“Indonesia tidak minta ditakuti, Indonesia hanya minta dihargai”. Demikian tegas mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor (23/11/15). Hal itu diungkapkan terkait memanasnya isu konflik Laut China Selatan (LCS), yang sedikit banyaknya akan berimbas ke Indonesia.
Meskipun Indonesia bukan negara yang terlibat langsung dalam konflik tersebut, namun memanasnya konflik itu berada di lingkungan depan rumah kita. Artinya peranan Indonesia sebagai stabilisator kawasan harus diutamakan.
Memandang kondisi itu, lulusan AKABRI tahun 1981 itu mengutarakan bahwa Indonesia harus mempertegas ZEE-nya yang berada di LCS agar tidak terjadi lagi kesalah pahaman dengan negara-negara di sekitar kita.
Bentuk pertegasannya mungkin bisa dilakukan melalui perjanjian Bilateral dan Mulitateral seperti yang saat ini kerap dilakukan dengan negara-negara yang berbatasan langsung dnegan Indonesia, terutama berbatasan perairan.
Lebih lanjut, pria asal Kediri itu menyatakan dalam hal kesiapan pertahanan dan keamanan juga perlu ditingkatkan Indonesia untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang lebih memanas di LCS. Jenderal asal Kediri, Jawa Timur itu mengurai 5 langkah terkait kesiapan TNI untuk mengantisipasi konflik di LCS antara Tiongkok-Vietnam-Filipina.
“Lima langkah itu di antaranya membangun Pangkalan Sukhoi, menyiagakan 4 Helikopter AH-64E Apache, menambah 1 Batalyon Infantri dari Kodam Bukit Barisan, melakukan patroli rutin dari Skuadron 16 Pekanbaru dan pengadaan kapal perang di Koarmabar TNI AL,” bebernya.
Selanjutnya, seperti yang telah dikatakan sebelumnya agar media tidak perlu membesar-besarkan situasi yang belum tentu terjadi. Moeldoko mengaku telah berkoordinasi dengan Presiden dan panglima TNI terkait konflik LCS dan konflik antara Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
“Indonesia tidak konflik dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Jadi untuk kerjasama bidang ekonomi dan pertahanan tetap bisa dilanjut. Saya minta kepada semua media khususnya media online unuk tidak memberikan hal-hal yang bersifat memprovokatif dan mengganggu stabilitas keamanan NKRI. Terima Kasih,” pungkasnya.
Sejauh ini, TNI telah menjamin keamanan NKRI, terutama menyangkut konflik LCS. Tentunya, seluruh pihak diharapkan bisa menahan diri dan mempercayakan sepenuhnya kepada TNI sebagai Tentara Rakyat dan Tentara Pejuang yang senantiasa melindungi setiap jengkal tanah air Indonesia. (JMOL)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Selasa, 24 November 2015
Moeldoko : Konflik LCS, Kita tidak Minta Ditakuti tetapi Dihargai
Label:
Internasional,
Kedaulatan Bangsa,
Maritim,
Perbatasan NKRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar