Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa benar-benar geram atas tindakan Australia yang seenaknya memulangkan para pencari suaka tanpa rasa kemanusiaan. Kekecewaan ini akan ditunjukkan dalam pertemuan Bali Process yang akan digelar bulan depan.
"Dalam pertemuan Bali Process dalam waktu dekat, kita bakal ungkapkan kekecewaan kita kepada para peserta bahwa tindakan Australia melanggar hak asasi," kata Marty di kantor Presiden, Jakarta, Kamis 27 Februari 2014.
Bali Process adalah konferensi internasional yang dihadiri para pejabat setingkat menteri dan terdiri dari 49 anggota dan 19 negara peninjau.
Marty mengatakan, Australia benar-benar melanggar perjanjian internasional, konvensi pengungsi. Mereka juga melanggar rasa keadilan dan kemanusiaan.
"Mereka ini pencari suaka. Paling tidak mereka statusnya harus ditetapkan apakah pencari suaka seperti yang didefinisikan konvensi pengungsi. Kita tidak bisa benarkan tindakan Australia memulangkan refugee itu ke Indonesia," kata dia. Marty yakin kecamannya kepada Australia akan didukung masyarakat Internasional.
Seperti diketahui, pihak berwenang Australia menghalau dan memulangkan para pencari suaka dengan cara meledakkan kapal yang hendak menuju Pulau Christmas. Orang-orang yang mayoritas datang dari Timur Tengah ini kemudian dipulangkan dengan sekoci-sekoci darurat. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 28 Februari 2014
Indonesia Ungkap Kekecewaan kepada Australia di Bali Process
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
- Kelebihan Pesawat Airbus A400M Yang Akan Di Beli TNI AU
- Kapal Patroli Hiu Dihadang Kapal Coast Guard Malaysia Di Perairan Indonesia
- Prajurit Kopassus TNI, Lebih Takut Pelatih daripada Setan
- KRI Banda Aceh-593 dan KRI Halasan-630 Ikuti Pameran Maritim di Malaysia
- Mabes TNI Beri Penjelasan Terkait Mobil TNI Angkut Logistik di Acara Prabowo-Sandi
Berita Populer
-
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Letjen TNI R Ediwan Prabowo, Selasa (11/11), memimpin The 10th Indonesia – Russia Commission Meet...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghadiri Sail Tomini 2015 di Pantai Kayu Bura, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (19/09/201...
-
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Bintang Kehormatan DKAT (Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera) dari Pemerintah Malaysia, Sen...
-
PT Pindad (Persero) akan meluncurkan 2 panser Anoa varian terbaru pada awal November 2014 di acara Indo Defence 2014 di JIExpo Kemayoran, Ja...
-
Dua perusahaan plat merah, PT Dahana (Persero) dan PT Sucofindo (Persero) bersinergi dalam penyediaan barang dan jasa di sektor bahan peleda...
-
Staf Ahli Menteri Pertahanan Bidang Keamanan Mayjen TNI Hartind Asrin menegaskan, pihaknya sama sekali tidak membawa kepentingan tertentu da...
-
by:yayan@indocuisine / Kuala Lumpur, 13 May 2014 Mengintai Jendela Tetangga: LAGA RAFALE TNI AU vs RAFALE TUDM Sejatinya, hari ini adalah...
-
Selasa (1/3) malam kemarin terjadi baku tembak tak jauh dari pintu masuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Rupanya baku tembak tersebut ant...
-
Kebutuhan prajurit TNI terhadap peluru per tahunnya masih defisit sekitar 450 juta butir. Kekurangan itu coba dipasok PT Pindad yang awal ta...
-
Menurunnya visi kemaritiman bangsa Indonesia setelah era Presiden Sukarno disebabkan karena masih melekatnya visi kontinental yang terpatri ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar