Angkatan Laut Australia memecat seorang komandan senior yang terlibat dalam pelanggaran wilayah laut Indonesia beberapa waktu lalu. Seorang perwira lain terkena sanksi administratif terkait beberapa pelanggaran wilayah yang terjadi pada Desember 2013 dan Januari 2014 itu.
Saat itu angkatan laut Australia berpatroli mencegah datangnya para manusia perahu yang datang dari Indonesia. Rata-rata berasal dari Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika, mereka ingin menyelundup ke Negeri Kanguru itu untuk mendapat penghidupan layak dengan alasan nyawa mereka terancam akibat konflik di negara asal.
Menurut harian The Guardian, pemecatan atas komandan angkatan laut tersebut diumumkan oleh panglima angkatan laut Australia, Laksamana Madya Ray Griggs, Kamis ini. "Setiap perwira komandan yang terlibat dalam patroli tersebut tahu bagaimana bertindak sesuai prosedur. Tapi, saya minta mereka menerapkan standar yang tertinggi," kata Griggs.
"Tindakan ini pada dasarnya bukan sebagai hukuman, namun semata-mata untuk menegakkan standar profesional dalam jajaran Angkatan Laut Australia," lanjut Griggs, yang mengumumkan kebijakannya itu lewat buletin resmi kesatuannya, Navy Daily, hari ini. Namun Griggs tidak menyebutkan identitas dua perwira komandan yang terkena sanksi.
Angkatan Laut Australia menyatakan, para komandan kapal patroli sudah diberitahu untuk tidak melanggar kedaulatan laut Indonesia saat menjalankan tugas. Namun pelanggaran itu ternyata terjadi.
Pengumuman Angkatan Laut ini muncul bersamaan saat harian Guardian Australia mengungkapkan, salah satu kapal patroli milik bea cukai Australia diketahui melanggar batas laut Indonesia lebih jauh dari yang diungkapkan secara resmi. Beberapa waktu lalu pemerintah Australia secara resmi mengakui kapal-kapal patroli mereka beberapa kali melanggar wilayah laut Indonesia.
Salah satu kapal, The Ocean Protector, masuk ke wilayah Indonesia sejauh 9 km dari perbatasan maritim dan hanya 27 km dari suatu pantai di Indonesia. Menurut laporan Guardian Australia, kapal itu bahkan terlihat dari Pelabuhan Ratu di Jawa Barat pada 14 Januari 2014.
Menurut hukum laut internasional, suatu negara berhak menguasai hingga 12 mil laut dari titik pantai terluar. Setiap kapal asing yang masuk harus mendapat persetujuan dari negara bersangkutan.
Pelanggaran batas laut Indonesia oleh kapal patroli Australia itu terjadi di tengah retaknya hubungan diplomatik kedua negara akibat skandal penyadapan intelijen Canberra atas Jakarta. Imbasnya, untuk sementara kerjasama Indonesia dan Australia dalam penanganan penyelundupan manusia perahu secara resmi ditangguhkan. (VivaNews)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Jumat, 18 April 2014
Langgar Wilayah Laut RI, Komandan Australia Dipecat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
Kejutan menyenangkan datang di akhir tahun 2013 ini. Sejumlah pengadaan alutsista yang termaktub dalam MEF terus berlangsung, bahkan di perc...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
6 Polwan cantik yang merupakan presenter NTMC POLRI, Rabu (2/3) pagi mengikuti kegiatan latihan menembak yang berlangsung di Lapangan Tembak...
-
Pantsir-S short-range air defense system (all images JKGR) Sekilat Perang Yom Kippur 1973 Peperangan Yom Kippur antara Israel dan Mesi...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Presiden ketiga Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie mengatakan bahwa bangsa yang maju adalah bangsa yang bisa mengandalkan sumber daya manus...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar