Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengapresiasi komitmen TNI Angkatan Darat mendukung produk dalam negeri. Dukungan itu mendorong Pindad untuk terus menghasilkan senjata-senjata baru.
“Awal Juni kami akan launching di Kementerian Pertahanan beberapa senjata yang kami sampaikan untuk keperluan TNI,” kata Silmy, namun masih merahasiakan jenis senjata yang ia maksud.
Menurut Silmy, selama ini sejumlah negara telah memesan senjata dari perusahaan yang ia pimpin. Pindad pun telah mengirim pesanan senjata dari salah satu negara, yaitu Laos.
Dengan senjata buatan Pindad jenis pistol G2 itu, kata Silmy, petembak Laos memperoleh medali emas dalam sebuah perlombaan dari.
Silmy tak menyebut jumlah pesanan senjata yang dikirim ke Laos. "Kalau perdagangan senjata tidak bisa disampaikan terbuka.”
Selain Laos, ada beberapa negara yang berminat membeli senjata dari Pindad. Bahkan ada negara yang meminta lisensi senjata buatan Pindad, untuk kemudian mendirikan pabrik investasi di luar negeri. Namun Silmy merahasiakan negara yang dimaksud.
Pindad, kata Silmy, bertujuan membangun kemandirian industri pertahanan dan kekuatan pertahanan bersama TNI. Oleh sebab itu yang terpenting menurutnya adalah mampu menghasilkan senjata yang baik, serta bisa berpartisipasi meningkatkan kekuatan pertahanan dalam negeri.
Sebelumnya, kontingen perlombaan menembak tingkat Internasional TNI AD memenangi Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) dengan menggunakan senjata buatan Pindad.
Pada acara tersebut, kontingen TNI AD kembali menjadi juara umum lomba tembak bergengsi antar Angkatan Darat dari 20 negara. Prestasi ini merupakan yang kesembilan kalinya secara berturut-turut sejak 2008.
"Ini prestasi yang luar biasa. Walaupun dari perolehan medali memang menurun, tetapi negara yang sekarang ikut lomba adalah negara-negara besar," kata Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono di Mabes AD, kemarin.
Negara-negara besar yang mengikuti perlombaan itu ialah Amerika Serikat, Perancis, United Kingdom, China, Jepang, dan Kanada.
Tahun depan, kata Mulyono, persaingan akan lebih ketat lagi, dan diperkirakan diikuti oleh 35 negara.
Tahun ini petembak TNI AD keluar sebagai juara umum setelah meraih 23 dari 50 medali emas yang tersedia di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan.
Juara kedua ditempati Angkatan Darat China dengan perolehan sembilan emas. Sementara peringkat ketiga diraih kontingen dari Angkatan Darat Jepang dengan perolehan empat medali emas. Tuan rumah Australia di urutan keempat dengan empat emas.
Pada AASAM 2016, TNI AD menurunkan 19 orang petembak terbaiknya. Mereka dipimpin Mayor Inf Syarifuddin yang sehari-hari menjabat sebagai Kasiops Sops Divisi 1 Kostrad.
Jenis senjata yang digunakan dalam lomba antara lain pistol jenis G2 Elite dan Senapan Serbu SS-2 V4. Senjata-senjata buatan Pindad digunakan TNI AD dalam ajang AASAM dua tahun belakangan.
"Ini juga membuktikan industri dalam negeri kita tidak kalah dengan industri negara lainnya," kata Mulyono.
Komitmen TNI AD menggunakan senjata buatan Pindad, ujarnya, sesuai dengan visi Presiden Jokowi yang ingin memberdayakan produk dalam negeri.
Kemenangan berturut-turut yang diraih Indonesia, ujar Mulyono, membuat negara-negara lain ingin membeli senjata dari Indonesia. Mereka yang menyatakan minat ialah Filipina, Brunei Darussalam, dan Laos. (CNN)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 27 Mei 2016
Didukung Penuh TNI, Pindad Terus Hasilkan Senjata Baru Yang Lebih Canggih
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar