Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen TNI Edy Rahmayadi menyatakan, masalah keterlibatan Indonesia dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayaf masih menunggu isyarat dari pemerintah Filipina.
"Kita hanya menunggu isyarat saja dari pemerintah Filipina apakah mau dilibatkan atau tidak," sebut mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan saat menggelar latihan gabungan (latgab) pasukan pemukul reaksi cepat (PPRC) di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, Minggu (4/4) melalui siaran persnya, Kamis.
Ia mengemukakan, saat ini pemerintah Indonesia masih terus melakukan negosiasi dan koordinasi dengan pemerintah Filipina sekaitan dengan 10 WNI yang disandera kelompok separatis bulan Maret 2016.
Edy Rahmayadi menjelaskan belum adanya kepastian melibatkan RI melakukan langkah-langkah pembebasan 10 WNI itu maka dianggap pemerintah Filipina masih mampu menanganinya dan siap mempertanggungjawabkannya.
"Kita (TNI) kan hanya pelaksana negara. Jika diperintahkan maka bersedia setiap saat melakukan apa saja sesuai dengan perintah negara," ucap dia seraya menyatakan, keberadaan PPRC yang melakukan latgab di Kota Tarakan memang memiliki kemampuan membebaskan sandera pada segala kondisi alam.
Pangkostrad mengungkapkan, "track record" pasukan khusus TNI dalam pembebasan sandera sudah terbukti dengan hasil yang menggembirakan yakni pada operasi pembebasan kapal Sinar Kudus dan anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di Somalia.
Pada saat, kata dia, pemerintah Somalia mengirimkan sinyal tidak mampu lagi sehingga meminta kepada pemerintah RI untuk turun tangan melakukan operasi militer. (Antara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 08 April 2016
Pangkostrad Pembebasan 10 WNI tunggu isyarat Filipina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
seolah negara filiphina melindungi teroris di wilayah nya karena tidak mau memerintah tentara indonesia, tni dan polri untuk membebaskan sandera, musti nya pemerintah indonesia ,presiden jokowi men intrusikan penyerbuan besar besaran teroris filiphina dengn , 10 kri, 100 ampibi, 10 helicopter, 3 pesawat air bush angkut personil manir dan ampibi ampibi , dan juga 5000 personil korp marinir tni,
BalasHapus