar sesuai daftar harga dan memasukkan uang ke kotak. Begitu juga jika ada kembalian, dia akan mengambil sesuai nominal di kotak itu.
Nah, rupanya jauh sebelum KPK punya program itu, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD jauh lebih dulu memilikinya.
Mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo menceritakan soal 'kantin kejujuran' ini dalam buku Pramono Edhie Wibowo dan Cetak Biru Indonesia ke Depan yang diterbitkan QailQita Publishing tahung 2014.
Saat itu tahun 1993, Pramono baru berpangkat Mayor. Dia menjadi komandan Sekolah Para (terjun payung) di Batujajar, Bandung.
Ada sebuah kantin tanpa penjaga di sana. Setiap harinya, ratusan siswa penerjun itu leluasa makan dan minum tanpa pengawasan. Uniknya, tak ada satu pun yang tak berani membayar. Dengan patuh mereka akan membayar makanan sesuai harga yang tercantum dan memasukkan uang ke dalam kotak. Begitu juga kalau ada kembalian.
"Sebenarnya kalau prajurit mau nakal, bisa saja dia pergi sehabis makan. Toh tak yang peduli dan tak ada CCTV yang mengawasi seperti di gedung-gedung penting," kata Pramono.
Apa rahasianya sehingga mereka semua jujur dan takut ngembat alias makan gratis? Padahal kesempatan terbuka lebar.
"Ternyata para siswa penerjun ini takut berbuat dosa. Setiap hari mereka harus melompat dari pesawat yang terbang dengan ketinggian 10.000 kaki. Kalau payung tidak mengembang, tentu wassalam, tamat riwayatnya di dunia alias terjun ke akhirat," beber Pramono.
"Ketakutan payung tidak mengembang bagi prajurit yang baru belajar terjun menjadi pendorong bagi mereka untuk berbuat sebaik mungkin. Termasuk menghindari perbuatan dosa. Kejujuran tercipta dari dalam diri si prajurit tanpa ada intervensi dari siapa pun," lanjut mantan Danjen Kopassus ini.
Cerita soal kantin kejujuran di pusat pendidikan Kopassus ini pernah dimuat di surat kabar ibu kota. Sebuah sekolah SMP ikut-ikut mencobanya.Namun karena situasinya berbeda, kantin kejujuran di SMP itu bangkrut setelah enam bulan. Rupanya walau sama-sama sekolah,anak SMP itu tidak dihadapkan dengan 'ancaman jiwa' seperti para siswa sekolah terjun. Tingkat kejujurannya pun berbeda. (Merdeka)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 17 Februari 2015
Jauh sebelum KPK, sudah ada kantin kejujuran di Kopassus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Mantan Presiden dan Menristek BJ Habibie angkat bicara soal rencana pengembangan bersama jet tempur canggih antara Indonesia dan Korea Selat...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa mengandalkan sumber daya manus...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar