Kementerian Pertahanan China menginginkan terciptanya hubungan militer yang lebih erat, serta kerja sama terkait berbagai isu bilateral dan multilateral dengan Indonesia. Pernyataan ini dilontarkan usai berakhirnya ketegangan kedua negara lantaran penangkapan kapal China di perairan Natuna pada Maret lalu.
Pada pertemuan sela dalam rapat sejumlah menteri pertahanan regional di ibu kota Vientiane, Laos, Menteri Pertahanan China, Chang Wanquan, memaparkan harapannya agar China dan Indonesia dapat "memperdalam kerja sama pragmatis" dan mempromosikan hubungan militer.
"Sebagai dua negara berkembang yang besar di Asia, China dan Indonesia telah menyelaraskan strategi pengembangan dan prospek luas untuk kerja sama," kata Chang kepada Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu, dikutip dari kantor berita Xinhua pada Jumat (27/5).
Dalam kesempatan itu, Chang juga menekankan bahwa "sikap China akan tetap konsisten" terkait sejumlah sengketa di Laut China Selatan. Laporan Xinhua tidak membahas lebih lanjut soal pernyataan Chang tersebut.
Indonesia tidak terlibat klaim yang tumpang tindih antara China dengan Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia dan Brunei di Laut China Selatan, perairan yang diduga kaya minyak. Sebaliknya, Indonesia beberapa kali menunjukkan perannya sebagai "penengah" dalam kisruh sengketa wilayah tersebut.
Hubungan China dan RI sempat menegang pada pertengahan Maret lalu ketika Kapal KM Kway Fey 10078 yang berbendera China diduga melakukan tindak pencurian ikan di wilayah perairan Natuna. Awak kapal Patroli Hiu 11 TNI Angkatan Laut pun mencoba menangkap KM Kway Fey 10078 itu.
Namun, setelah Patroli Hiu 11 TNI AL berhasil mengamankan sedikitnya delapan ABK KM Kway Fey 10078 dan menggiring kapal tersebut ke wilayah Indonesia, muncul kapal penjaga perbatasan atau coast guard China yang melakukan intervensi dan menabrak kapal tangkapan.
Terkait hal ini, Kementerian Luar Negeri RI sempat menyampaikan nota protes kepada China. Konflik itu berakhir dengan penyelesaian damai dan kedua negara sepakat untuk saling menghormati satu sama lain dan tidak melibatkan pihak di luar kawasan dalam penyelesaian konflik.
China dilaporkan terus meningkatkan aktivitas militer, dengan menempatkan rudal, membangun menara pengawas dan landasan pacu di kawasan Laut China Selatan. Perairan ini merupakan jalur perdangan tersibuk dunia, dengan nilai mencapai US$5 triliun per tahun.
Sementara Amerika Serikat menerapkan kebijakan patroli kebebasan navigasi di kawasan itu dan memperluas aliansi militer dengan negara yang mengklaim kawasan Laut China Selatan, seperti Filipina (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Sabtu, 28 Mei 2016
Pasca Konflik Natuna, China Ingin Pererat Kerjasama Pertahanan dengan Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar