Panglima TNI Jenderal Moeldoko menggelar rapat terkait eksekusi para terpidana mati di Nusakambangan bersama Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno dan Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti. Menurut Moeldoko, rapat itu setidaknya membahas dua pokok masalah.
"Pertama, penataan Nusakambangan, bagaimana pengamanan terhadap napi yang akan dieksekusi. Kedua, pembahasan mengenai penyelesaian di Poso," kata Moeldoko di kantor Menkumham, Jakarta, Kamis 5 Maret 2015.
Mengenai kapan waktu eksekusi terhadap para terpidana mati segera dilaksanakan, Moeldoko enggan menjelaskan. "Belum tahu," ujarnya.
Selain itu, jenderal bintang empat ini menambahkan, tidak ada persiapan khusus terkait eksekusi mati tersebut. "Semua biasa-biasa aja. Nggak ada yang spesial," ujarnya.
Terkait pengawalan duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Bali ke Nusakambangan oleh dua pesawat jet tempur Sukhoi yang dianggap berlebihan, Moeldoko membantahnya.
"Sukhoi latihan nggak boleh? Itu hanya latihan aja, bukan pengamanan," katanya. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 06 Maret 2015
Jet Sukhoi Kawal Duo Bali Nine, Ini Kata Panglima TNI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-ne...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
hehehehehe.....boleh saja panglima mengelak, tp si Sukhoi dipersenjatai lengkap kalau2 saja si Aussia khilaf menerbangkan F-18 Hornet mrk atw pembom mrk, walaupun ga sampe saling ngebom tp diplomasi "kasar" spt hal itu jamak seperti pesawat Rusia termasuk pembom Tu-95 (Bear) mrk terbang mondar mandir dekat wilayah negara NATO sbg unjuk gigi, atw pembom Amerika B-52 yg lewat wilayah udara yg diklaim Tiongkok atw pembom siluman B-2 Spirit USAF yg terbang diwilayah udara Korut saat si Korut mengancam akan mengebom nuklir daratan AS.....itulah pentingnya kekuatan militer sebuah negara agar tdk mudah ditekan oleh negara lain, kalau militer kuat negara lain jg gag akan berani macam2
BalasHapusSaya setuju bung arief, tapi ga tau kenapa kalaupun anggaran mliter dinaikan kaya tanggung gitu. sedangkan kita harus berlari untuk mengejar ketertinggalan bukan cuma jalan aja..
BalasHapusYaa dimaklumi dong APBN kita masih kecil 1500T bayangkan dengan Tiongkok yg anggaran utk militernya saja sdh 1800T, anggaran Kemhan itu cmn 105T n gag semua dibeli utk Alutsista tp jg membayar gaji TNI n PNS Kemhan, kita doakan saja agar perekonomian kita bs membaik
BalasHapusYaa dimaklumi dong APBN kita masih kecil 1500T bayangkan dengan Tiongkok yg anggaran utk militernya saja sdh 1800T, anggaran Kemhan itu cmn 105T n gag semua dibeli utk Alutsista tp jg membayar gaji TNI n PNS Kemhan, kita doakan saja agar perekonomian kita bs membaik
BalasHapusKeren neh pesawat tempur ini bah
BalasHapus