Pemerintah Indonesia dan Vietnam sepakat untuk terus mendorong pembahasan etika di Laut China Selatan yang selama ini telah dibicarakan antara negara-negara anggota ASEAN dengan China, agar dapat disetujui menjadi sebuah tata etika.
"Kami juga membahas situasi di Laut Timur atau Laut China Selatan dengan tujuan agar segala sesuatu yang terjadi di kawasan itu bisa diselesaikan secara damai, sesuai dengan hukum-hukum internasional dan semangatnya adalah peacefull resolution," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan pers bersama Presiden Vietnam, di Jakarta, Kamis.
Presiden Yudhoyono mengatakan, Indonesia dan Vietnam memiliki pandangan yang sama mengenai isu-isu tata etika di Laut China Selatan.
"Kita juga ingin apa yang telah disepakati antara ASEAN dan Tiongkok itu bisa dilanjutkan untuk bergerak dari `declaration of conduct` menuju `code of conduct` yang tentu akan baik bagi semua negara yang memiliki kaitan dengan isu Laut China Selatan," kata Presiden pula.
Selain bersepakat untuk saling mendorong terwujud tata etika dalam isu Laut China Selatan, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa Vietnam dan Indonesia juga sepakat untuk saling mendukung pencalonan masing-masing negara dalam berbagai posisi di Perserikatan Bangsa Bangsa, antara lain mendukung keanggotaan di Dewan Keamanan PBB.
Pada Kamis sore pukul 16.00 WIB, Presiden Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, menerima kunjungan kehormatan Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Ibu Negara Mai Tinh Hanh di Istana Merdeka.
Kedua kepala pemerintahan kemudian melakukan pembicaraan empat mata dan juga pertemuan bilateral, didampingi delegasi kedua negara.
Pada Kamis malam, Presiden Yudhoyono melangsungkan jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati kunjungan Presiden Vietnam itu. (ANtara)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 28 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Kalau dipikir-pikir, ada yang ganjil dengan armada bawah laut Indonesia. Saat ini TNI AL hanya memiliki dua kapal selam gaek namun harus m...
-
Rusia mengharapkan Indonesia kembali melirik pesawat tempur sukhoi Su-35, pernyataan ini diungkapkan Wakil Direktur "Rosoboronexport...
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah armada kapal selam untuk mendukung pertahanan laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), L...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar